29

3.6K 396 15
                                    

day 497

minho merenggangkan tubuhnya. tubuhnya kemudian ia hempaskan ke atas tempat tidur. lengan kanannya menghalau cahaya lampu. ia sudah akan tertidur sebelum pintu kamarnya menderit terbuka.

"hyung?"

minho bergumam pelan. sama sekali tidak memiliki niat untuk menjawab perkataan hyunjin. ia dapat mendengar langkah kaki hyunjin dan ia dapat mendengar derit tempat tidur mereka ketika hyunjin merangkak naik dan mendudukkan dirinya tepat di sebelah minho.

"capek, ya?"

jemari panjang hyunjin mengusap rambut lepek minho.

"maaf."

minho mengernyitkan dahinya heran. ia mendudukkan dirinya kemudian bersandar pada bahu hyunjin.

"untuk?"

hyunjin menghela nafas panjang.

"maaf karena aku hyung capek. maaf karena aku gak bisa nyewa orang buat nata rumah. maaf karena hidupmu gak senyaman dulu. maaf ka—."

minho mengecup cepat bibir hyunjin.

"aku gak masalah kok. memang kenapa kalo aku capek? toh aku cuma butuh istirahat. lagian nyewa orang buat nata rumah sendiri itu buang-buang duit. kekeluargaannya gak dapet. dan asal kau tau aja, hidupku jauh lebih nyaman pas kau maksa masuk ke dalamnya."

hyunjin tertegun. bibirnya menyunggingkan senyuman.

"makasih."

sebuah kecupan manis dilayangkan hyunjin di bibir manis minho. minho terkekeh geli kemudian menggumam pelan. lengannya memeluk erat tubuh hyunjin.

"gak perlu. aku ngelakuinnya semata-mata karena aku cinta kau."

hyunjin terkekeh senang. minho memang menyembunyikan wajahnya sedemikian rupa. namun semburat kemerahan itu masih terlihat.

"hyung."

setelah hening beberapa saat, hyunjin memecah keheningan itu. minho menggumam pelan kemudian menguap.

"ngantuk banget, ya? tidur sini."

hyunjin mulai menidurkan tubuh ramping minho sebelum mendapat penolakan keras dari pemilik mata bulat itu.

"spreinya belom dipasang tau. belom dibersihin juga tempat tidurnya. mending tidur di sleeping bag dulu deh."

minho mulai menggerakkan tubuhnya menuruni tempat tidur itu. hyunjin menyusul langkah kaki minho yang mengarah ke ruang keluarga.

"njin, kamu juga tidur, ya? yang paling capek pasti kamu."

sebelum hyunjin menyadarinya, minho telah lebih dulu membalikkan badannya kemudian menyeka bulir-bulir keringat ya berjatuhan dari rambut lepek hyunjin.

"iya sebentar lagi. aku masih harus mindahin beberapa box lagi."

minho menggeleng cepat mendengar penuturan hyunjin. jemarinya menarik pelan lengan hyunjin. ia melangkah menuju dua sleeping bag yang terletak secara asal di lantai ruangan itu.

"kau udah kerja dari pagi. sekarang istirahat. besok aja kita lanjut."

hyunjin terkekeh pelan kemudian menyetujui perkataan si dokter manis. toh, ia juga sudah sangat lelah. istirahat beberapa jam juga tidak akan menghambat banyak hal.

"malam ini gak usah tidur di dalam sleeping bag, ya. kita tidur di atasnya aja terus pake selimut. aku mau peluk njin."

hyunjin merasa sangat gemas. ia menarik pelan pinggang ramping minho kemudian mencium pucuk kepalanya lembut.

"okay sweetie, whatever you want."

maka malam itu mereka habiskan dengan sebuah pelukan hangat yang membuat nyamuk-nyamuk yang bertebaran enggan untuk mengganggu mereka.

next chapter will be the last chapter

ill ft. hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang