#6 jealousy

305 40 6
                                    

PAST & PRESENT #6 jealousy

.

.

.

Author POV

Seoul, 2016

Hari ini bukanlah jadwal kegiatan rutin klub dance karena hari ini adalah Hari Selasa, sedangkan kegiatan rutin diadakan setiap hari Sabtu. Tapi karena sebentar lagi akan ada kegiatan dance competition yang akan diadakan akhir pekan ini, ruang latihan klub dance jadi terlihat ramai.

Enam anggota klub tingkat dua yang akan mengikuti lomba terlihat berlatih dengan begitu serius hingga keringat bercucuran. Sedangkan beberapa anggota lain yang tidak mengikuti lomba terlihat membantu menyiapkan keperluan lomba, termasuk Jung Dabin.

Ia baru saja membantu Kim Dahyun—senior klub dance tingkat tiga—untuk menyiapkan kostum yang akan dikenakan pada saat hari H. Setelah selesai dengan kegiatannya, ia dan Eunbin—teman satu angkatannya yang juga ikut klub dance—memilih untuk duduk di sudut ruangan sambil melihat latihan lomba.

Diam-diam Dabin memperhatikan sosok yang beberapa hari ini menarik perhatiannya. Ada enam anggota klub yang akan mengikuti lomba. Kim Donghyun, Mark Lee, Lee Chan, Park Minhyuk, Park Woojin, dan Park Jihoon. Namun manik Dabin hanya tertuju pada satu lelaki, Kim Donghyun. Laki-laki itu terlihat berkonsentrasi dengan gerakan dance-nya. Dabin tersenyum. Ia jadi teringat apa yang terjadi kemarin siang, kejadian yang membuat hatinya semakin tertuju pada laki-laki itu.

Setelah kejadian hari Sabtu lalu saat kegiatan klub dance, Dabin bertekad untuk berlatih lebih keras. Ia tidak ingin dimarahi lagi, ia juga tidak ingin latihan mereka menjadi terganggu karenanya.

Karena itu siang ini Dabin mencoba berlatih menari lagi. Melancarkan gerakan yang diajarkan kemarin dan mempelajari gerakan baru yang lebih sulit. Namun tentu saja tak semudah yang Dabin kira. Dabin merasa kesulitan saat melakukan salah satu teknik, hingga tiba-tiba...

"Ya! Jangan begitu!"

Grep!

Gerakan Dabin terhenti saat tiba-tiba ia merasakan seseorang menahannya yang akan terjatuh. Kedua mata Dabin membulat melihat siapa yang menolongnya. Seniornya, Kim Donghyun.

"Sunbaenim...."

"Ya! Apa kau mau membahayakan dirimu? Kau bisa terkilir kalau melakukannya dengan teknik seperti itu!" omel Donghyun seraya melepaskan pegangannya pada Dabin membuat gadis itu sedikit menjauhkan tubuhnya dari Donghyun yang berjarak cukup dekat. "Kenapa kau mempelajari gerakan sulit begitu?" tanya Donghyun.

Dabin menunduk. "Itu... aku ingin saat latihan selanjutnya, setidaknya aku bisa melakukan beberapa gerakan sulit dengan baik. Kalau aku tidak berlatih dari sekarang, Eunhyuk Saem akan memarahiku lagi dan latihan akan terganggu lagi karenaku," jawab Dabin.

Donghyun menghela napas mendengar jawaban Dabin.

"Kau berusaha sangat keras, Dabin-ssi," ucap Donghyun. "Aku akan membantumu."

"Ye?" sahut Dabin, tak mempercayai pendengarannya. Apa seniornya baru saja mengatakan akan membantunya.

Kebingungan Dabin terjawab saat Donghyun bergerak maju di depannya dan melakukan sesuatu.

"Lihat aku. Saat kau melakukannya, jangan bertumpu pada pergelangan kakimu. Tapi di sini, bertumpu di sini, di paha. Lalu lakukan gerakannya begini," kata Donghyun seraya mempraktikkan gerakan yang sedang dipelajari Dabin. "Nah, begini. Sebenarnya gerakan ini tidak sulit jika melakukannya dengan teknik yang benar. Kalau menggunakan pergelangan kaki, bisa-bisa kau jatuh dan terkilir."

