Paper Love [√]

Chap 20 - Still, You

- Paper Love -

Krystal duduk gelisah di kursi first class pesawat yang membawanya dan kedua orangtuanya ke Seoul. Kedua orangtuanya sudah tertidur sejak satu jam yang lalu, sementara ia sendiri sedari tadi hanya menatap layar notebook di hadapannya dimana ia baru saja mengirim email pada editornya yang berisi lampiran sebuah cerita penutup untuk kumpulan cerita pendek buatannya yang akan segera diterbitkan dalam beberapa minggu ke depan.

Kembali ke Seoul sebenarnya bukan keinginan Krystal, melainkan kedua orangtuanya. Dua hari yang lalu Choi Jaemin muncul di depan pintu rumahnya di San Fransisco dengan membawa sebuah undangan pertunangan antara Choi Minho dan Kim Yeri. Undangan yang saat ini tersimpan rapi di shoulder bag miliknya.

Krystal tidak mengenal Kim Yeri. Sama seperti ia tidak mengenal Park Jiyeon ataupun wanita-wanita lain yang pernah datang dan pergi di kehidupan Minho selama ini. Namun jika Kim Yeri berhasil mengikat Minho dalam sebuah pertunangan, berarti dia adalah wanita yang berarti untuk mantan kekasihnya itu atau setidaknya ada suatu hal yang membuat Minho merasa harus mengikatnya dalam sebuah hubungan.

Kedua orangtua Krystal marah. Undangan yang disampaikan oleh Jaemin itu seolah mengejek mereka. Dengan alasan itulah akhirnya mereka mendesak Krystal untuk ikut terbang ke Seoul demi menghadiri acara pertunangan Minho sekaligus menunjukkan kebesaran hati mereka.

Perjalanan panjang itu berakhir di Bandara Incheon. Krystal dan kedua orangtuanya keluar melalui pintu kedatangan Internasional bersama penumpang lainnya. Mereka mengamati sekitar, mencari-cari seseorang atau mungkin dua orang.

"Haraboji, halmoni !"

Krystal mendengus pelan. Suara nyaring dan melengking itu selalu membuat kepalanya sakit. Siapa lagi jika bukan Laurent Lee, keponakan kesayangannya.

Laurent dengan bersemangat menghampiri kedua orangtua Krystal dan memeluk mereka dengan hangat. Sementara Krystal berhadapan dengan Lee Donghae yang menampilkan senyum canggung.

"Hai, oppa." Sapa Krystal tak kalah canggungnya.

Donghae tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya sebagai respon sebelum kemudian beralih untuk menyapa kedua orangtua Krystal.

Perdebatan beberapa bulan lalu yang berujung pada perginya Krystal dari rumah Donghae ternyata masih menyisakan ketidaknyamanan diantara mereka, menyebabkan hubungan mereka semakin berjarak padahal sebelumnya mereka memiliki kedekatan yang bahkan sering memicu kecemburua Jessica.

"Jihyun dan Aiden sudah menunggu di rumah. Sebaiknya kita segera pulang." Ajak Donghae pada Jung Jihoon yang kini sedang menggendong Laurent.

"Oh ya ? Baiklah, ayo!" Tanggap Jihoon dengan bersemangat.

Berbeda dengan Krystal yang belum bisa menerima Kang Jihyun sebagai pengganti Jessica, sebaliknya kedua orangtua Krystal justru sangat terbuka dengan kehadiran Jihyun yang kini menggantikan peran Jessica sebagai eomma untuk Laurent dan istri untuk Donghae.

"Aku akan pulang ke apartemenku." Ujar Krystal memberitahukan keinginannya.

Donghae menghela nafas panjang, menatap Krystal dengan pandangan yang sulit diartikan. "Kupikir kau sudah menjual apartemenmu."

"Tidak. Sulli dan Hara yang mengurusnya selama aku pulang."

"Kau pasti sudah mendengar berita tentang Kim Jaejoong. Bukankah berbahaya jika kau berada di apartemenmu ?"