PAST & PRESENT #31 skipping class
.
.
.
Author POV
Seoul, 2016
Langit hari itu terlihat cerah, tetapi tidak panas. Cuaca berawan. Mentari terlihat mengintip dari balik gumpalan-gumpalan putih menyerupai kapas yang ada di langit. Sesekali bergerak untuk memberikan kehangatannya, lalu bersembunyi lagi di balik awan.
Dabin menatap pemandangan di hadapannya. Ia bisa merasakan hembusan angin menerpa wajahnya, memainkan rambutnya, bergerak-gerak senada dengan gerakan angin yang tengah berkelana. Gadis itu menarik napas panjang, lalu menghembuskannya. Suasana yang tenang membuat rasa sesak di dadanya berkurang. Ia tersenyum tipis. Tubuhnya berbalik untuk melihat si empu yang mengajaknya kemari.
Dilihatnya laki-laki itu tengah duduk di salah satu kursi yang tidak terpakai sambil menatapnya.
Dabin berjalan menghampiri laki-laki itu lalu duduk di sampingnya.
"Aku tidak berpikir kau akan mengajakku membolos ke atap gedung sekolah," celetuk Dabin sambil mengamati birunya langit hari itu.
Bomin menyandarkan kepalanya pada dinding di belakangnya. Ia memejamkan kedua matanya, menikmati terpaan angin yang menggelitiki wajah tampannya. Rasanya menyenangkan dan menenangkan.
"Kau tidak suka kuajak membolos di sini?" tanya Bomin masih sambil memejamkan matanya.
"Bukan begitu. Hanya... aku tidak mengira saja."
Bomin menganggukkan kepalanya mengerti. Tidak membalas lebih lanjut. Ia masih ingin menikmati cuaca hari itu.
Sesaat keheningan menyelimuti dua orang tersebut. Bomin masih bersandar sambil memejamkan matanya. Sedangkan Dabin, gadis itu termenung. Pikirannya terbang ke kejadian tadi. Lebih tepatnya ia teringat perkataan Bomin tadi.
"Karena aku menyukaimu, Dabin-ssi."
Dabin mengalihkan pandangannya, menatap laki-laki yang duduk di sampingnya itu dalam diam. Ia masih tidak mempercayai pernyataan Bomin tadi. Laki-laki itu menyukainya? Laki-laki di hadapannya ini? Apakah Bomin serius? Atau hanya sedang mengerjainya?
"Dabin," panggil Bomin, membuat gadis itu tersentak sebelum kemudian memperbaiki duduknya.
"Kenapa?" balas Dabin.
Bomin yang tadinya tengah bersandar, tiba-tiba terbangun sambil membuka kedua matanya yang terpejam. Ia menoleh pada Dabin dan menatap gadis yang disukainya itu. " Jung Dabin, aku tahu aku tampan. Tapi sampai kapan kau akan menatapku?" celetuk Bomin.
Dabin yang memang sedang mengamati paras Bomin menjadi salah tingkah. Ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain sambil dalam hati merutuki dirinya. Lagipula... bagaimana Bomin bisa tahu Dabin tengah menatapnya?
Bomin tersenyum geli. Ia memalingkan pandangan lalu ikut mengamati bentangan langit di hadapannya. "Dabin-ah, kau tidak perlu merasa terbebani setelah mengetahui perasaanku. Aku memang menyukaimu dan memang masih berusaha membuatmu melihatku. Tapi aku tidak mau kau terpaksa melihatku," ucapnya.
Dabin menggigit bibir bawahnya. Ia hanya termenung memikirkan kalimat yang diucapkan oleh Bomin.
Tiba-tiba saja ponsel Dabin bergetar. Begitu pula dengan ponsel Bomin. Segera saja mereka membuka ponsel mereka masing-masing. Dabin mendapatkan satu pesan dari Eunbin yang menanyakan keberadaannya..
-
Eunbinie
<Eunbinie>
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ [2] GOLRIES : Past & Present | Choi Bomin x Jung Dabin
FanfictionSetelah sekian lama tidak mengalami yang namanya jatuh cinta, akhirnya Bomin kembali merasakan perasaan itu pada teman sekelasnya yang bernama Jung Dabin. Awalnya ia begitu menikmati rasa berdebar-debar yang dialaminya itu. Namun sebuah kenyataan me...