•
•
•Tahun 2017 silam
(Nama Kamu) tengah duduk manis menunggu jemputan dari sang Kakak di halte sekolah, sembari menunggu gadis itu pergunakan waktunya untuk membaca sebuah novel pemberian Kakak Kakak nya. senyum terukir manis dibibir nya kala membaca adegan manis yang tertuang dalam tulisan itu. (Nama Kamu) semakin terhanyut dalam bacaannya.
Hingga suara bising mengganggu ketentraman seorang (Nama Kamu) Aeera
“Iqbaal jadi kamu selikuhin aku? Padahal kita baru aja jadian satu jam yang lalu dan sekarang kamu udah gandeng cewe lain. Astaga.”
“Heh lo siapa sih ngaku ngaku pacarnya Iqbaal. For your information aja ya neng, gue ini pacar sah nya Iqbaal Dhiafakhri. Gak usah ngaku ngaku deh, biar tenar kan lo. Halah basi.”
“Ini siapa lagi, sok sok deket. Hellow mbak nya halu jangan ketinggian deh, gue ini yang jelas pacarnya Iqbaal sejak satu bulan lalu. lo lo pada gak usah banyakan halu lah ya.”
“Baal bisa jelasin ketujuh cewe cewe ini siapa? Dan apa maksud mereka ngecap kamu sebagai pacar pacar mereka.”
Iqbaal terlihat kewalahan menghadapi gadis gadis yang ia pacari secara bersamaan dalam waktu dekat ini. Ia sendiri bingung harus dari mana dan siapa dahulu yang harus ia beri penjelasan mengenai tercyduk nya Iqbaal menyelingkui ketujuh gadis itu.
“Guys, semua nya dengerin gue..” Iqbaal akhirnya angkat suara setelah jengah mendengar ocehan ketujuh gadis itu yang memperebutkannya.
“Ok mulai detik ini, gue putusin kalian semua.” Kata Iqbaal singkat padat jelas
“APA!.”
Tentu secara bersamaan ketujuh gadis itu kaget dan merasa tidak terima di putuskan secara serentak tanpa tahu sebab akibat nya. Mereka sibuk menyalahkan satu sama lain, padahal jelas jelas disini yang bersalah adalah Iqbaal, plaboy kelas kakap.
Iqbaal tersenyum smirk, melihat gadis gadis itu bertikai saling memperebutkan Iqbaal.
“Gue gak terima diputusin gitu aja, gue sama Iqbaal baru aja jadian. Jadi keputusan untuk putus itu tidak sah. Dan Iqbaal tetap punya gue.” Salah satu gadis merangkul lengan Iqbaal.
“Enak aja lo, gue udah lama ya pacaran sama Iqbaal. Dasar pecakor lo.” satu lagi gadis merangkul lengan kann Iqbaal
Satu persatu mulai memperebutkan Iqbaal hingga Iqbaal merasakan badannya remuk karna di perdebatkan oleh gadis gadis korban nya. Bicara pun sudah tak guna lagi bagi Iqbaal, karna gadis gadis itu tak membiarkan Iqbaal bicara ataupun lepas dari cengkraman mereka.
Iqbaal memanjatkan doa dan permohonan agar ia diselamatkan dari para gadis ini.
“Hoi.”
Ketujuh gadis itu memberhentikan aksi mereka dan menoleh pada sumber suara, begitupun Iqbaal. (Nama Kamu) berkacak pinggang sambil berjalan kearah mereka. Saat itu Iqbaal tak terlalu mengenal (Nama Kamu), ia hanya tahu bahwa gadis itu adalah gadis berprestasi disekolah hingga Iqbaal melewatkan (Nama Kamu) untuk menjadi korbannya.
(Nama Kamu) mengehela napas, bersedekap dada lalu menunjuk satu persatu gadis gadis itu. “Lo lo lo semua nya pergi. Gak guna ngerebutin cowo yang udah punya orang. Yaitu gue.”
Iqbaal membulatkan kedua matanya.
“Iya gue, gue pacarnya Iqbaal sejak kami kelas sepuluh. Dan lo semua gak berhak ngerebut Iqbaal dari gue. Selama ini gue biarin aja lo lo pada goda pacar gue, tapi untuk satu ini gak akan lagi. Kalian semua tau kan gue ini keponakan nya yang punya sekolah, gue bisa aja suruh Uncle gue buat ngeluarin kalian kalau kalian masih godain Iqbaal. Paham.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario
FanfictionJudul terinspirasi dari lagu IKON cerita berasal dari imajinasi author sendiri. Sekian,silahkan nikmati alur cerita nya ^^