3 - Marah

207K 13.5K 775
                                    

Sudah direvisi

Cerita pertama A.M (My Boy is Cold Prince) sudah terbit ya! Silahkan co di shopee Glorious.official16 atau bisa kunjungi website resmi http://gloriousfnrmedia.com (ada diskon!)

Mohon tinggalkan jejak setelah membaca!!

Happy reading
.
.


  Pagi-pagi sekali Arkan sudah tiba di rumah Alvarel. Arkan keluar dari mobilnya dan berjalan menuju pagar untuk memeriksa. Masih terkunci. Arkan mendongak dan mundur beberapa langkah lalu melompati pagar dan berjalan membuka pintu rumah itu menggunakan kunci duplikat yang dimilikinya.

  Setelah pintu terbuka, Arkan memasuki rumah yang masih gelap. Arkan membuka tirai kemudian memasuki dapur membuatkan sarapan untuk Maura. Setelah selesai cowok itu lalu melangkah menuju kamar Maura di lantai dua. Dilihatnya Maura yang masih bergelung di dalam selimutnya memeluk guling.

  Arkan menggeleng dan menghampiri Maura. "Maura."

  Maura meracau kemudian bergerak mengubah posisinya membelakangi Arkan membuat cowok itu menghela napas. Sulit sekali membangunkan Maura. Arkan terdiam, melihat wajah polos bak bayi Maura saat tidur membuat Arkan jadi tak tega membangunkannya. Tapi jika dibiarkan, mereka akan terlambat ke sekolah.

  "Bangun, Ra." Tidak ada respon dari Maura. Arkan kembali memanggil Maura sembari menggoncangkan tubuh gadis itu namun Maura tidak kunjung bangun.

  Terbesit ide jahil terlintas di otaknya. Arkan membungkukkan badannya dan meniup telinga Maura hingga membuat hadis itu terusik.

  "Eung? Kak Al udah pulang ..?" ucapnya kemudian kembali tertidur.

  Arkan dibuat geleng kepala melihat Maura. Arkan mencubit pipi Maura hingga gadis itu mengaduh kesakitan.

  "Aduh! Sakit sialan!" Maura terkejut melihat Arkan. "Arkan?"

  "Bangun. Mandi. Sekolah!"

  Manik mata Maura bergerak melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 5.30. Gadis itu lalu berdecak. "Masih pagi elah!" tuturnya dan kembali memejamkan matanya.

  Arkan menghela napas panjang melihat betapa susahnya membangunkan Maura. Habis kesabaran, Arkan menyibak selimut Maura dan menggendong gadis itu menuju kamar mandi.

  "Kamu ngapain sih? Turunin!" protes Maura yang tidak digubris Arkan sama sekali.

  "Arkan turunin!"

  Maura menatap Arkan was-was ketika cowok itu meletakkannya di dalam bath up. "K-kamu ngapain?"

  Arkan masih diam. Cowok itu  menyalakan shower dan menyiramkan air ke arah Maura hingga gadis itu berteriak.

  "ARKAN SIALAN! APA-APAAN SIH LO?! DINGIN TAU NGGAK?!"

  Arkan menatap Maura datar. "Cepet mandi! Aku tunggu di bawah," ujarnya kemudian melangkah pergi meninggalkan Maura yang mengumpat kesal.

❄❄❄

  Maura keluar dari kamarnya dengan bantingan pintu. Arkan yang sedari tadi fokus pada ponselnya beralih mendongak menatap Maura yang menunjukkan amarahnya.

  Arkan tersenyum geli. Melihat Maura marah-marah seperti ini malah membuatnya terlihat gemas di mata Arkan. Arkan menyimpan ponselnya dan bangkit menghampiri Maura yang sedang memakai sepatu di ujung tangga. Mengambil alih tali sepatu dari tangan gadis itu dan mengikatnya.

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang