12 - Kewajiban

128K 9.4K 284
                                    

Sudah direvisi.

Mohon tinggalkan jejak!
Like, comment dan share gratis kok.

Yang belum punya novel My Boy Is Cold Prince (MBCP)—cerita pertama Arkan & Maura silahkan beli di shopee
Glorious.official16  atau bisa kunjungi link http://Gloriousfnrmedia.com

Happy reading

.
.

  "Satu sama," ucap Evan bangga ketika melihat Arkan memegangi perutnya yang mulai mengeluarkan darah.

  Evan kembali maju melayangkan pukulan ke Arkan. Arkan mengelak dan kesempatan itu digunakan Evan untuk menendang perut Arkan. Pukulannya tadi hanyalah sebagai pengalihan.

  Arkan merunduk dengan ringisan pelan. Evan sengaja mengenai lukanya untuk menghambat pergerakan.

  "Arkan!" Maura panik melihat Arkan terluka. Gadis itu lalu menatap Evan.

  "Evan berhenti!" ucap Maura namun Evan tak mendengarkan. Cowok itu maju untuk menendang lagi namun Arkan dengan sigap menahan kaki Evan dan menariknya hingga Evan terjatuh.

  Arkan pun ikut terjatuh seraya meringis memegangi perutnya semakin terasa sakit. Darah semakin keluar banyak karena Arkan terlalu banyak bergerak.

  "Sialan!"

  Arkan berguling ke samping Menghindari serangan Evan. Namun Evan tak sampai disitu untuk menyerangnya. Evan kembali meringsek ke arah Arkan dengan pisau lipatnya. Arkan menahan tangan Evan dan memukul pergelangan cowok itu hingga pisau itu terlepas dari genggaman Evan.

  Arkan kemudian menarik tangan Evan ke belakang tubuhnya setelah itu memukul tengkuk Evan hingga akhirnya cowok itu jatuh tak sadarkan diri.

  Arkan segera menghampiri Maura dan memeluknya. Kedua tangannya lalu membingkai wajah Maura.

  "Kamu gapapa?"

  "Harusnya aku yang nanya begitu! Kamu terluka, Ar!"

  Arkan menggeleng. "Aku gapapa, Ra."

  Maura mengusap air matanya yang jatuh. "Aku pikir aku—"

  "Sshtt! Jangan ngomong aneh-aneh!" Arkan membelai kepala Maura. "Kita pulang sekarang!" Maura mengangguk.

  Arkan pun mengangkat tubuh Maura ala bridal style dan keluar dari  tempat itu.

  "Arkan, aku bisa jalan sendiri."

  "Kaki kamu terluka."

  "Tapi perut kamu—" Arkan mengecup kening Maura lembut.

  "Aku gapapa." 

  Maura mengalungkan tangannya di leher Arkan dengan kepala yang bersandar di dada cowok itu.

  "Makasih udah nolongin aku."

  Arkan melirik Maura. "Tidur!"

  Maura tersenyum tipis kemudian menenggelamkan wajahnya di leher Arkan dan mulai memejamkan matanya.

❄❄❄

  "Ya Tuhan, Maura kenapa?" pekik Clara kaget melihat keadaan Maura penuh luka di gendongan Arkan.

  Arkan tak menjawab, ia membawa Maura ke kamarnya. Qiana yang baru saja keluar dari kamarnya terkejut melihat kondisi Maura, Qiana lantas mengikuti Arkan.

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang