- Paper Love -
Choi Minho nyaris tidak bisa menahan airmatanya saat melihat Krystal berjalan dengan anggun mengenakan kebaya Bali berwarna pastel yang dipadukan dengan kain batik yang membungkus tubuh sempurnanya. Tangan kanan Krystal menggenggam buket bunga mawar putih sementara tangan kirinya memegang erat lengan cinta pertamanya, sang appa.
Pernikahan itu digelar sederhana di salah satu lokasi pernikahan yang cukup terkenal di Bali. Meskipun begitu pernikahan digelar dengan sangat pribadi. Hanya kedua keluarga Minho dan Krystal, serta teman-teman mereka sehingga total seluruh orang yang menghadiri pernikahan itu tidak lebih dari lima puluh orang.
Saat akan berjalan melewati altar, Krystal tidak bisa menyembunyikan kegugupannya. Ia bahkan berkali-kali membuang nafas kasar. Namun ketika ia melangkah di altar bersama sang appa, ia mulai merasa tenang. Langkahnya menjadi lebih ringan saat ia melihat semua orang yang datang tampak tersenyum padanya. Keberadaan Minho yang menunggunya di ujung altar lah yang membuatnya melangkah dengan penuh keyakinan.
"Minho, kali ini aku benar-benar menyerahkan Soojung padamu." Ujar Jung Jihoon bersamaan dengan ia menyerahkan tangan kiri Krystal yang menggenggam erat lengannya pada Minho.
Upacara pernikahan itu pun digelar. Minho dan Krystal berdiri saling berhadapan. Raut wajah kebahagiaan terpancar jelas dari pasangan itu.
"Jung Soojung. I could promise to hold you and to cherish you. I could promise to be in sickness and in health. I could say, til death do us part. But I won’t. I am not optimistic, I am not hopeful, I am sure. I am steady. And I know that I am a heart man. I take them apart and I put them back together and I hold them in my hands. I am a heart man. So this I am sure, you are my partner, my lover, my very best friend, my heart, my heart beats for you. And on this day, the day of our wedding, I promise you this: I promise you to lay my heart in the palm of your hands, I promise you… me”.
Minho mengucapkan janji pernikahan yang dibuatnya sendiri dengan sepenuh hati. Tentu saja sangat sulit membuat janji pernikahan itu, apalagi ia akan mengucapkan janji itu di depan wanita yang sangat dicintainya, yang dikenal sebagai salah satu penulis kisah romansa yang terbaik. Namun bukan Choi Minho jika ia tidak bisa membuat Krystal ataupun semua orang yang mendengar janji pernikahannya itu terpesona.
"Choi Minho, you have been my best friend, mentor, playmate, confidant, and my greatest challenge. But most importantly, you are the love of my life and you make me happier than I could ever imagine and more loved than I ever thought possible. You have made me a better person, as our love for one another is reflected in the way I live my life. So I am truly blessed to be a part of your life, which as of today becomes our life together.”
Dan bukan seorang penulis Jung juga jika ia tidak bisa membalas janji pernikahan yang diucapkan Minho dengan kalimat yang berada di satu level yang berbeda.
Pendeta muda yang memimpin upacara pernikahan itu pun tersenyum tipis mendengar janji pernikahan terbaik yang pernah ia dengarkan itu. "Now, I Announce you as men and wife." Ujarnya sambil menyentuh kedua tangan Minho dan Krystal yang sudah saling bertaut dihadapannya.
Laurent Lee membawa sepasang cincin pernikahan dalam sebuah nampan kayu mungil dengan ukiran sederhana. Gadis yang akan segera menginjak usia remaja itu tampak tersenyum bahagia melihat dua orang kesayangannya akhirnya menikah.
Minho meraih salah satu cincin dan memasangkannya di jari manis Krystal dan begitu pula sebaliknya. Laurent lalu kembali ke posisinya sementara Minho dan Krystal masih saling beradu pandang.
"You may kiss the bride." Ujar sang pendeta pada Minho.
Minho tersenyum cerah. Ini yang paling ia tunggu dari rangkaian prosesi pernikahan. Tanpa keraguan sedikitpun ia mendekatkan dirinya pada Krystal meraih wajahnya dan memagut pelan bibir mungil wanita yang akhirnya telah berstatus sebagai istrinya itu.
.
.
.
"Kau menangis, hyung."
"Tidak, aku tidak menangis."
"Hey, jangan berbohong. Aku melihatnya sendiri. Aku berdiri disampingmu."
"Jangan mengatakan hal-hal bodoh, Choi Jaemin."
"Aku berkata yang sebenarnya. Kau menangis saat melihat Krystal noona berjalan di altar tadi." Tegas anggota termuda Choi bersaudara itu.
