04

7.5K 1K 161
                                    

double up buat penyemangat karena besok senin!

day 09

hyunjin mengantuk. ini masih jam setengah satu siang dan dia sudah sangat mengantuk. biasanya jam segini dia sudah tidur siang, sih, makanya jam segini dia mengantuk.

suara ketukan terdengar. hyunjin menolehkan kepalanya. pintu kayu tersebut terbuka. menunjukkan seorang pria manis yang menggunakan jas dokter diikuti dengan seorang perawat berwajah datar di belakangnya.

"hyunjin-ssi? walimu dimana?"

suara manis itu memasuki telinga hyunjin. yang tergolek lemah di atas tempat tidur terkesiap. jantungnya berdetak dengan cepat.

"a-ah. mama pergi keluar tadi. katanya sebentar lagi akan kembali."

dokter manis itu mengangguk pelan. ia dengan perawat berwajah datar itu mendatangi hyunjin. si perawat mulai mengganti infusnya sementara dokter manis itu bertanya kepada hyunjin.

"apa ada keluhan?"

dokter manis itu bertanya sementara hyunjin tengah sibuk berusaha untuk membaca name tag yang digunakannya. sebuah tulisan kecil berhasil ia baca. lee minho.

"hyunjin-ssi?"

hyunjin kembali terkesiap. pandangannya ia alihkan menuju wajah manis si dokter yang menatapnya khawatir.

"apa ada keluhan?"

ulangnya. hyunjin menggigit kecil bibirnya sebelum menjawab.

"kepalaku sering kali terasa sakit dan sampai sekarang kakiku belum juga bisa aku gerakkan."

jemari minho mulai bergerak menulis diatas sebuah papan yang ia bawa. kepalanya mengangguk dan bibirnya kembali menyunggingkan senyuman manis.

"baiklah. katakan pada walimu ketika ia kembali bahwa saya ingin menemuinya di ruangan saya."

hyunjin mengangguk samar.

"dokter minho."

sebuah suara yang agak tinggi dan serak mengejutkan hyunjin. wah, suara perawat tersebut sangat keren.

"ya?"

kedua netra hyunjin kembali berusaha untuk membaca sebuah name tag. kali ini benda kotak itu tersemat di seragam si perawat.

"aku mendapat telepon. apa boleh aku angkat?"

hyunjin berhasil membaca kumpulan kata itu. lee yoobin.

"ah, tentu saja."

dengan senyuman ramah minho berkata. si perawat datar mengangguk kemudian melangkahkan kakinya keluar ruangan.

"apa kau sudah makan siang, hyunjin-ssi?"

hyunjin menggeleng cepat.

"jatah makan siangmu sudah datang?"

hyunjin kembali menggeleng. minho mengangguk. ia mengusak pelan rambut kusam hyunjin.

"saya akan segera kembali dengan makan siangmu."

kemudian suara pintu tertutup menyentak hyunjin. pipi hyunjin memerah. jantungnya berdetak kencang.

sialan, dokter itu terlihat sangat manis.

kenapa kesannya minho dominantnya, ya?

ill ft. hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang