Paper Love [√]

Chap 22 - Justice

- Paper Love -

Ada perubahan cerita di chapter 21 - Trap. Sebelum kalian baca chapter ini sebaiknya baca ulang chapter sebelumnya supaya nggak bingung dan salah paham. Thank you 🙏

"Jaehyun." Minho memanggil Jaehyun yang sedang memberikan sederet instruksi pada tim responsive yang dipimpinnya.

Jaehyun bergegas menghampiri Minho dan menatapnya penuh tanya. "Ada apa ?" Tanyanya.

Minho menunjuk earpiece di telinga kanan Jaehyun, memberinya isyarat untuk mematikannya. Meskipun kebingungan, namun Jaehyun melakukan apa yang diperintahkan Minho padanya. "Bisakah aku mempercayaimu, Jaehyun ?"

Pertanyaan tak terduga itu membuat Jaehyun mengerutkan keningnya namun ia berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Minho. "Hyung...."

"Aku tidak tahu siapa yang harus kupercaya saat ini." Ujar Minho memotong ucapan Jaehyun.

"Kau bisa mempercayaiku, hyung. Kau selalu bisa mempercayaiku." Jaehyun berucap dengan sangat tegas, membuat Minho mau tak mau menghentikan langkahnya.

"Kalau begitu aku memintamu untuk menarik mundur tim responsive dan menempatkan mereka sebagai tim cadangan."

"Apa ? Lalu siapa yang akan...."

Lagi-lagi Jaehyun tidak sempat menyelesaikan ucapannya karena kedatangan iring-iringan beberapa mobil SUV hitam yang memasuki halaman Monumen Peringatan. Puluhan orang dalam pakaian lapangan dilengkapi senjata api dan rompi anti peluru dengan logo dan tulisan Cho Security Service keluar dari mobil-mobil itu.

"Aku mau kau memimpin mereka. Bersiagalah di depan pintu Memorial Hall sementara aku akan bernegosiasi dengan Kim Jaejoong. Saat situasinya memungkinkan, kau bisa masuk dan menyelamatkan para sandera."

"Ada apa dengan NIS ?" Tanya Jaehyun.

"Badan Pengawas Internal menemukan jejak pengkhianatan di NIS. Seseorang dengan sengaja membantu Kim Jaejoong melarikan diri."

"Seseorang itu berasal dari NIS ?"

Minho mengangguk singkat.

Jaehyun menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar. "Baiklah, ini bisa dibahas nanti. Aku akan menarik mundur tim responsive dan memimpin tim CSS seperti yang kau perintahkan."

Tanpa menunggu lama, Jaehyun segera berbalik dan memberikan perintah pada tim responsive untuk mundur dan menempatkan diri sebagai tim cadangan. Tidak ada yang membantah meskipun raut wajah mereka menampilkan kebingungan. Jaehyun juga melepas earpiece dan rompi NIS yang dikenakannya, ia lalu bergabung dengan tim CSS yang baru saja datang.

"Jiyeon ?" Panggil MInho melalui earpiece. "Kau dimana ?" tanyanya.

"Aku berada di lantai dua Memorial Hall."

"Kim Jaejoong ada disana ?"

"Ya, bersama Krystal dan lebih dari seratus orang lain menjadi sandera."

"Dia sendirian ?"

"Ya. Aku tidak melihat keberadaan orang lain."

"Tetap ditempatmu. Aku akan segera kesana."

"Dia memasang bom rompi di tubuh Krystal. Aku tidak bisa mendeteksi jenis bom apa yang digunakan Kim Jaejoong namun aku melihat ada pemicu di tangannya. Jika dugaanku benar, mungkin ada bom selain yang ada di tubuh Krystal saat ini."

Minho memijat keningnya. Mendengar ada bom yang menempel di tubuh Krystal saja sudah membuatnya hampir kehilangan akal, apalagi jika ada bom lain yang mungkin bisa meledak kapan saja dan menghancurkan seluruh tempat monumental ini dimana terdapat lebih dari seratus orang di dalamnya.