Perdebatan dua bersaudara itu menjadi perhatian keluarga mereka yang sedang menikmati pesta sederhana di tepi pantai ditemani matahari sore yang mungkin beberapa menit lagi akan segera meluncur turun kembali ke peraduannya.
Suara gelak tawa keluarga, teriakan dan keramaian para bocah kecil yang berlarian di pasir yang hangat dengan kaki telanjang, serta deburan ombak yang menenangkan. Ketiga hal itu adalah pemandangan terindah yang pernah dilihat Krystal.
"Raut wajah itu menunjukkan jika ada beberapa ide cerita yang sudah tersimpan rapi di kepalamu."
Perhatian Krystal teralih pada sahabat baiknya, Sulli. Ia tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya sebagai respon dari apa yang dikatakan sahabatnya itu. "Yah, kupikir ini akan menjadi kisah yang panjang. Trilogy, mungkin."
Mata Sulli berbinar cerah. "Trilogy, lagi?. Aku bisa mencium aroma kesuksesan dari novel-novel ini. Aku sudah membaca kisah cinta yang sangat indah dari Jessica eonni. Aku juga sudah membaca Trilogy Chance dari kisah Taeyeon eonni, Tiffany eonni dan Seohyun eonni. Apakah kali ini kau akan berbagi kisah cintamu dan suamimu?"
Krystal menatap Sulli penuh arti dan meneguk champagne dari gelas di tangannya. "Well, you'll see." Jawabnya singkat sebelum kemudian meninggalkan Sulli dan menghampiri Minho yang sedang duduk melamun seorang diri di salah satu kursi santai, sedikit menjauh dari keramaian.
.
.
.
"Suamiku." Panggil Krystal dengan nada geli.
Minho yang semula menatap lurus lautan pun mendongakkan wajahnya dan tersenyum tipis melihat Krystal yang tersenyum cerah padanya. "Istriku." Balasnya menanggapi sang istri.
"Aaaa, kenapa panggilan itu terdengar menggelikan." Heboh Krystal sambil menutup kedua telinganya dengan telapak tangan.
Minho terkekeh pelan dan menarik Krystal untuk duduk dipangkuannya. Ia melingkarkan kedua lengannya di pinggang Krystal dan menyembunyikan wajahnya dilekukan leher Krystal. "Aku masih tidak menyangka jika akhirnya kita benar-benar menikah."
Krystal tersenyum tipis dan mengusap lembut puncak kepala Minho seperti seorang ibu yang mencoba menenangkan anak lelakinya. "Aku juga masih tidak percaya jika pada akhirnya aku mempercayakan sisa hidupku justru pada pria yang paling sering melukai perasanku."
Minho mendengus pelan. "Jangan mengungkit itu." Rengeknya sambil mengeratkan pelukannya pada Krystal.
"Aku kan hanya berbicara fakta." Tanggap Krystal lagi.
"Jangan merusaka suasana." Ujar Minho dengan nada datar.
Minho melepas pelukannya pada Krystal dan memasang wajah masam yang membuat Krystal tak bisa menyembunyikan tawanya. "Tidak ada yang lucu, Nyonya Choi."
Krystal justru kembali tergelak mendengar panggilan baru yang disematkan untuknya.
"Hyung, Noona!"
Minho dan Krystal menoleh ke sumber suara dan melihat Jaemin melambaikan tangan, meminta mereka bergabung. "Jangan mengganggu kami!" Minho balas berteriak.
Jaemin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan kemudian kembali berteriak. "Saatnya sunset kiss!!" Serunya sambil menunjuk ke arah lautan dimana matahari hampir tenggelam sempurna.
Minho dan Krystal saling berpandangan sesaat sebelum kemudian saling melempar senyum terbaik mereka. "Sunset kiss ya..." Gumam Minho.
Krystal mengangguk.
"Well, kalau begitu....."
Minho tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena Krystal dengan tak sabaran menangkup wajahnya dan melumat lembut bibirnya.
"Terlalu banyak bicara, Tuan Choi." Ujar Krystal disela-sela ciumannya.
Minho menyeringai kecil. Kali ini ia memilih diam dan membiarkan Krystal yang menguasainya. Kedua tangannya yang berada di pinggul Krystal sesekali menyapu lembut punggung sang istri.
- END -

KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Love [√]
Romance[ THE SIBLINGS - AFTER STORY 4 ] 《《 Choi Minho ~ Krystal Jung 》》 Pertunangan Choi Minho dan Krystal Jung berakhir setelah sekali lagi Krystal mendapati Minho mengkhianatinya. Kali ini Krystal benar-benar bertekad mengakhiri hubungan mereka, tidak la...