#23 probably a date...?

198 29 33
                                    

PAST & PRESENT #23 probably a date...?

.

.

.

Author POV

Seoul, 2016

Meskipun mood Dabin tidak begitu bagus karena masalah sepatu, tetapi kemenangan anggota klub dance hari ini setidaknya membuat mood-nya lebih baik. Terlebih saat ia bisa melihat senyum bahagia para anggota dance yang mengikuti kompetisi. Terutama Donghyun.

Entah bagaimana bagaimana caranya agar Dabin bisa dekat dengan Donghyun, gadis it uterus memikirkannya. Ia ingin terus berusaha. Setidaknya agar lelaki itu bisa melihatnya. Hingga tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikiran Dabin. Gadis itu tersenyum lebar memikirkannya.

Langsung saja Dabin mencari-cari keberadaan laki-laki yang disukainya itu.

Kalau tidak salah lihat, tadi sepertinya Donghyun berjalan agak menjauhi kerumunan anggota klub dance yang masih mengobrol penuh semangat karena masih dalam euphoria setelah mendapatkan juara pertama dalam kompetisi dance.

Senyum Dabin mengembang saat melihat laki-laki yang dicarinya. Segera saja ia mengayunkan kakinya menghampiri Donghyun dan menepuk pundak lelaki itu.

Donghyun yang merasa ada seseorang yang menepuk pundaknya pun langsung membalikkan tubuhnya menghadap si pemilik tangan. Dilihatnya Dabin yang kini tengah berdiri sambil tersenyum ke arahnya.

"Sunbaenim, chukhahaeyo," ucap Dabin.

Donghyun membalas senyum ke arah Dabin. "Gomawoyo," balasnya.

"Em... Sunbae akan ikut makan malam dengan yang lainnya?" tanya Dabin.

Memang tadi begitu tahu kalau klub dance SMA Geumdong memenangkan juara satu best dance dan best full performance, serta juara umum, Eunhyuk selaku pelatih langsung mengumumkan akan memberi traktiran makan malam untuk seluruh anggota klub dance. Mereka berencana untuk makan samgyeopsal untuk merayakan kemenangan mereka.

"Ya, aku akan ikut," jawab Donghyun. "Kau juga ikut kan?"

Dabin menganggukkan kepalanya. "Ne. Semua anggota klub wajib ikut jadi tentu saja aku akan ikut," jawab Dabin.

"Baguslah kalau begitu."

Dabin tersenyum. Lalu ia teringat pada tujuan awalnya menemui Donghyun. "Emm... Sunbaenim, apa besok Sunbae ada acara?" tanya Dabin.

Laki-laki itu terlihat terdiam sebentar, mungkin berpikir apakah besok dirinya memiliki suatu urusan. Tapi sepertinya besok Donghyun tidak memiliki satu acara pun. "Tidak ada. Memangnya kenapa?" tanya Donghyun pada Dabin.

"Ah... itu... selama ini kan Sunbaenim selalu membantuku dan juga baik padaku. Aku ingin mentraktir Sunbaenim besok sebagai ucapan terima kasih," jawab Dabin.

"Eh? Tidak perlu repot-repot, Dabin-ssi."

Dabin melebarkan kedua matanya. Kalau Donghyun menolak ajakannya, itu berarti idenya tidak bisa terlaksana. Karena itu Dabin pun buru-buru menggelengkan kepala sambil membalas, "Aku tidak merasa repot kok, Sunbaenim. Justru seharusnya aku melakukan ini lebih awal. Aku merasa tidak enak karena tidak membalas kebaikan Sunbaenim. Kalau bukan karena Sunbaenim, mungkin aku tidak bisa mengikuti latihan dengan baik. Karena itu aku berniat mentraktir Sunbaenim," kata Dabin.

Dabin menggigit bibir bawahnya. Harap-harap cemas apakah Donghyun mau atau tidak.

Hingga kemudian Donghyun pun menjawab, "Baiklah."

"Ne?" sahut Dabin tidak mempercayai pendengarannya.

"Baiklah. Aku akan meluangkan waktuku besok."

Mendengar jawaban Donghyun sontak membuat kedua sudut bibir Dabin tertarik ke atas. Gadis itu tersenyum lebar, senang dengan jawaban yang diberikan Donghyun. "Ah, ne. Terima kasih sudah meluangkan waktu, Sunbaenim," balas Dabin senang.

....

Hari ini adalah hari Minggu yang berarti Dabin akan pergi bersama Donghyun. Gadis itu kini tengah menunggu di halte bus sambil sesekali melihat ke arah jam tangan yang melingkari pergelangan tangannya. Sudah tiga puluh menit ia berdiri di halte bus menunggu Donghyun tapi pemuda itu belum juga datang. Memang salahnya sih yang memilih datang lebih awal, maksudnya sangat awal. Itu karena dia berpikir Donghyun juga akan berangkat lebih awal.

Sekali lagi Dabin melirik jam tangannya.

Hari ini ia sengaja menggunakan rok dan make up tipis karena akan pergi dengan Kim Donghyun. Memang mereka tidak pergi berkencan atau apa, tapi ia merasa hari ini cukup spesial karena Donghyun mau pergi dengannya.

Sepertinya suasana hati Dabin sedang bagus hari ini.

"Dabin-ssi."

Saat sedang melamun, tiba-tiba seseorang menyapanya. Dilihatnya Donghyun yang baru saja turun dari bus dan berjalan menghampirinya. Melihat seseorang yang sudah sangat ditunggunya daritadi membuat senyum Dabin mengembang. Terlebih entah mengapa melihat Donghyun menggunakan pakaian casual membuat pemuda itu terlihat semakin mempesona.

"Sunbaenim," sapa Dabin sambil melemparkan senyum pada Donghyun.

"Maaf membuatmu menunggu lama," ucap Donghyun merasa tidak enak karena membuat Dabin menunggunya. Ia tidak tahu Dabin akan berangkat lebih awal.

Dabin tersenyum tipis mendengarnya. "Aniyeyo, Sunbaenim. Aku juga belum lama kok."

"Ah... geurae."

"Kalau begitu kita langsung ke cafe saja ya, Sunbaenim," ajak Dabin.

"Ah ne, kajja."

Dabin tersenyum senang. Siapa yang peduli jika sepatunya yang seharusnya diberikan pada Donghyun sekarang sedang nyasar pada laki-laki bernama Hong Joochan? Yang terpenting sekarang Dabin bisa pergi bersama Donghyun. Berdua saja.

Ah... Dabin senang sekali.

....

tbc

....

Happy birthday my precious one Park Jaeseok who owned special part in my heart (not even Myungsoo, Bomin, Wonwoo, Yein can have the same place). Happy birthday my twin. Wherever you are, please always be healthy and of course be happy

Ah iya kemarin jg aku dinotis sujeong lovelyz :')Tahun lalu dia notis aku dan nyanyiin selamat ulang tahun buat aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ah iya kemarin jg aku dinotis sujeong lovelyz :')
Tahun lalu dia notis aku dan nyanyiin selamat ulang tahun buat aku. Trs kemarin dia notis aku lagi, ngucapin selamat ulang tahun + nyebut namaku :')
Terus dia notis aku lagi pas ada jiae dan jiae ikut ngucapin happy birthday :')

Oh iya aku lupa mau bilang ini, makasih buat 300 votesnya ya :')

✅ [2] GOLRIES : Past & Present | Choi Bomin x Jung DabinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang