Chap 23 - Love Still Goes On

999 124 21
                                    

- Paper Love -

"Temui saja dulu." Desak Taeyeon sambil menyerahkan segelas susu khusus untuk wanita hamil pada Minho.

"Apa yang harus ku katakan ?" Minho mengendus susu berperisa cokelat dan mengerutkan keningnya saat mencium aroma yang cukup menyengat dari susu itu.

Taeyeon mendengus kesal mendengar pertanyaan bodoh yang dilontarkan Minho. "Serahkan saja susunya lalu duduk disampingnya dan mulai membuka obrolan. Lakukan saja seperti kau mengajak bicara para wanita yang pernah kau kencani." 

"Tapi aku tidak pernah banyak bicara dengan para wanita yang ku kencani." Ungkap Minho dengan jujur.

Kwon Jiyong -suami Taeyeon- yang sedari tadi duduk memperhatikan istri dan saudara iparnya pun hanya menggelengkan kepalanya. "Mulutmu tidak setanggap tangan dan otakmu, itu maksudmu ?" tanyanya pada Minho.

Minho menjetikkan jarinya dan mengedipkan mata pada Jiyong. "Itu maksudku."

"Apa maksudmu ?" Tanya Taeyeon yang masih tidak mengerti.

Minho menatap Taeyeon ragu sekaligus menimang-nimang kemungkinan yang akan dilakukan Taeyeon saat ia menjabarkan maksudnya dengan gamblang. "Hmm, begini noona. Sebenarnya aku tidak pernah banyak bicara dengan wanita, kecuali Krystal tentunya. Aku hanya menawari mereka untuk bermalam bersama dan kami berakhir di tempat tidur. Selesai. Tidak ada pembicaraan lain."

Tanpa menunggu reaksi Taeyeon yang masih mencerna ucapannya, Minho segera berlari ke halaman belakang rumah dimana Yeri sedang duduk di salah satu kursi santai yang ada disana. Ia masih bisa tertawa saat samar-samar mendengar umpatan yang dilontarkan Taeyeon padanya dan ucapan Jiyong yang meminta istrinya itu untuk diam agar tidak mengganggu anak-anak yang berada di ruang tengah bersama yang lain.

Tawa Minho tak bertahan lama saat melihat Yeri yang sedang duduk santai di salah satu sofa di teras samping rumah. Biasanya tempat itu menjadi tempat untuk Choi Minjong -sang Appa- membaca buku ditemani secangkir greentea hangat dan beberapa kue kecil selama satu atau dua jam setelah makan malam. Namun malam ini sepertinya sang Appa merelakan tempat favoritnya itu digunakan oleh Yeri.

"Hei." Minho menyapa Yeri singkat.

Sapaan Minho berhasil memecah lamunan Yeri. Wanita yang kehamilannya sudah memasuki bulan keempat itu segera menegakkan posisi duduknya dan mendongak menatap Minho.

"Saatnya minum susu." Minho mengulurkan gelas susu pada Yeri yang menatapnya denhan polos.

"Yeri ?" Panggil Minho saat Yeri tidak juga menerima gelas susunya.

"Eh, ya ?" Yeri mengerjapkan matanya dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Minho menunjuk gelas susu di tangannya. "Susu."

"Oh." Yeri segera mengambil gelas ditangan Minho dan mengeryitkan kening saat mencium aroma kuat dari susu itu.

"Kau tidak suka ?" Tanya Minho.

Yeri menggeleng lemah.

Minho menghela nafas panjang dan duduk disamping Yeri. "Sejujurnya aku tidak mau memaksamu, tetapi bagaimanapun juga kau harus meminum susu itu. Kudengar dari Taeyeon noona jika akhir-akhir ini kau tidak makan dengan baik."

Paper Love [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang