05

6.7K 919 135
                                    

day 09

minho benar-benar kembali dengan membawakan makan siang hyunjin. dokter manis itu tidak tahu mengapa ia mau saja repot-repot merawat seorang pasien yang ditinggal walinya. hanya saja jantungnya berdetak dengan sangat kencang setiap kali ia berada di sekitar pasien itu dan ia menyukainya.

"nah, buka mulutmu yang lebar."

minho menyuapkan sesendok bubur ke dalam mulut hyunjin yang disapa dengan geraman kecil.

"gak suka. rasanya hambar."

hyunjin mengeluh. jemarinya mendorong semangkuk bubur tersebut menjauh darinya.

"tapi kau harus menghabiskannya. kau butuh tenaga."

minho tersenyum. ia mengaduk bubur tersebut kemudian kembali menyendokkannya ke dalam mulut hyunjin.

"apa dokter gak bisa ngebuat bubur ini jadi lebih berasa?"

minho terdiam sebentar kemudian mengangguk.

"baiklah, tunggu sebentar. saya akan segera kembali."

enam belas menit lamanya hyunjin ditinggal sendirian. kemudian pintu kayu tersebut terbuka, menampilkan sosok yang ditunggu-tunggu hyunjin.

"nah, bubur ini sudah ditambah beberapa bumbu dapur. rasanya akan lebih enak."

minho tersenyum. ia menyuapkan sesendok penuh bubur ke dalam mulut hyunjin.

"enak?"

harap-harap cemas, minho bertanya. jemarinya mengenggam erat sendok yang ia gunakan untuk menyuapi hyunjin.

"enak sekali."

hyunjin bergumam. jemarinya ia gunakan untuk mengusap ujung bibirnya.

"syukurlah."

minho tersenyum. manis sekali. hyunjin meraih tangan dokter muda itu kemudian mengecupnya pelan. minho terkesiap.

"tanda terimakasihku."

hyunjin tersenyum lebar membuat pipi minho terbakar karenanya.

aku juga mau dong, njin












minho's confession: "sebenarnya aku beli bubur di seberang rumah sakit."

ill ft. hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang