Chap 3 - Step Up (2)

1.2K 122 33
                                    

- Paper Love -

"Kita akan menginap disini ?" Krystal berbalik dan menatap Minho tak percaya. Sementara Minho hanya tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Krystal tersenyum penuh arti meskipun ia sedikit tak percaya jika seorang Choi Minho akan membaca bukunya dan menemukan pesan tersembunyi yang sengaja ia sisipkan dalam novel terbarunya.

Dimana kau ingin berkencan Yuhee ?

Pantai. Aku ingin pergi ke pantai, bersama seseorang yang sangat kucintai. Disana kami akan menghabiskan waktu untuk bermain air di pantai, lalu menginap disebuah caravan yang berada di tepi pantai. Sambil menikmati suasana malam, kami akan berbincang di depan api unggun dan menikmati teh hangat.

"Di dalam novelmu, Seon Hoo memang tidak bisa mewujudkan keinginan Yuhee hingga akhir hidupnya. Tapi Choi Minho akan mewujudkan apapun keinginan Jung Soojung." Ujar Minho.

"Bagaimana kau tahu jika itu adalah keinginanku ?"

Minho mengangkat bahu. "Hanya perasaanku saja." Jawabnya dengan enteng. "Atau mungkin juga telepati ?" Candanya.

Krystal mencibir pelan namun tak urung kemudian ia menghampiri Minho dan memeluknya dengan seerat yang ia bisa. "Choi Minho memang yang terbaik !" Serunya.

Minho hanya tertawa ringan dan mengusap lembut punggung Krystal. "Baiklah, sekarang masuklah ke dalam caravan dan buatlah teh. Aku akan membuat api unggun dan menata kursi."

Krystal melepas pelukannya pada Minho dan mengangguk setuju. "Siap, laksanakan !" Balasnya sambil memberikan salam hormat pada Minho sebelum kemudian berbalik dan masuk ke dalam caravan untuk membuat minuman.

Sementara Krystal sibuk di dalam caravan, Minho menuju ke mobil dan mengambil sebuah kantong plastik besar berisi beberapa makanan dan barang yang sempat ia beli dalam perjalanan dari bandara ke pantai tadi. Ia lalu membuka dashboar mobilnya dan mengambil sebuah kotak kayu kecil yang kemudian ia selipkan di saku celananya.

.

.

.

"Apakah menulis lebih menyenangkan daripada mengobrol denganku ?" Tanya Minho setelah hampir setengah jam terakhir Krystal tampak sibuk menulis sesuatu di notebooknya.

Krystal mengangkat wajahnya dan menatap Minho dengan senyum tanpa dosa. "Maafkan aku, oppa." Gumamnya kemudian.

"Apa yang kau tulis ?" Tanya Minho.

"Hanya beberapa ide cerita saja." Jawab Krystal seadanya.

Minho menghela nafas panjang. "Bukumu baru saja dirilis minggu lalu dan sekarang masih diburu oleh banyak pembaca setiamu. Istirahatlah sejenak dari dunia tulis menulis ini." Keluhnya yang terdengar sedikit emosional di telinga Krystal.

Krystal mengangguk. Ia menutup notebooknya dan meletakkannya di meja kecil yang ada diantara dirinya dan Minho. "Baiklah. Kita mengobrol saja sekarang."

"Bagus. Kita tidak memiliki banyak waktu untuk bersama, alangkah baiknya jika kita memanfaatkan waktu yang ada saat ini."

"Oppa benar. Kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin sebelum kau tiba-tiba akan mendapatkan telepon dan pergi lagi tanpa jangka waktu yang jelas." Sindir Krystal.

Minho berdecak kesal. "Aku berniat membuatmu merasa bersalah namun kau justru membuatku menjadi kekasih yang sangat buruk."

Krystal tertawa puas mendengar gerutuan Minho yang duduk disampingnya. Hingga beberapa menit kemudian, Krystal masih tetap tertawa hingga membuat Minho semakin kesal.

Paper Love [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang