Chap 4 - Confidently

1.1K 110 25
                                    

- Paper Love -

Choi Minho bersiul pelan saat memasuki gedung Choi Group. Ia mengenakan setelan jas berwarna navy dan kemeja putih tanpa dasi yang membelit lehernya. Wajah tampannya yang berseri-seri serta senyum ramah andalannya berhasil membuat terpesona sejumlah pegawai wanita yang berpapasan dengannya.

"Jungsoo ahjussi." Minho menyapa ramah sosok yang paling dipercaya oleh appanya itu.

"Minho, kau disini. Ada apa ?" Balas Jungsoo keheranan mengingat Minho yang tidak biasanya berkunjung ke perusahaan.

"Aku mencari appa." Jawab Minho dengan bersemangat.

"Ada di ruangannya, tapi sepertinya sedikit sibuk. Naiklah, sepertinya kau memiliki sesuatu yang ingin disampaikan padanya." Ujar Jungsoo yang kemudian berlalu meninggalkan gedung.

Minho pun segera menuju ke lift yang membawanya ke ruangan sang appa. Begitu tiba di lantai ruangan Choi Minjong, ia melangkah ringan menuju ke ruangan sang appa, mengabaikan ucapan sekretaris yang memintanya untuk menunggu di luar.

"Appa." Seru Minho begitu membuka pintu ruangan Choi Minjong dengan bersemangat sekaligus tanpa sopan santun sama sekali.

"Hmm ?" Balas Choi Minjong tanpa mengalihkan perhatiannya dari berkas yang sedang ia baca.

"Ada yang ingin kukatakan padamu."

"Katakan saja."

Minho mendekati meja kebesaran sang appa dan duduk diatasnya. "Aku akan menikah."

Kening Choi Minjong mengerut seketika meskipun ia masih belum melepaskan pandangannya dari berkas yang ia baca. Choi Minho menikah ? Sepertinya anak lelakinya itu sedang mabuk atau mungkin mengalami benturan di kepalanya saat melakukan misi.

"Aku bersungguh-sungguh appa !!" Seru Minho yang merasa tersinggung atas respon sang appa yang kini terpaku menatapnya.

Choi Minjong mengerjapkan matanya dan berucap.
"Kau tidak menghamili seseorang kan ?"

"Appa !!"

"Lagipula siapa wanita yang mau menikah dengan pria beriwayat playboy sepertimu ?"

"Soojungie. Aku melamarnya beberapa hari yang lalu dan dia menerima lamaranku."

Choi Minjong menutup seketika berkas laporan yang ada di hadapannya dan matanya menatap tajam pada anak ke tiganya itu. "Kau yakin Soojung tidak sedang mabuk saat kau melamarnya ?"

Minho terkekeh pelan. "APPA ! Kau ini benar-benar..... memangnya aku ini seburuk apa ??" Serunya diiringi tawa renyah.

"Buruk sekali !!" Jawab Choi Minjong tanpa ragu.

Choi Minjong beranjak dari kursi kerjanya dan duduk di sofa. Ini akan menjadi percakapan yang panjang dengan anak lelakinya yang paling sering terlibat masalah dengan para wanita.

"Appa tentu sangat senang karena kau berniat untuk menikah, tetapi apa kau benar-benar yakin dengan keputusanmu ini ?" Tanya Minjong dengan serius.

"Maksud appa ?"

"Pernikahan adalah sebuah hal yang sakral. Sebuah bentuk komitmen tertinggi dari dua orang yang memutuskan untuk menjalani hidup bersama, sebagai pasangan yang akan selalu setia hingga maut memisahkan."

Minho turun dari meja dan berpindah duduk ke kursi kerja sang appa. "Well, sekarang appa terdengar seperti seorang pendeta." Gumamnya yang mulai malas mendengarkan ceramah sang appa.

Choi Minjong tertawa hambar, diantara kelima anaknya memang hanya Minho yang selalu menyepelekan hal-hal berkaitan dengan komitmen dalam sebuah hubungan. Selama ini Minho terlalu terbuai dengan hubungan singkat dengan para wanita atau lebih tepatnya sebatas hubungan fisik semata, tanpa melibatkan perasaan.

Paper Love [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang