20. Now I Know

1.3K 297 24
                                    

♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♡♡

“Iqbaal!!”

(Nama kamu) berjalan setengah berlari untuk mengejar Iqbaal. Iqbaal berjalan terlalu cepat bahkan ia menabrak siapapun yang menghalangi jalannya. Dan siapapun tidak ada yang berani menegur sapa Iqbaal dikarnakan Iqbaal yang dipenuhi lautan emosi.

(Nama kamu) berdecak sebal sambil menghentikan langkahnya kala bel tanda pulang berdering. (Nama kamu) pergi ke kelas nya untuk mengambil tas lalu tanpa menghiraukan perkataan teman sekelasnya, (Nama kamu) langsung berlarian di koridor sekolah mencari cari sosok Iqbaal.

Sial! (Nama kamu) kehilangan jejak Iqbaal. Entah seperti ada dorongan tersendiri bagi (Nama kamu) untuk menemui Iqbaal saat ini, tentu sempat (Nama kamu) lihat bahwa Iqbaal juga ikut terluka pada perkelahiannya dengan junior nya—Geza yang notabenenya adik tiri Iqbaal

“Daraa”

(Nama kamu) mempercepat langkahnya kala menemukan Dara didepan pintu UKS sekolah

“Geza gimana?” tanya (Nama kamu) pada Dara. Kebetulan Dara adalah anggota PMR disekolah dan Dara juga yang menangani luka Geza selepas perkelahian

Dara melihat sebentar keruang UKS “Udah gue beresin, mukanya agak memar tapi gak terlelau parah sih. Geza butuh istirahat aja”

“Syukurlah kalo gitu.” Kata (Nama kamu) sedikit melirik kearah ranjang dimana Geza tidur “Oh, lo ada liat Iqbaal gak?”

Terlihat Dara menghela napas lalu memberi (Nama kamu) kotak P3K. (Nama kamu) yang tidak mengerti memandangi Dara dengan tatapan bingung.

“Lo butuh ini buat ngobatin Iqbaal, jujur gue gak berani karna sorot tatapan Iqbaal yang bener bener gak enak menurut gue. Iqbaal ada di rooftop gue sempet papasan tadi”

“Ok thanks Dar”

Segera tanpa pikir panjang lagi (Nama kamu) berlarian menuju atap sekolah. Ia memeluk erat kotak P3K pemberian Dara, harap harap cemas memikirkan Iqbaal. Dengan tidak sabara gadis cantik ini membanting pintu, matanya mengedar mencari sosok Iqbaal.

Hening, langkahnya pelan namun matanya sibuk mengedar. (Nama kamu) mempercepat langkahnya kala mendapati seorang remaja pria tengah duduk disebuah kursi rotan tengah membelakangi nya.

“Iq—astaga stop baal”

(Nama kamu) menelan salivanya kuat kuat, matanya secara bergantian menatap Iqbaal dan sebuah silet ditangan Iqbaal yang siap mengiris tangan Iqbaal. Jantung (Nama kamu) berdetak lebih cepat kala netranya bertemu dengan tatapan tajam milik Iqbaal

Ini untuk pertama kalinya (Nama kamu) mendapati tatapan sengit dari Iqbaal. Tatapan yang mengerikan. Ditambah diam nya Iqbaal.

Srtt

Irisan itu terdengar ngilu ditelinga (Nama kamu) sehingga gadis itu mengalihkan pandangannya sambil matanya terpejam. (Nama kamu) secara langsung melihat seseorang dengan sengaja menyakiti dirinya dan itu membuat (Nama kamu) merinding dan merasa was was

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang