Chap 7 - Lovely Dating

1.1K 97 21
                                    

- Paper Love -

Minho menatap hampa mobil ambulance yang membawa jasad Park Yoochun meninggalkan lokasi kecelakaan. Garis polisi telah terpasang disekitar jalan dan membuat aruh lalu lintas harus di alihkan.

"Minho hyung ?" Panggil sebuah suara yang menyentak kesadaran Minho.

"Lee Taemin. Apa yang kau lakukan disini ?" Tanya Minho pada Taemin, mantan partnernya saat ia dipindahtugaskan dari NIS ke kepolisian Seoul beberapa tahun yang lalu.

"Aku sedang bertugas tentu saja." Jawabnya sambil menunjukkan memo kepolisian di tangannya.

Keduanya baru akan melanjutkan pembicaraan ketika seseorang menghampiri Taemin untuk melapor.
"Kami sudah menyisir hingga tiga blok tapi tidak ditemukan sama sekali jejak pengemudi mobil. Lalu, Youngjae baru saja memastikan bahwa mobil yang menabrak korban adalah mobil curian."

"Baiklah, kau bisa kembali lebih dulu ke kantor polisi." Perintah Taemin kemudian.

Perhatian Taemin kembali pada Minho dan ia tersenyum tipis pada sosok seniora yang dikaguminya itu. "Kau sedang libur, hyung ? Apa kantor kepolisian Busan tidak sesibuk Seoul hingga kau bisa berada disini ?" Tanyanya kemudian.

"Aku tidak bergabung dengan divisi kriminal lagi, Taemin." Jawab Minho dengan.

"Itu artinya kau memiliki banyak waktu luang sekarang."

Minho tertawa hambar dan menganggukkan kepalanya. "Sangat luang, setidaknya hingga beberapa jam yang lalu." Gumamnya dalam hati.

"Baiklah hyung, aku harus segera pergi. Kita harus bertemu lain kali dan aku akan mentraktir minum." Ujar Taemin yang kemudian berlari kecil ke mobilnya.

"Lee Taemin, hampir saja aku lupa menulis namamu di daftar undangan." Gumam Minho sambil berjalan santai kembali ke dalam gedung apartemen Krystal.

Hari yang masih sangat pagi membuat suasana apartemen cukup sunyi, hanya ada tiga orang penjaga keamanan gedung serta satu orang di bagian resepsionis yang berada di lobby. Minho masuk ke dalam lift dan menekan tombol lantai kamar Krystal namun kepalanya dipenuhi banyak kabut setelah menyaksikan langsung bagaimana Park Yoochun meregang nyawa di hadapannya.

Minho bergidik ngeri saat teringat tatapan intens dari Yoochun tadi disisa-sisa kesadarannya sebelum dinyatakan tewas di lokasi dan tangannya menimang-nimang hardisk di tangannya.

Pintu lift terbuka di lantai sepuluh, Minho berjalan santai ke arah kamar apartemen Krystal namun langkahnya semakin cepat saat melihat pintu apartemen terbuka. Secara insting ia segera menyembunyikan hardisk di salah satu pot bunga yang ada di dekat lift.

Minho bergegas masuk dan mendapati dua orang pria bertopeng dengan pakaian serba hitam sedang mengacak-acak seluruh sudut kamar sementara satu orang lainnya -yang diperhatikan Minho dari bentuk tubuhnya adalah seorang wanita- menodongkan senjata api laras panjang pada Krystal yang tersudut di dekat rak.

"Jauhkan senjatamu dari wanitaku atau hidupmu akan berakhir di tanganku hari ini." Ancam Minho dengan suara yang cukup tenang dan stabil.

"Serahkan semua yang diberikan Park Yoochun padamu."

"Kau seorang wanita." Ujar Minho pada wanita yang menodongkan senjata pada Krystal.

Pandangan Minho kini justru terpaku pada sepasang mata wanita bertopeng yang sedang menyandera Krystal.

"Jangan banyak bicara !" Ancam wanita itu sambil mengetatkan cekikannya di leher Krystal.

"Tidak ada apapun yang diberikan padaku."

Paper Love [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang