Ketika kebahagiaan itu datang,, apakah akan ada kesedihan yang menanti?
Layaknya pertemuan,,
Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan.
Dimana ada kehidupan pasti ada kematian.Tapi kematian itu datang terlalu cepat tanpa memikirkan perasaan orang yang ditinggalkannya.
Menyisakan kepedihan yang mendalam.
Dan setelah kesedihan itu, akankah kebahagiaan kembali menghampiri?
🥀🥀🥀
Hujan deras itu mengguyur kota Seoul. Membuat manusia yang berkeliaran dibawah sana tampak seperti semut yang sedang mencari perlindungan dari bahaya besar.
Berlarian kesana kemari dengan tangan yang sibuk melindungi kepala mereka dari air yang jatuh dari langit dan membasahi tubuh mereka.Detik semakin bertambah, dan seiring dengan bertambahnya waktu, hujan itu semakin deras.
Untuk pertama kalinya dalam hidup yeoja itu, ia sangat senang dengan kehadiran hujan yang dulu selalu dibencinya itu.
Suara percikan air yang mendarat dijendela kaca ruangan tempat ia berada, terdengar begitu merdu ditelinganya.
Begitupun dengan bentuk benda mati yang cair itu. Indah. Meskipun ia hanya mengalir dan tidak tau dimana akan berlabuh.
Otaknya mengingat bagaimana rasa air itu. Pasti akan sangat dingin jika ia mengenai kulit sensitif nya.
Ingin rasanya ia berlari dibawah guyuran hujan itu, jika saja ia tidak terlalu lemah untuk berjalan.Udaranya dingin, tapi disini, diatas ranjang rumah sakit ini, ia merasa hangat. Bukan karena selimut yang menyelimuti badannya, atau penghangat ruangan yang selalu hidup.
Melainkan, hangat yang berasal dari pelukan suaminya yang dimana terdapat kasih sayangnya yang tidak terbatas.Ia menangis dalam diam.
Tangannya melingkar dipunggung suaminya begitupun sebaliknya.
Suaminya terus memintanya untuk tidak menangis.
Tapi apa boleh buat jika pemegang kendali dirinya menyuruhnya untuk terus meneteskan air mata."Tidak apa-apa. Jadi berhenti menangis ya." suara berat penuh kharisma milik suaminya itu berbisik ditelinganya.
"Hiks,, ini,, menyakitkan.." balas Sowon sedikit tersendat.
"Aku tau,, aku tau. Tapi tolonglah,, jangan menangis lagi." ujar suaminya, lagi-lagi dengan suara yang memohon pada dirinya.
Sowon tidak menyahut.
Yeoja itu hanya menarik napas dan menghembuskannya dengan berat untuk menormalkan tekanan emosi yang terus melanda dirinya.Wonwoo mengurai pelukannya dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah Sowon.
Lagi, tangannya menepis air mata Sowon dengan lembut. Entah sudah yang keberapa kalinya ia menyeka air mata Sowon.
Namun ia tidak mengeluh. Ia melakukannya dengan sepenuh hati. Meskipun istrinya tetap menangis sampai sore nanti, ia akan setia menghapus jejak air mata itu diwajah cantik istrinya yang sejak kemarin pucat.
Baginya, Sowon adalah wanitanya yang paling berharga.
Yang membuat hatinya sakit, kala air mata membasahi pipinya.Ia hanya ingin berada disamping yeoja itu setiap ia menangis ketika mengingat dirinya mengalami keguguran.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET MARRIAGE ✔
FanficMenikah dengan seorang idol? Kim Sowon tidak pernah memimpikannya. Namun pada kenyataannya ia memang harus menikah dengan salah satu member dari boygroup terkenal seantero Korea. Ditambah, pria tampan yang akan menjadi suaminya ini memiliki sikap ya...