18. Kejujuran

1.4K 261 16
                                    

Please vote dan comment lur ^^ btw sambil play lagunya Chen Chanyeol - If We Love Again

♡♡♡

Pagi itu adalah hari yang berbeda dimana sepasang anak manusia terlihat bersama, berjalan beriringan. Tidak seperti biasanya yang kerap kali beradu argumen atau bertengkar kecil. Hari itu hari yang berbeda dimana biasanya (Nama Kamu) kerap menolak kehadiran Iqbaal—sang pengagumnya, kini terlihat berangkat sekolah bersama Iqbaal.

Keadaan (Nama Kamu) hari itu sudah membaik, untuk berjaga jaga pagi pagi sekali Iqbaal berkunjung kerumah (Nama Kamu) untuk mengajaknya kesekolah bersama namun tentu setelah memastikan gadis yang ia suka makan dengan baik dan minum obatnya. Iqbaal tidak mau gadisnya kembali sakit karna hal itu juga menyakitkan baginya.

(Nama Kamu) menunduk melihati kakinya, ia merasa tatapan orang orang mengarah padanya. (Nama Kamu) tau itu dikarnakan ia bersama pangeran sekolah—Iqbaal Achilles.

Kepalanya terangkat kala jemari Iqbaal menyentuh dagunya. Iqbaal tersenyum manis, bahkan terlihat sangat tampan kala tersenyum. “Kenapa? Kepalanya pusing?”

(Nama Kamu) menggeleng

“Kalo lo merasa belum baik bener, lebih baik lo istirahat di UKS aja. Nanti gue izinin sama guru dikelas lo. gimana?” tawar Iqbaal

(Nama Kamu) kembali menggeleng kali ini dengan perasaan menghangat menjalar dalam benaknya melihat sebuah ketulusan dibibir Iqbaal, melihat rut wajah ke khawatiran remaja pria itu.

I’m fine Baal, lo gak usah terlalu over.”

“Gue khawatir, (Nama Kamu).” kata Iqbaal sambil menarik lembut tangan (Nama Kamu). tatapan nya mengisyaratkan betapa Iqbaal menyayangi gadis dihadapannya dan tidak mau terjadi suatu hal pada gadisnya.

“Sepanjang malam sepulang gue dari rumah lo, gue bener bener gak bisa tidur mikirin kondisi lo. Fokus gue hilang setelah tau lo jatuh sakit. Gue ngerasa bukan diri gue saat itu, gue gak paham kenapa gue begini hanya demi seorang cewe. Sampai gue bertanya tanya sihir apa yang lo gunain ke gue?”

(Nama Kamu) membungkam, perasaan tulus Iqbaal tersalurkan lewat genggaman Iqbaal ditangannya. (Nama Kamu) tidak menemukan sirat kebohongan dimata Iqbaal, mata Iqbaal teduh menatapnya.

(Nama Kamu) melepaskan genggaman Iqbaal perlahan, ia mereka berdua menjadi pusat perhatian siswa siswi yang berlalu lalang disekitar mereka. (Nama Kamu) memantapkan hatinya, menetralkan detak jantungnya, kemudian menghela napas.

“Baal” lirih (Nama Kamu) “Terkadang gue berpikir apa lo bener bener tulus ke gue setelah gue berulang kali nolak cinta lo, apa lo gak benci ke gue, apa lo gak dendam ke gue. Karna jujur sejauh ini gue sama sekali gak punya perasaan apa apa sama lo”

Iqbaal tersenyum tulus dan membuat (Nama Kamu) bingung dengan respon yang Iqbaal berikan. Sebelah tangan Iqbaal terulur untuk mengusap surai hitam milik (Nama Kamu).

Terdengar suara sesuatu yang patah disana

Perasaan Iqbaal

“Gue paham, terima kasih udah jujur. Tapi, asal lo tau (Nama Kamu) gue emang kadang ngerasa bodoh kenapa gue bertindak sejauh ini sedangkan orang yang gue sukai sama sekali gak ngerespon gue, gue ingin sekali berhenti, ingin sekali buat lupain elo, dan acuhin elo. Tapi sekali lagi gue katakan gue udah tersihir sama lo”

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang