PAST & PRESENT #8 a present
.
.
.
Author POV
Seoul, 2016
Sekolah Bomin biasa masuk pukul setengah delapan dan biasanya Bomin akan sampai di sekolah sepuluh menit sebelum bel masuk berbunyi. Entah bagaimana Donghyun, Joochan, dan Yoojung bisa sabar menunggu Bomin yang selalu kesiangan setiap pagi.
Dan hari ini Bomin seharusnya berangkat setengah jam lebih awal. Tetapi sepetinya kebiasaan bangun siangnya sepertinya sulit untuk dihilangkan.
Tadi pagi ia kembali bangun kesiangan. Mungkin ia akan terlambat kalau kakaknya tidak membangunkannya dengan cara mencipratkan air pada wajahnya. Alih-alih marah karena diciprati air, Bomin justru protes kenapa ia tidak dibangunkan lebih awal. Alhasil kakaknya kembali mencipratinya dengan air sampai akhirnya Bomin lari ke kamar mandi. Pagi ini ia bahkan harus melewatkan sarapan berharganya.
Karena itu Bomin sampai di sekolah hanya lima belas menit sebelum bel berbunyi.
Bomin melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Dalam hati ia berkomat-kamit semoga Jung Dabin tidak marah padanya dan masih menunggunya di taman sekolah.
Kemarin sore, entah ada angin apa, Dabin tiba-tiba mengirim pesan terlebih dahulu pada Bomin. Lalu berawal dari situ, mereka kembali mengobrol panjang lebar seperti obrolan mereka sebelumnya.
-
hellodabin0425
<hellodabin0425>
Ah, ngomong-ngomong, Bomin
Eung... aku ingin meminta bantuanmu tapi aku tidak tahu apa kau bisa membantuku
Apa kau mau membantuku?
-
<Me>
Membantu apa?
-
<hellodabin0425>
Itu... bisakah kita bertemu besok pagi sebelum pelajaran?
-
<Me>
Apa ini ada hubungannya dengan bantuan yang kau minta?
-
<hellodabin0425>
Ne, aku ingin meminta bantuanmu besok
-
<Me>
Geurae. Kalau aku bisa, aku akan membantumu
-
<hellodabin0425>
Jinjja? Gomawo, Bomin-ssi
Kalau begitu besok kita bertemu jam 7 di taman sekolah, bagaimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ [2] GOLRIES : Past & Present | Choi Bomin x Jung Dabin
FanfictionSetelah sekian lama tidak mengalami yang namanya jatuh cinta, akhirnya Bomin kembali merasakan perasaan itu pada teman sekelasnya yang bernama Jung Dabin. Awalnya ia begitu menikmati rasa berdebar-debar yang dialaminya itu. Namun sebuah kenyataan me...