Chap 31 - Bali, Healing and Loving

1.1K 123 11
                                    

- Paper Love -

National Intelligence Service (NIS), Seoul.

Shim Changmin menatap selembar kertas dalam map hitam yang ada di hadapannya. Pria yang sudah hampir setahun terakhir ini menjabat sebagai Direktur NIS itu tampak masih ragu untuk membubuhkan tanda tangannya di sudut kanan bawah dokumen yang bersifat rahasia itu. Pandangannya lalu beralih pada sosok Choi Minho yang berdiri di depan meja kerjanya. "Apa kau benar-benar harus meninggalkan NIS?" Gumamnya diikuti helaan nafas jengah.

Minho hanya merespon dengan senyum kecil melihat Changmin yang tidak juga menandatangani berkas berisi surat pengunduran dirinya itu.

"Minho, kau tahu penyelidikan Nemesis masih berlangsung hingga saat ini. Aku tidak bermaksud untuk menahanmu, tetapi dengan semua sumber daya yang kita miliki saat ini dan situasi dimana kepercayaan antar anggota NIS yang semakin terkikis karena apa yang terjadi setahun yang lalu, orang-orang yang ku percayai saat ini sangat terbatas." Ujar Changmin mengeluhkan situasi organisasi intelijen milik Republik Korea yang kini berada dibawah kepemimpinannya.

"Diluar tim Lima yang sekarang dipimpin Choi sooyoung sunbaenim, kau bisa mempercayai Kim Doyoung, Lee Taeyong dan Jung Jaehyun. Mereka memang masih sangat muda, tetapi tidak ada salahnya memberi kepercayaan pada mereka." Ujar Minho memberikan saran tiga nama agent muda NIS yang setahun terakhir memang sudah ia persiapkan untuk menjadi memimpin tim-tim baru di NIS.

Changmin masih terlihat tidak puas dengan apa yang disarankan oleh Minho. Sejak awal bergabung dengan NIS ia memang berambisi untuk menjadi orang nomor satu di organisasi Intelijen itu, apalagi ia memiliki Kyuhyun dan Minho, dua orang yang sejak awal mengenal mereka sudah ia tandai untuk menjadi dua orang yang paling ia percaya. Tetapi siapa yang menduga jika ketika ia sudah berada di posisi yang diinginkannya, ia harus dihadapkan pada situasi seperti saat ini.

"Hyung, kau masih bisa meminta bantuanku kapanpun." Ujar Minho kemudian.

"Tidak jika kau sudah berada diluar NIS, Minho." Tanggap Chnagmin cepat.

"Kyuhyun hyung bisa." Bantah Minho.

"Kyuhyun tidak meninggalkan NIS."

"Apa??" Pekik Minho yang tentu saja terkejut dengan apa yang dikatakan Changmin.

Changmin tertawa kecil dan berkata. "Sejujurnya sudah setahun terakhir Kyuhyun memimpin divisi 4."

"Divisi 4, Kontra intelijen?"

Changmin mengangguk. "Posisi itu membuatnya bisa mengendalikan Divisi 4 dari manapun karena kegiatan kontra intelijen lebih sering terjadi di luar negeri."

Minho hanya bisa terperangah mendengar fakta yang baru diketahuinya itu. "Kyuhyun hyung brengsek. Dia bilang tidak mau lagi berurusan dengan NIS." Gerutunya.

Changmin tersenyum kecil dan menyandarkan tubuhnya di punggung kursi kerjanya. Ia harus memikirkan sesuatu untuk membuat Minho tetap berada di NIS seperti Kyuhyun. Beberapa saat kemudian ia membuka file di komputernya dan memeriksanya sesaat.

"Direktur Shim, kau tersenyum lebar. Itu bisa berati buruk untukku." Gumam Minho saat melihat Changmin yang tersenyum lebar sambil menatap layar komputer.

"Minho, bagaimana dengan posisi sebagai Direktur Operasional Luar Negeri?" Tanya Changmin tiba-tiba.

"Hah? Tidak mau!" Tolak Minho tegas.

"Ayolah, Minho. Ini satu-satunya cara kau bisa tetap berada di NIS. Aku tidak perlu menandatangani surat pengunduran diri sialan ini."

Minho tetap menggelengkan kepalanya. "Aku harus fokus untuk Krystal, hyung. Dan kau malah memintaku menjadi Direktur Divisi 3. Jangan konyol!"

Paper Love [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang