- Paper Love -
"Tim Foxfort dan Golf masih akan melanjutkan pengintaian lebih lanjut terhadap Nemesis. Sementara itu kita akan bersiaga disini dan menunggu informasi lebih lanjut dari mereka."
"Nemesis adalah sebuah rantai kejahatan besar yang ada di negara ini, memanfaatkan banyak orang tidak berdaya untuk bekerja di bawah komando mereka. Karena itulah mereka harus dihancurkan tanpa tersisa."
"Ingat baik-baik. Tidak ada yang bisa memberi kalian perintah selain AKU. Tidak Direktur Jung, tidak Wakil Shim, bahkan tidak juga Presiden ataupun Perdana Menteri. INGAT ! Hanya ikuti perintahku jika kalian ingin kembali ke rumah dalam keadaan hidup."
Jaehyun dan dua puluh anggota Tim Charlie menghembuskan nafas lega begitu Minho berbalik dan meninggalkan ruangan. "Kenapa dia jadi menakutkan begitu." Gumam Jaehyun keheranan.
"Apa ada yang tidak beres dengan misi ini ?" Tanya salah satu anggota tim Charlie yang berdiri disamping Jaehyun.
"Kurasa begitu, tapi aku tidak yakin Minho sunbaenim akan memberitahu kita. Karena itulah kita harus selalu bersiaga."
"Tatapan matanya membuatku bergidik ngeri. Aku belum pernah melihatnya seperti itu." Celetuk anggota tim lainnya.
"Sorot mata yang dipenuhi kemarahan. Apakah dia memiliki dendam tersendiri dengan Nemesis ?"
Jaehyun tidak merespon, ia memilih meninggalkan ruangan dan mencari Minho."Sudah hampir tengah malam. Kau tidak istirahat, hyung ?" Tanyanya saat mendapati Minho berbaring santai di atas kap mobil sambil merokok.
Minho menggeleng dan turun dari kap mobilnya. "Aku memiliki janji dengan seseorang."
"Park Jiyeon ?" Tebak Jaehyun dengan nada suara yang menunjukkan ketidaksukaannya pada wanita yang menurut catatan Park Yoochun disebut sebagai simbol dari Nemesis, Dewi Pembalasan.
"Malam ini lakukan koordinasi dengan Jihoon dan tim Foxfort. Pastikan mereka bisa menggiring sebanyak mungkin anggota kelompok gengster Nemesis ke lokasi yang sudah kita tandai. Kau mengerti ?"
Jaehyun hanya merespon dengan anggukan singkat.
"Jawab dengan benar, Jung Jaehyun !" Tegas Minho.
"Siap, dimengerti !"
"Bagus. Sekarang kembali ke dalam dan kau bisa istirahat."
Jaehyun mengangkat sebelah alisnya sebelum akhirnya memilih masuk ke dalam markas sementara Minho masuk ke dalam mobilnya dan pergi.
Night Club menjadi tempat bagi Minho dan Jiyeon untuk bertemu. Setibanya di Club, Minho mendapati Jiyeon yang masih menemani beberapa orang pria di salah satu sudut ruangan, ia pun memilih duduk di Bar dan menunggu disana.
Hampir satu jam kemudian barulah Jiyeon menghampiri Minho dan memeluknya dari belakang. "Aku merindukanmu." Bisiknya di telinga Minho.
Minho melepas pelukan Jiyeon dan mengajaknya meninggalkan Club. "Disini terlalu bising. Sebaiknya kita mencari tempat lain."
Jiyeon tersenyum tipis dan menggamit lengan Minho dengan mesra. "Baiklah, kemanapun asalkan bersamamu."
Minho berdecak pelan namun tak urung senyum kecil terukir di wajahnya. "Darimana kau belajar merayu ?"
Jiyeon pun hanya tersenyum simpul.
"Kita ke apartemenku saja." Ujar Minho begitu saat mereka sudah berada di area parkir.
Jiyeon mengangguk setuju. "Bagus. Kita bisa melakukan banyak hal disana." Godanya.
Minho berdecak pelan dan membuka pintu mobilnya untuk Jiyeon. "Kita lihat saja bagaimana arah pembicaraan ini nantinya. Aku tidak keberatan menghabiskan malam denganmu asalkan kau memberiku informasi yang kubutuhkan." Ujarnya sebelum menutup pintu untuk Jiyeon dan berlari kecil menuju ke sisi kemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Love [√]
Любовные романы[ THE SIBLINGS - AFTER STORY 4 ] 《《 Choi Minho ~ Krystal Jung 》》 Pertunangan Choi Minho dan Krystal Jung berakhir setelah sekali lagi Krystal mendapati Minho mengkhianatinya. Kali ini Krystal benar-benar bertekad mengakhiri hubungan mereka, tidak la...