06. Kebahagiaan Iqbaal

2.2K 348 23
                                    

Iqbaal Achilles

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iqbaal Achilles



Keesokan harinya, Iqbaal datang menemui (Nama kamu) dikelasnya untuk menegaskan perihal ajakan kencan yang kemarin Iqbaal ajukan. Iqbaal sudah tidak sabar menanti nantikan kencan yang nantinya akan ia habiskan waktu seharian bersama (Nama kamu). Iqbaal pun sudah menyusun daftar tempat dan kegiatan apa saja yang akan ia dan (Nama kamu) lakukan saat kencan nanti.

Iqbaal benar benar sangat antusias untuk kencan pertama mereka.

“Jadi, gimana soal ajakan kencan gue.” Iqbaal langsung bertanya saat tiba di kelas (Nama kamu). (Nama kamu) yang merasa terkejut, menghela napas nya. Ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut akibat pelajaran matematika dan sekarang ditambah kehadiran Iqbaal.

Iqbaal menarik kursi dan duduk dihadapan (Nama kamu). Ia menopang dagu sembari melakukan aktifitas kesukaannya. Menatapi (Nama kamu).

“Sini gue bantuin kerjain tugas lo.”Iqbaal menarik pelan buku matematika (Nama kamu). (Nama kamu) yang sudah terlewat kewalahan membiarkan saja.

(Nama kamu) menidurkan kepalanya diatas tumpukan tangannya. Matematika teramat menyiksa otaknya. Iqbaal menarik senyum simpul, berhubung ia tidak mau membangunkan macan kemayoran alhasil Iqbaal memilih untuk mengerjakan tugas matematika (Nama kamu). Toh Iqbaal tergolong siswa yang cerdas pula.

Tidak sampai sepuluh menit, Iqbaal sudah menuntaskan dua puluh soal matematika milik (Nama kamu). Ia melihati wajah (Nama kamu), tangannya terulur untuk merapikan rambut (Nama kamu) yang menutupi wajahnya. Gadis itu tertidur.

“Gak usah banyak tingkah deh, ini didalem kelas. Siapa tahu ada mata mata biang gosip. Singkirin tangan lo sekarang.”

Iqbaal terkekeh mendengar penuturan (Nama kamu). Ia menuruti kata (Nama kamu).

“Btw, makasih udah bantuin.” Lanjut (Nama kamu) sambil matanya terpejam namun tidak tidur.

“Sure, anything for you.” Kata Iqbaal. “Lo gak ke kantin, udah jam nya istirahat.”

(Nama kamu) meracau. “Dah kenyang sama soal matematikan.”

Iqbaal tersenyum sembari mengusap sayang kepala (Nama kamu). “Bangun. Gue bawain  batagor kesukaan lo plus teh hangat.”

Perlahan (Nama kamu) pun menegakkan kepalanya. Ternyata benar, seingatnya hanya ada buku bukunya diatas meja tapi sekarang sudah ada sepiring batagor dan teh hangat. Persis seperti makanan sehari hari (Nama kamu) di kantin.

“Diliatin aja gak bikin lo kenyang, (Nama kamu)..” Kata Iqbaal, tak lama ia meletakkan ice cream pula diatas meja. “Biar mood lo balik.”

(Nama kamu) dapat mendengar suara teriakan namun tertahan di belakang kelas nya. Cewe mana yang tidak baper melihat perhatian Iqbaal kepada (Nama kamu).

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang