epilog

265 28 11
                                    

PAST & PRESENT epilog

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PAST & PRESENT epilog

.

.

.

Author POV

Seoul, 2016

Kedai teokbeokki itu terlihat ramai oleh pengunjung. Seorang pemuda terlihat baru memasuki kedai tersebut. Tangan kirinya tertaut menarik seorang perempuan berambut panjang disampingnya.

"Kau sering makan di sini, Bomin-ah?" tanya Dabin—si perempuan—begitu mereka duduk di bangku mereka yang berada sudut kedai.

Bomin, lelaki yang datang bersama gadis itu menggelengkan kepalanya pelan. "Aniyo. Ini kedua kalinya aku datang ke sini," jawab lelaki itu seraya memesankan dua mangkuk teokbeokki untuknya Dabin.

"Jinjja? Kapan pertama kalinya?"

Bomin diam sejenak, mengingat kapan dia mengunjungi kedai teokbeokki tersebut. "Sudah lama sekali. Kalau tidak salah kelas dua SMP," jawabnya.

Hari ini, sudah satu minggu semenjak Dabin dan Bomin mulai menjadi sepasang kekasih. Rasanya baru kemarin Bomin untuk pertama kalinya mengajak Dabin mengobrol melalui akun SNS, tapi saat ini mereka sudah menjadi sepasang kekasih.

Tak lama kemudian, tteokbeokki yang mereka pesan pun datang.

Kedua mata Dabin langsung tertarik pada teokbeokki yang baru saja diantarkan pelayan. "Woah... lihat uapnya yang mengepul ini...," ujar Dabin melihat mangkuk teokbeokki-nya. Bomin yang duduk di hadapan Dabin hanya tersenyum melihat reaksi dari kekasihnya itu. "Apa rasanya enak?" tanyanya pada Bomin.

Bomin menganggukkan kepalanya. "Tapi sangat pedas," jawab Bomin.

"Jinjja? Aku suka pedas. Tapi kalau pedas sekali mungkin tidak kuat," kata Dabin.

Bomin tersenyum. "Coba saja dulu."

Langsung saja Dabin melahap sepotong teokbeokki-nya miliknya. "Huahh... benar-benar pedas. Huahh... sshhh mwoya sshhh pedas sekali," ceplos Dabin sambil sesekali mendesis menahan kepedasan. Bomin yang melihat reaksi Dabin sontak tertawa geli.

"Ini... ini... minum dulu," ucap Bomin seraya mengulurkan gelas berisi minum milik Dabin. Segera saja gadis itu meneguknya sampai habis.

Tangan Dabin bergerak mengipasi wajahnya, berharap hal tersebut akan menghilangkan rasa panas akibat kepedasan di mulutnya. Ia masih berdesis menahan pedas saat tiba-tiba ia menatap Bomin kesal.

"Kau mau mengerjaiku ya...," tuduh Dabin sedangkan Bomin masih tertawa geli.

"Mana mungkin aku mengerjai pacarku sendiri?" balas Bomin.

Dabin yang tadinya akan mengomel mengurungkan niatnya karena tiba-tiba saja pipinya terasa panas. Ia belum terbiasa dengan status barunya sebagai kekasih Bomin jadi setiap kali ada yang menyinggungnya, ia akan tersipu malu.

✅ [2] GOLRIES : Past & Present | Choi Bomin x Jung DabinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang