4

25 4 0
                                    

Happy reading...........

**************
"Woy,bengong aja". Tegur Irfan pada Ninda

"Ah siapa yang bengong". Jawab Ninda sambil memanyunkan bibirnya.

Dirt...dirt... hp Ninda bergetar tanda sms masuk
"Nanti pulang sekolah aku jemput kamu" pesan yang ternyata dari Banun.

"Gak usah aku sudah bareng temanku".balas Ninda

"Pokoknya aku tunggu kamu di depan gerbang sekolahmu".balas Banun . Ninda tak membalas sms dari Banun

"Fan ayo ke kelas aja". Ninda bangkit dari duduknya.

"Tapi makanannya belum habis Nin".

Ninda berjalan lebih cepat menuju kelasnya "udah bawa aja ke kelas". Jawab Ninda, Irfan pun berlari mengejar Ninda.

*******

"Fan kelihatannya mendungnya makin gelap deh, bentar lagi hujan nih pasti". Ninda menatap pemandangan dari dalam kelas

"Iyah, kamu jangan khawatir aku bawa mantel kok Nin". Kata Irfan sambil melihat keluar jendela.

"Nin kamu tunggu aku di depan lobi yah, aku ambil motor dulu di parkiran"

"Iyah Fan ".Ninda pun berjalan menuju lobi lalu di lihatnya Banun yang sudah menunggu di depan pintu gerbang sekolahnya dengan baju basah kuyup Ninda menatap Banun awalnya Ninda ingin tidak menghiraukan Banun,namun Ninda berubah fikiran dan Ninda pun menghampiri Banun dengan membawa payung milik sekolah yang ada di lobi 

"Banun.... mengapa kamu datang" tanya Ninda.

"Aku kan sudah bilang sama kamu,aku kan nenjemputmu!".

"Tapi ini kan hujan". Jawab Ninda

"Aku gak perduli". Banun berkata sambil menggenggam tangan Ninda.

"Apa maksdmu?". Ninda menghempaskan tangan banun.
Irfan datang menghampiri ninda dan Banun.

"Nin aku dari tadi nyariin kamu ternyata kamu ada di sini,aku kan sudah bilang tunggu aku di lobi".

"Aku..." Ninda belum selesai menjelaskan pada Irfan,Banun memotong perkataan Ninda

"Ku mohon Nin pulanglah denganku".

"Siapa dia Nin?" Tanya Irfan.

"Dia cuma teman".

"Tidak aku pacarnya Ninda". Ninda dan Irfan terkaget.

"Kau gila sejak kapan aku jadi pacarmu!".Ninda membantah  omongan banun

"Hei jangan ganggu Ninda"

"Jangan ikut campur bocah" Banun mendorong Irfan hingga terjatuh.

"Jangan ganggu temanku" Ninda mulai kesal dengan tingkah Banun. Suasana sudah mulai memanas Ninda mencoba untuk tidak meneruskan perdebatan mereka.

"Banun pergilah,jangan membuat suasana lebih kacau".

"Tapi Nin,aku ke sini untuk memberi tahukan isi hatiku padamu". Banun berteriak agar Ninda mengerti.

"Bagaimana mungkin kamu bisa mencintaiku sedangkan kamu belum mengenalku". Jawab Ninda tak mau kalah.

Irfan terdiam dan berbicara pada dirinya sendiri dalam hati "aku juga mencintaimu Nin, sejak pandangan pertama, tapi aku takut jika aku mengatakannya juga kamu akan menjauh dariku".

"Tapi Nin aku memang cinta sama kamu". Banun menegaskan perkataannya pada Ninda.

"Sudah cukup aku gak perduli, ayo Fan kita pulang". Ninda menarik tangan Irfan.

"Ayo. ." Jawab Irfan.
Ninda dan Irfan meninggalkan Banun yang sedari tadi masih hujan-hujanan. Sepanjang perjalanan Ninda memikirkan perkataan Banun, terasa terngiang-ngiang di telinga Ninda.

"Kok hujan-hujanan Nin?". Tanya Sarah pada Ninda.

"Namanya juga hujan bu, ya udah bu Ninda ke kamar dulu Ninda menuju kamar dan membersihkan badannya.

Di sisi lain " apa yang kurang dariku, apa aku terlalu posesif pada Ninda, baiklah aku akan coba cara lain agak kau mau menerimaku
Nin".Banun berkata pada dirinya sendiri di dalam kamar dan segera tidur.

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang