Extra Part 1

1.3K 117 20
                                    

- Paper Love -

Gadis kecil berusia enam tahun itu memekik gembira saat tubuhnya terlempar ke udara dan kemudian ditangkap kembali oleh sepasang lengan kekar yang tentunya tidak akan pernah membiarkannya jatuh ataupun terluka.

Tawa dua orang yang memiliki kemiripan wajah itu membuat suasana pagi Villa menjadi lebih ceria dibandingkan hari-hari sebelumnya.

"Kalian bersenang-senang sendiri, tanpa kami?"

Choi Minho menghentikan kegiatannya dan menurunkan gadis kecil itu dari gendongannya, ia lalu menoleh ke sumber suara dimana istri tercintanya berada diambang pintu beranda sambil merangkul remaja perempuan berusia empat belas tahun dengan rambut pirang bergelombang yang sedikit banyak memiliki kemiripan dengan istrinya.

"Apa kalian juga ingin ku lempar ke udara?" Tanggap Minho. "Laurent, kau mau? Uncle juga sering melakukannya padamu dulu." Imbuhnya dengan tatapan hangat pada remaja perempuan yang tak lain adalah Laurent Lee, anak perempuan dari pasangan Lee Donghae dan Jessica Jung sekaligus keponakan dari istrinya.

Laurent menggelengkan kepalanya. "No, Thank you. Akan terlihat menggelikan jika uncle melakukan itu padaku." Jawabnya dengan tegas.

"Duku kau suka jika aku menggendongmu dan melemparmu ke udara." Minho bersikukuh.

Laurent lagi-lagi menggelengkan kepalanya. "Uncle, aku bukan anak kecil lagi. Aku sudah dewasa."

Minho dan Krystal saling beradu pandang selama beberapa detik sebelum kemudian tawa keduanya pecah mendengar kalimat dari mulut Laurent. "Wah, sudah berapa lama waktu berjalan hingga gadis kecil yang dulu masih merengek manja padaku kini berubah menjadi orang dewasa?"

"Uncle, berhenti mengejekku." Laurent berseru kesal dan menghampiri Minho, memukulinya dengan geram.

Krystak yang melihat hal itu pun hanya menggelengkan kepalanya, tatapannya berpindah pada gadis kecil berusia enam tahun yang sedari tadi hanya menatap polos mereka dan tidak berkomentar apapun. "Jisoo, kemarilah." Panggilnya pada gadis kecil itu.

Choi Jisoo tersenyum dan berlari kecil menghampiri Krystal. "Aunty, aku lapar." Rengeknya.

"Aunty juga lapar. Bagaimana jika kita tinggalkan saja uncle Minho dan Laurent eonni?" Tanggap Krystal sambil berlutut dan menggendong Jisoo, membawanya masuk ke dalam Villa.

.
.
.

"Mereka sudah tidur?" Tanya Krystal pada Minho yang baru saja masuk ke kamar mereka setelah menemani Laurent dan Jisoo di kamar mereka.

"Ya. Jisoo tidur lebih dulu dan Laurent baru saja tertidur." Jawab Minho.

Krystal mengalihkan pandangannya dari Minho ke arah balkon kamar mereka. "Oppa, kurasa kau bisa menjadi orangtua yang baik." Komentarnya.

"Well, terimakasih untuk pujiannya. Memiliki banyak keponakan di sekitarku sepertinya secara tidak langsung telah membentukku menjadi orangtua juga untuk mereka."

Krystal melipat kedua tangannya di dada, pandangannya masih mengarah ke balkon. "Sayangnya aku tidak bisa membuatmu menjadi orangtua untuk anak-anakmu sendiri."

"Sepertinya begitu, tapi aku tidak terlalu peduli." Tanggap Minho ringan.

"Membohongi diri sendiri tidak semudah membohongi orang lain, Minho oppa. Aku tahu kau sangat menikmati waktumu bersama Jisoo dan Laurent. Besok Siwon oppa akan menjemput mereka. Itu berarti Villa ini akan terasa kosong lagi."

"Mereka baru berada disini selama sepekan, sementara kita sudah sepanjang tahun. Bukankah aneh jika kau berkata seperti itu? Jika mereka kembali ke Seoul, bukankah itu berarti rutinitas kita akan kembali normal. Apa yang salah dengan hal itu?"

Paper Love [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang