Chap 2 - Step Up (1)

1.5K 131 9
                                    

- Paper Love -

Krystal duduk menunggu di salah satu kursi dibawah pohon besar yang ada di halaman Seoul Internasional School. Satu jam yang lalu Jihyun meminta bantuannya untuk menjemput Laurent karena ia sedang sibuk menerima pasien di rumah sakit sementara Donghae sedang memiliki jadwal persidangan di pengadilan.

Tentu dengan senang hati Krystal menyanggupi permintaan Jihyun. Terakhir kali ia bertemu Laurent adalah satu minggu yang lalu saat perilisan bukunya di Green Cafe dan kini ia sudah tak sabar lagi untuk bisa bertemu dengan keponakannya itu.

Ditengah lamunannya menunggu Laurent, sebuah bus sekolah berhenti di halaman sekolah dan para siswa berhamburan keluar dari dalam bus. Krystal segera beranjak dari tempat duduknya dan mengikuti para orangtua yang berlari kecil ke arah bus.

"Laurent !" Krystal melambaikan tangannya pada Laurent yang tampak kebingungan.

Laurent menolehkan kepalanya dan ia berlari menghampiri Krystal. "Aunty !!" Serunya dengan gembira.

"Hai little girl. How was your day ?" Tanya Krystal sambil mereka berjalan meninggalkan area sekolah.

"Good, I think." Jawab laurent singkat, ia lalu menengadahkan wajahnya untuk menatap Krystal.

"Bagaimana jalan-jalan di Museum Nasional ?" Tanya Krystal lagi.

"Sangat menyenangkan. Kami mengelilingi seluruh bangunan dan melihat banyak pesawat dan mobil yang sudah sangat kuno. Bahkan ada pertunjukan teather dan film animasi."

"Oh ya ? Wah pasti menyenangkan sekali ya ?"

Laurent mengangguk dengan mantap lalu matanya menangkap ke sekeliling. "Aunty tidak bersama Uncle Minho ?" Tanyanya dengan nada kecewa.

Krystal menggeleng. "Tidak. Uncle Minho masih bekerja, mungkin dia baru akan pulang dalam beberapa hari." Jelasnya dengan sesederhana mungkin.

Wajah ceria Laurent tertekuk seketika dan mereka melanjutkan langkah ke halte bus dalam diam. Menyadari kekecewaan keponakan perempuannya itu, Krystal pun berinisiatif untuk mengajaknya berbicara lebih dulu. "Bagaimana kalau kita ke Green Cafe dan membeli ice cream ?" Tawar Krystal.

"Rolled Ice Cream ? With cookies and strawberry jam ?"

Krystal tertawa namun ia mengangguk. "Sure !"

"Yey !!"

Mengembalikan keceriaan Laurent adalah hal yang mudah untuk Krystal, hanya ice cream. Sama seperti Jessica yang dengan mudah dibujuk hanya dengan satu porsi dumplings.

"Tapi setelah itu kita mengunjungi eomma." Pinta Laurent.

"Tapi sayang, eomma sedang sangat sibuk di rumah sakit. Kita bisa mengganggu pekerjaannya." Jelas Krystal.

Laurent menggelengkan kepalanya. "Bukan Jihyun eomma." Gumamnya dengan lirih.

Krystal terdiam selama beberapa saat dan ia memperhatikan raut wajah Laurent yang kembali murung. "Baiklah. Kita mengujungi Sica eomma setelah makan siang." Ujarnya diiringi sebuah pelukan untuk Laurent yang sepertinya sedang merindukan Jessica.

.

.

.

"Laurent tunggu...."

Krystal cukup kewelahan saat berusaha mengejar Laurent yang sudah berlari keluar dari area pemakaman. Ia berusaha mengejar keponakannya itu namun sepatu hak tinggi yang dikenakannya justru membuat tubuhnya limbung dan nyaris terjerembab ke tanah jika sepasang lengan tak memeluk pinggangnya.

Paper Love [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang