55 - Pray for Maura

112K 8.6K 1.3K
                                    

   Adrian mengumpat kesal setelah anak buahnya mengabari bahwa saat ini Alvarel ikut bergerak mencari Malvin. Seharusnya Alvarel berada di rumah sakit sekarang, tapi karena informasi kaburnya Malvin bocor sampai ke telinga Alvarel, pria itu langsung mengubah tujuannya.

Sekarang Adrian belum juga menemukan Malvin setelah hampir satu jam berkeliling.

"Sialan, sebenernya dia ngumpet di mana sih?" Adrian khawatir Alvarel menemukannya lebih dulu. Nyawa bocah itu dalam bahaya sekarang.

Meskipun apa yang dilakukan Malvin sudah melewati batas tapi bukan berarti Alvarel harus membalasnya dengan nyawa, kan? Malvin masih di bawah umur, pemikirannya belum dewasa. Seharusnya Alvarel menindak Malvin sesuai aturan hukum.

Adrian menghela nafas berat. Kalau sampai terjadi sesuatu pada Malvin, masalahnya akan semakin rumit.

Adrian kemudian menghubungi anak buahnya. "Lacak posisi Alvarel sekarang! Gue butuh cepet," pria itu mematikan sambungan dan menambah laju kecepatan mobilnya.

-

Malvin berjalan gontai di sepanjang trotoar sembari memegangi perutnya yang terasa nyeri. Tidak henti-hentinya Malvin mengumpati cowok yang telah menghajarnya sampai seperti ini—juga beberapa orang suruhan Alvarel yang mencarinya.

Seandainya Malvin tidak sengaja melihat orang-orang berjas itu, pasti Malvin sudah tamat sekarang. Alvarel benar-benar mengerikan.

Ada begitu banyak pertanyaan bersarang di otak Malvin sekarang. Tentang seorang pria bernama Alvarel yang repot-repot mencarinya, juga tentang cowok yang menghajarnya. Dua orang itu melakukannya untuk balas dendam, dan semua itu karena Maura.

Malvin pikir Maura hanya memiliki Rafa sebagai tamengnya, tapi ternyata ada banyak laki-laki yang mengelilingi gadis itu.

Malvin tertawa sinis membayangkan sesuatu. "Banyak banget yang ngelindungin lo ya jalang? Bisa-bisanya lo goda mereka dan manfaatin itu buat nyerang gue."

Malvin ingin kembali ke rumah sakit untuk menemui Maura tapi Malvin tidak berani karena kondisinya saat ini. Dia sudah babak belur dan sekarang anak buah Alvarel sedang mencarinya. Malvin tidak mau mengambil resiko.

"Beraninya lo nyerang gue kayak gini, Rare." geramnya. Sekarang Malvin sudah seperti buronan gara-gara Maura.

Malvin harus cepat menemukan tempat persembunyian untuk memulihkan diri. Setelah itu Malvin akan menemui Maura dan membawanya pergi. Malvin berjanji akan memberi perhitungan. Gadisnya itu sudah berani dekat dengan laki-laki lain. Malvin tidak rela Maura di sentuh oleh orang-orang itu, Maura adalah miliknya sampai kapanpun.

Malvin mengeluarkan selembar foto Maura yang selalu dia simpan di saku celananya. "Tunggu ya sayang, aku bakal jemput kamu lagi dan kita bakal bahagia selamanya."

Tanpa sadar kedua sudut bibir Malvin terangkat melihat wajah cantik Maura yang tersenyum. Semua yang ada pada Maura membuat Malvin candu.

Brak!

Tubuh Malvin terjatuh dengan erangan saat sebuah mobil hitam tiba-tiba menabraknya. Sumpah serapah Malvin layangkan pada si pengendara hingga kedua matanya membulat sempurna saat orang itu turun dari mobilnya.

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang