#33 confession

160 22 11
                                    

PAST & PRESENT #33 confession

.

.

.

Author POV

Seoul, 2016

Dabin mengayunkan kakinya menuju taman sekolah. Langkah kakinya berhenti tepat di dekat salah satu bangku taman yang kosong, lalu beranjak duduk di sana. Kedua matanya menelusuri sekelilingnya. Tidak banyak murid yang berlalu lalang. Sebagian besar hanya murid-murid SMA Geumdong yang akan pulang ke rumah.

Gadis itu menghela napas panjang. Ia melirik tas kertas di tangannya, lalu beralih menatap kedua kakinya, memikirkan apakah yang dilakukannya sudah benar. Apakah tidak apa dia melakukan hal ini?

Pelajaran sejarah dengan Bu Sojin baru saja selesai dan guru tersebut langsung keluar dari kelas begitu bel pergantian pelajaran berbunyi. Dabin terlihat lebih banyak diam daripada berbicara sejak tadi. Dan hal itu membuat Eunbin justru bingung dan juga khawatir.

"Dabin-ah, kau baik-baik saja?" tanya Eunbin.

Dabin menganggukkan kepala menjawabnya. Ia baik-baik saja. Hanya saja... sedaritadi ada yang mengganggu pikirannya.

"Eunbin-ah, menurutmu... apa aku harus move on?" tanya Dabin tiba-tiba.

Eunbin yang sedang mengeluarkan buku untuk pelajaran selanjutnya, sontak menghentikan gerakannya. Ia membalikkan tubuhnya agar menghadap teman dekatnya itu sambil sedikit bersandar pada meja.

"Karena kejadian di kantin kemarin?"

Dabin menggigit bibir bawahnya. "Aku sudah menceritakannya kepadamu kemarin kan? Meskipun aku selalu berusaha berpikir positif kalau Donghyun Sunbaenim tidak ada hubungan apapun dengan kakaknya Bomin, tapi sejujurnya aku tidak bisa mengabaikan fakta kalau mereka sangat dekat. Terlebih... Bomin selalu mengatakan padaku kalau Donghyun Sunbaenim menyukai kakaknya," jelas Dabin. "Awalnya aku pikir aku bisa mengubah perasaannya. Tapi setelah kejadian di kantin kemarin, aku bahkan tidak yakin apakah Donghyun Sunbaenim pernah melirikku."

"Dabin-ah, kalau kau memang merasa tersakiti, lebih baik berhenti menyukainya. Bomin benar. Semakin kau menyukainya, kau akan semakin sakit hati," kata Eunbin. "Kalau kau ingin move on, aku akan mendukungmu."

Dabin terdiam.

Apakah akan semudah itu ia melupakan perasaan sukanya? Bagaimana kalau ia justru semakin kesulitan menghilangkan rasa sukanya? Atau... bagaimana kalau ia justru semakin menyukai Donghyun?

Dabin melirik tas kertas biru berisi sepatu yang tadi dikembalikan oleh Joochan. Hadiah untuk Donghyun yang tidak sampai pada pemiliknya.

"Eunbin-ah, aku... ingin mengatakan perasaanku yang sebenarnya pada Donghyun Sunbaenim," ujar Dabin.

"Mwo? Ya! Jung Dabin! Kau bercanda??"

"Tidak. Aku serius," sahut Dabin. "Aku ingin menghilangkan perasaanku padanya, tapi... aku ingin setidaknya dia tahu mengenai perasaanku padanya. Sekaligus... aku ingin memberikan hadiah yang tidak tersampaikan ini."

Eunbin menatap sahabatnya dengan tatapan tak mengerti. Temannya yang satu ini memang jalan pikirannya tidak sewajarnya. Suka aneh-aneh sekali. Tapi Eunbin juga tidak bisa melarangnya. Itu adalah hak Dabin jika ingin mengungkapkan perasaannya. Mungkin dengan itu, akan lebih mudah baginya untuk melupakan perasaannya.

✅ [2] GOLRIES : Past & Present | Choi Bomin x Jung DabinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang