#18 follow your heart

208 32 23
                                    

PAST & PRESENT #18 follow your heart

.

.

.

Author POV

Seoul, 2016

Entah karena pesan kemarin, atau memang karena hubungan mereka tidak sedekat itu sebelumnya, baik Bomin maupun Dabin sama-sama diam. Tidak ada saling sapa, atau sekedar saling senyum saat berpapasan.

"Kau dan Bomin... sepertinya kalian tidak jadi dekat karena masalah kau yang ingin titip hadiah kemarin itu ya?" tanya Eunbin yang tengah menikmati makan siang di sampingnya sambil mengamati Bomin yang tengah makan bersama teman-temannya.

Dabin melirik Bomin sekilas, lalu membuang muka. "Aku malas membicarakan dia."

Karena tidak ingin merusak mood sahabatnya, Eunbin pun memilih melanjutkan makannya tanpa bertanya lebih lanjut mengenai laki-laki bernama Choi Bomin itu.

Dabin yang tengah mencoba mengalihkan pikirannya, tak sengaja kedua matanya menangkap sosok Donghyun di antara ramainya kantin sekolah. Pandangan Dabin beralih pada seorang gadis yang tengah duduk di samping laki-laki itu. Choi Yoojung.

Ia kembali teringat pesan Bomin padanya semalam.

'Kau akan sakit hati kalau menyukai Donghyun Hyung.'

'Karena Donghyun Hyung menyukai kakakku.'

Pesan tersebut tak ayal membuat Dabin lebih mengamati Donghyun dan Yoojung. Mereka terlihat menikmati makan siang sambil sesekali mengobrol dan bercanda. Mereka terlihat dekat. Sangat dekat. Bahkan meskipun ada orang lain di meja yang sama dengan mereka, kedekatan dua orang itu masih terlihat jelas. Orang lain yang tidak mengenal mereka, jelas akan berpikir mereka berpacaran.

Dabin tersenyum kecut.

Mengamati kedua orang tersebut membuat pesan Bomin kemarin terasa begitu nyata. Ia bisa melihat laki-laki yang disukainya itu tengah menyukai kakak Bomin.

Dabin berusaha mencari kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi di antara mereka. Jika Donghyun menyukai Yoojung, belum tentu kan gadis itu juga menyukai Donghyun? Karena kalau Yoojung menyukai Donghyun, tidak mungkin gadis itu mau dititipi olehnya.

"Geurae... jangan dipikirkan lagi, Dabin-ah," gumam Dabin pada dirinya sendiri.

"Hah? Apa?" sahut Eunbin.

"Em... bukan apa-apa."

....

Sepertinya sekarang Hyunjoon sudah resmi menjadi diary berjalannya Bomin. Mungkin karena laki-laki itu adalah satu-satunya orang yang mengetahui perasaannya pada Dabin selain dirinya sendiri, jadi Bomin hanya bisa bercerita kegalauannya ke Hyunjoon.

Seperti saat ini. Tanpa Sanha, Sunwoo, dan Youngjae ketahui, Bomin main ke rumah Hyunjoon sendiri. Untuk apalagi kalau bukan bercerita mengenai kisah asmaranya yang sedang mengalami masalah?

Bomin memilih tiduran di kasur Hyunjoon sedangkan laki-laki itu duduk bersandar pada kepala dipannya sambil bermain ponsel.

Tok... tok... tok...

"Oppa? Boleh aku masuk?"

Belum juga Bomin memulai sesi curhatnya, sudah ada yang menginterupsi mereka. Sepertinya itu adik Hyunjoon jadi si pemilik kamar pun mempersilahkan adiknya itu untuk masuk. Terlihat seorang gadis tinggi berambut pendek memasuki kamar Hyunjoon. Di tangannya terdapat dua gelas jus jeruk dan dua toples cemilan.

"Eomma menyuruhku mengantarkan ini," kata Yunjin—adik Hyunjoon.

"Taruh saja di meja belajar sana," suruh Hyunjoon.

Yunjin pun langsung menaruh nampan yang dibawanya ke atas meja belajar kakaknya. Ia membalikkan tubuhnya dan mendapati kakaknya yang masih bermain ponsel sedangkan Bomin tengah duduk sambil tersenyum padanya.

"Gomawo," ucap Bomin.

Yang tentu saja membuat Yunjin salah tingkah dan segera keluar dari kamar kakaknya.

Plak!

"AW! YA! KENAPA KAU MEMUKULKU?" protes Bomin saat tiba-tiba Hyunjoon menimpuknya.

"Sudah kubilang jangan menggoda adikku!"

"Hehe... maaf... maaf," ucap Bomin sambil memamerkan cengirannya sedangkan Hyunjoon hanya mencibir laki-laki itu. Bomin pun kembali membaringkan tubuhnya sambil menyangga kepalanya dengan tangan kanannya.

Hyunjoon yang melihat Bomin diam saja pun akhirnya meletakkan ponselnya. "Jadi kau sudah siap curhat masalah Dabin?" tanya Hyunjoon. Ia ingat kemarin-kemarin Bomin tidak mau bercerita ada apa.

Bomin menatap langi-langit kamar Hyunjoon. Ia menghela napas panjang.

"Hyunjoon-ah, aku sedang patah hati," kata Bomin.

"Kenapa?"

"Dabin menyukai orang lain," jawab Bomin singkat. "Dia menyukai Donghyun Hyung," lanjutnya. Kedua mata Bomin terlihat menerawang jauh. Kembali mengingat bagaimana Dabin mengatakan bahwa gadis itu menyukai Kim Donghyun.

Hyunjoon berganti posisi menjadi duduk bersila menghadap kea rah temannya yang sedang galau itu. "Donghyun... kakak kelas kita itu? Yang dekat dengan kakakmu?" tanya Hyunjoon memastikan yang dijawab dengan anggukan pelan oleh Bomin. "Kukira Donghyun Sunbaenim berpacaran dengan kakak perempuanmu."

Bomin menggelengkan kepalanya. "Mereka tidak berpacaran," jawab Bomin.

"Jadi... kau menyerah? Karena Dabin menyukai orang lain?" tanya Hyunjoon lagi.

"Aku tidak tahu."

Hyunjoon mengerutkan keningnya heran. "Loh kok tidak tahu?" tanyanya bingung.

Bomin menghela napas panjang. "Karena Dabin menyukai Donghyun Hyung. Aku tidak tahu... karena itu Donghyun Hyung," kata Bomin yang membuat Hyunjoon semakin tidak paham maksud Bomin.

"Memangnya kenapa dengan Donghyun Sunbaenim?"

Bomin menggigit bibir bawahnya. Teringat kisah cintanya dulu. "Aku... dulu pernah menyukai seseorang. Mungkin bisa dibilang cinta pertamaku. Tapi... aku harus patah hati karena dia ternyata menyukai Donghyun Hyung. Yang lebih miris adalah setelah aku akhirnya bisa move on darinya dan menyukai perempuan lain, ternyata dia juga menyukai Donghyun Hyung. Kenapa perempuan yang kusukai selalu menyukai Donghyun Hyung?" cerita Bomin dengan wajah sendu.

Hyunjoon menganggukkan kepalanya, mulai memahami apa yang digalaukan Bomin. Ini tidak semata karena cinta laki-laki itu bertepuk sebelah tangan. Melainkan karena kisah cintanya seolah terulang lagi. Gadis yang disukainya lagi-lagi menyukai Donghyun.

"Eotteokkaji, Hyunjoon-ah?"

Hyunjoon menepuk pundak Bomin pelan. "Ikuti kata hatimu, Bomin. Kalau hatimu menyuruhmu untuk menyerah, kau boleh menyerah. Kalau hatimu mengatakan untuk memperjuangkan perasaanmu, maka berjuanglah."

....

tbc

....

Hari ini bomin sama chaewon ikut csat. Good luck our woollim hanlim 00l squad for csat today! 😄😄

✅ [2] GOLRIES : Past & Present | Choi Bomin x Jung DabinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang