Part 24

3.9K 159 1
                                    

"Dalam cinta kita butuh logika dan hati, jika hanya menggunakan salah satunya bisa saja kita jadi bodoh dan menyesali kebodohan kita itu."

Pagi ini ketika Fian tak sengaja berpapasan dengan Bimo yang wajahnya masih babak belur karna kejadian malam itu menatap sinis ke arah Bimo, kalo saja ini bukan di sekolah sudah habis Bimo ditonjok Fian habis-habisan

Rian mendapat tugas dari Fian untuk mengawasi Kanaya ketika berada di kelas karna saat itu Fian tidak bisa langsung mengawasi Kanaya

Fian semakin possesif dalam hal menjaga Kanaya dan kali ini Kanaya sendiri tidak marah apalagi keberatan karna Kanaya saat merasa aman dan nyaman saat Fian berada di dekatnya

"Mau makan apa?" Tanya Fian saat berada di kantin

"Terserah kamu" Ucap Kanaya

"Aku ngerasa kita udah beda" Kata Fian serius menatap Kanaya

"Beda gimana maksud kamu Fi?" Tanya Kanaya

"Aku nggak tau yang jelas rasa cinta aku ke kamu udah mulai pudar" Kata Fian

"Apa ada cewek lain?"

"Nggak ada" Jawab Fian singkat

Mereka diam tak bertanya atau menjawab, Kanaya memilih mencerna lebih jelas ucapan Fian barusan sedangkan Fian berfikir keras untuk mendapat alasan akan pudarnya rasa cintanya pada Kanaya.

Apa mungkin karna Kanaya membuat hati Fian menunggu terlalu lama atau malah justru hati Fian yang tidak sabar menunggu sebentar lagi?

Keduanya sudah malas memesan makanan apalagi untuk makan, Fian memilih kembali ke kelas meninggalkan Kanaya yang masih berpikir keras

Kanaya POV

"Kalo dulu kamu yang berjuang sendirian sekarang biar aku yang perjuangin kamu, aku yakin hati kamu akan luluh sama kayak kamu bikin hati aku luluh" Gumam Kanaya lalu kembali ke kelas juga

"Lo kenapa?" Tanya Renata

"Gapapa, udah jangan dibahas gue males"

"Oke" Singkat Renata yang masih bingung atas sikap Kanaya.

Setelah setengah hari penuh murid-murid berkutat dengan pelajaran bel pulang yang sudah ditunggu akhirnya berbunyi

Segera Kanaya keluar kelas dan mencari keberadaan Fian, tapi tak disangka dia tidak hanya menemukan Fian tapi juga Kinanti yang sedang berbincang bersama Fian di parkiran

Mereka berbincang dengan tertawa, Kanaya melihat raut wajah Fian yang berbeda saat bersama Kinanti, raut wajah yang dulu pernah Fian berikan untuk Kanaya, apakah memang Kanaya sudah kehilangan cinta Fian untukknya?

Kanaya berjalan ke arah Fian, biarlah sekarang dia yang memperjuangkan Fian "Fi" Panggil Kanaya

"Apa?" Singkat Fian

"Gue pulang dulu ya kalo gitu bye" Pamit Kinanti

"Kamu suka sama Kinanti?" Tanya Kanaya

"Cuma teman"

"Bukannya emang banyak hubungan yang diawali dari teman?" Ucap Kanaya

Hening

"Aku pulang dulu, kamu hati-hati" Kata Fian lalu pergi dengan motornya

ALNAYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang