Sepanjang perjalananku ke Cafe, aku mengeluh mengingat tugasku yang menumpuk minggu ini. Membuat studi ini, studi itu, aarrgh! Kepalaku rasanya mau pecah. Waktu menghafal bahasaku juga terkuras akhir-akhir ini.
Aku memilih berjalan ke Cafe karena ingin. Walau kutahu tempatnya cukup jauh kalau ditempuh dengan jalan kaki. Terserah, aku akan melakukan apa yang kuinginkan.
Huft..
Air mineral yang kubawa membasahi tenggorokanku yang kering. Bayangan pria berambut cokelat itu memenuhi pikiranku setelah dahagaku menghilang. Sejak pertemuan pertama kami, rasanya duniaku mulai dipenuhi oleh tingkah aneh pria itu.
Akhirnya. Setelah berjalan dalam waktu yang lama aku sampai di Cafe. Pelanggan yang ramai membuat rekan-rekanku hilir mudik membawa pesanan pelanggan dengan cepat. Mengerti akan keadaan, lekas aku masuk ke ruang khusus karyawan untuk mengganti bajuku dengan seragam kerja.
"Karyawan baru itu sangat tampan, ya kan?"
"Gila! Asal kau tahu saja, setelah aku menelusuri akun instagramnya, pengikutnya bejibun!"
"Wajarlah, mukanya setampan idol. Bagiku dia hampir sempurna!"
Tak lama setelah perbincangan itu berlangsung, ancaman dari dapur terdengar mengganggu obrolan mereka. Aku menahan tawa saat mereka terbirit-birit melanjutkan kerja mereka didapur.
Ck, ck ck. Cafe ini dipenuhi oleh karyawan-karyawati muda yang hobi sekali mengobrol di jam kerja. Terkadang aku memuji dalam hati kesabaran Bibi Seo yang selalu mengumbar suaranya untuk meneriaki mereka yang menggosip saat jam kerja berlangsung.
Tapi tunggu, aku merasa deja vu dengan sebuah kalimat yang diucapkan slah satu dari mereka.
Hampir sempurna.
Oh, tidak. Tidak mungkin pikiranku sama dengan mereka.
Tidak mungkin itu dia.
Kugelengkan kepalaku, mengusir senyum kotak Taehyung yang semakin telihat jelas setiap aku ingin menghilangkannya.
"Yoo, antarkan bulgogi ini ke meja nomor 3!"
"Ye!"
Fokus, Yoorae. Fokus.
Raut wajah Taehyung kini berganti dengan hati kecilku yang menerka-nerka siapa agaknya karyawan baru itu. Seberapa tampannya dia dibandingkan dengan Kim Taehyung yang mengaku-ngaku tampan padaku.
Sepasang mataku menangkap seorang pria bertopi hitam tengah mencatat pesanan pelanggan disebuah meja. Aku tak dapat melihat wajahnya dengan jelas karena posisinya yang memunggungiku.
Tidak masalah, toh nanti juga aku akan tahu seperti apa wajahnya.
"Selamat menikmati" aku membungkukkan badanku sopan setelah menaruh makanan di meja seorang pelanggan.
Saat aku berbalik, seseorang menubruk tubuhku keras. Aku berusaha menggapai-gapai sesuatu namun tak ada satupun benda yang dapat kupegang sekarang. Tamatlah. Aku akan jatuh.
Pada saat yang bersamaan, pria bertopi hitam itu menangkap tubuhku. Suara nampan yang terjatuh ke lantai berhasil menarik perhatian para pelanggan ke arah kami.
Dapat kurasakan hembusan napasnya menerpa wajahku. Mata cokelatnya berhasil mengunci tatapanku. Ternyata feelingku tidak salah. Karyawan baru itu benar-benar Kim Taehyung.
Para pengunjung Cafe bersorak ramai ketika Taehyung menghapus jarak kami. Napas kami menyatu, hidung kami saling bersentuhan.
Tidak, kumohon jangan. Jangan cium aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREPOSSESSING [KTH]
Fanfiction"Aku datang untuk menawan hatimu" Hidupku terasa datar dan hambar setelah melupakan sebuah masa lalu cinta. Berbekal kacamata dan buku tebal, kututpi sisi burukku dihadapan umum. Hingga seorang pria datang padaku, dan membuatku memperjuangkannya de...