Dabin memperhatikan setiap gerakan dan perkataan Donghyun baik-baik.

"Aku akan melakukannya sekali lagi lalu kau coba lakukan," kata Donghyun.

"Ne."

Dabin kembali memperhatikan gerakan yang dilakukan Donghyun sebelum kemudian ia mencoba melakukannya sendiri sesuai arahan Donghyun tadi.

"Nah iya begitu, Dabin-ssi!"

Dabin tersenyum senang begitu menyelesaikan gerakannya. Ia berhasil melakukan gerakan sulit dengan lebih mudah berkat bantuan dari Donghyun. Dan lagi ia juga terhindar dari kecelakaan kecil yang mengakibatkan kakinya terkilir.

"Kau melakukannya dengan baik, Dabin-ssi," puji Donghyun.

"Benarkah?" tanya Dabin tidak percaya.

Donghyun menganggukkan kepalanya.

Senyum Dabin semakin mengembang mendengarnya.

Bukankah wajar jika ia jatuh cinta pada laki-laki bernama Donghyun itu?

Lagi-lagi Dabin mengulum senyum. Ia lalu mengalihkan pandangan saat dilihatnya seseorang berdiri di ambang pintu ruang latihan. Seorang gadis yang terlihat tak asing tengah melongokkan kepalanya ke dalam ruangan, terdiam sebentar, kemudian masuk menghampiri seniornya yang bernama Kang Mina.

"Dia yang aku ceritakan kemarin."

Dabin menolehkan kepalanya saat mendengar suara Eunbin berbisik di dekat telinganya.

Kemarin, entah bagaimana ceritanya, Dabin tiba-tiba saja bercerita pada sahabatnya itu kalau dirinya sepertinya menyukai Donghyun. Ia ingat Eunbin bercerita kalau Donghyun sepertinya saat ini tidak sedang berpacaran. Tapi laki-laki itu selalu terlihat dekat dengan seorang perempuan. Perempuan yang sama dengan perempuan yang baru saja masuk ke dalam ruangan.

"Dia yang aku bilang dekat dengan Donghyun Sunbae. Yang namanya Choi Yoojung, kakaknya Bomin, teman sekelas kita," lanjut Eunbin saat Dabin hanya diam saja sambil menatap ke arah Yoojung yang terlihat mengobrol dengan Mina.

Pantas saja Dabin merasa familiar melihat gadis itu. Sepertinya ia pernah melihatnya di akun SNS Donghyun atau Bomin.

Dabin berusaha mengalihkan pandangannya dari Yoojung tapi tak bisa. Ia masih menelisik sosok yang katanya dekat dengan laki-laki yang disukainya itu.

Kedua mata Dabin menyipit saat dilihatnya gadis itu tiba-tiba tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah Donghyun. Ia mengalihkan pandangannya pada Donghyun dan melihat laki-laki itu tiba-tiba mencoba mengkode teman-temannya untuk berhenti sebentar.

Tatapan Dabin menajam saat dilihatnya Donghyun menghampiri Yoojung. Hatinya terasa panas saat melihat mereka bercengkrama dengan akrab. Ia... tidak suka melihatnya. Terlebih saat tiba-tiba lelaki itu mengulurkan tangannya, lalu mengacak rambut gadis itu.

Dabin... tidak suka melihatnya.

Ia melengos, tidak ingin melihat pemandangan yang menyakitkan itu.

"Dabin-ah, ayo temani aku ke toilet!"

Dabin menoleh pada Eunbin yang baru saja mengajaknya bicara.

"Eoh? Eoh," jawab Dabin. Ia sempat melirik sebentar ke arah Donghyun dan Yoojung, sebelum kemudian keluar dari ruang latihan.

....

tbc

....

Hai

Aku lagi sebel krn akun twitterku kena shadowbanned. Pantes aja hari ini kok mentionku pd gak dibales sm mutual. Boro2 dinotis golcha, gak mungkin muncul mentionku. Nanti mau nyoba menpa pake akun twitterku yg lama sih semoga dinotis walopun aku udh pasrah gak ngarep2 bgt buat dinotis

Anyway makasih yg udh baca cerita ini dan yg nyempetin vomment

Jangan lupa vomment ya

✅ [2] GOLRIES : Past & Present | Choi Bomin x Jung DabinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang