03

8.6K 1.1K 98
                                    

day 09

kondisi hyunjin sudah membaik. ia sudah dapat tersenyum dan menggerakkan tangannya. namun hingga sekarang hyunjin merasa kakinya lumpuh. ia sama sekali tidak dapat menggerakkan kedua kaki tersebut. ia sudah membicarakannya dengan orangtuanya dan mereka bilang mereka akan berkonsultasi dengan dokter hari ini.

lalu otak hyunjin berputar. ah, apa dokternya adalah si pemilik suara indah itu? ia tidak tahu. selama ini si dokter datang memeriksanya ketika ia tengah tertidur. yah, walaupun pergerakan yang disebabkan oleh dokter itu terkadang membuatnya terbangun, tapi ia selalu kembali tertidur dengan cepat. hyunjin tidak tahu siapa dokternya dan ia ingin mencari tahu.

"ma, hari ini hyunjin gak usah tidur siang, ya."

si ibu yang tengah menyuapi anaknya berhenti dan menatapnya heran. tentu saja ia heran. hyunjin sangatlah menyukai tidur. jika hyunjin berkata bahwa ia tidak ingin tidur bukankah itu termasuk keajaiban alam?

"kenapa?"

dan ibu hyunjin semakin keheranan dibuatnya. tiba-tiba saja anaknya itu tersenyum malu dengan semburat merah muda menghiasi pipinya.

"hyunjin pengen tau dokter bilang apa."

hyunjin menatap ibunya penuh harap sebelum kemudian melanjutkan perkataannya.

"boleh, ya, ma?"

si ibu terkekeh pelan kemudian mengangguk. ia kembali menyuapkan sepotong kecil pepaya ke dalam mulut hyunjin.

"oke, dokter minho biasanya meriksa hyunjin sekitar jam setengah tiga sore. sampai jam segitu hyunjin gak boleh banyak gerak."

hyunjin tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya dengan penuh antusias.

"oke!"

si ibu menoleh ke arah jam dinding rumah sakit kemudian menghela napas kecil.

"ini udah jam sebelas. mama pergi dulu ya? ada urusan sama temen-temen mama. mungkin sekitar jam satu mama balik lagi. hyunjin gapapa kan sendirian? kalau enggak biar mama telpon papa."

hyunjin menggeleng.

"hyunjin gapapa kok, ma. gausah telpon papa. kan, papa lagi kerja. hyunjin gak mau ganggu. mama hati-hati ya dijalan. jangan lupa makan siang yang banyak."

kemudian si ibu menepuk dahinya.

"astaga! kamu kan belum makan siang njin. mama gausah pergi ya?"

hyunjin kembali menggeleng cepat.

"mama pergi aja. hyunjin bisa makan sendiri, kok. lagian kan nanti ada dokter yang bisa bantu hyunjin."

suara hyunjin mengecil di akhir kalimat. semburat merah muda kembali muncul di kedua pipinya.

"ah, iya, deh. mama pergi, ya? hyunjin baik-baik disini. inget, jangan banyak gerak."

si ibu mengingatkan kembali sembari meraih tas tangannya. hyunjin tersenyum dan mengangguk.

"siap komandan!"

lalu setelah memberikan hyunjin sebuah pelukan dan kecupan di pipi, si ibu berjalan keluar kamar dengan sedikit terburu-buru. hyunjin menghela napas lega. ia memegang dadanya dimana jantungnya terletak. benda itu bergerak dengan sangat cepat.

hyunjin tidak mungkin, kan, jatuh cinta dengan orang yang baru ia liat tiga kali dengan samar?

mungkin aja kok, njin. aku aja pernah jatuh cinta sama orang yang bahkan aku gak tau rupanya gimana.

ill ft. hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang