"Cari yang baik bukan yang sempurna karna ketika kamu mencari yang sempurna kamu tak akan pernah mendapatkannya."
Rian bingung melihat Fian yang sedari kemarin sering melamun ketika di tanya dia menjawab tidak apa-apa tapi sikapnya menunjukan apa yang dia katakan adalah bohong.
Rian mencoba bertanya pada Alexa tapi Alexa sendiri juga tidak tau kenapa Fian bersikap seperti itu, ingin Rian dan Alexa bertanya kepada Kinanti karna Kinan satu kelas dengan Fian jadi mungkin dia mengetahui sesuatu tapi Rian merasa tidak enak jika berbicara dengan Kinanti setelah apa yang telah dia lakukan.
Masa lalu memang akan terus menjadi masa lalu tapi luka yang terjadi di masa lalu bisa saja terus ada sampai kapanpun, hanya waktu yang dibutuhkan Kinanti untuk menerima kenyataan bahwa Rian dan Alexa kini sudah bertunangan
"Berantem sama Kanaya kali" Cetus Alexa saat Fian menyeruput kopi hitam di depannya
"Bisa jadi tapi dia kok nggak cerita sama aku ya, biasanya dia kan curhat sama aku nah ini aku tanya malah diem aja" Bingung Rian
"Kamu sih kalo Fian lagi curhat suka ngejek dia kan jadi males curhat sama kamu" Kata Alexa
"Yaudah kamu pulang sana" Ucap Rian
"Kamu ngusir aku? Yaudah!" Kesal Alexa
"Jangan ngambek ribet banget masalah Fian aja belum selesai" Sinis Rian
"Kamu tuh ya bisa nggak sih sehari aja ga bikin aku kesel, sama tunangan bukannya romantis malah sinis" Omel Alexa lalu pulang ke rumahnya
"Lo apain tuh anak orang, pulang bawa muka cemberut gitu" Ucap Fian yang baru datang ke ruang keluarga
"Sini lo duduk deket gue, ada banyak yang mau gue tanyain ke elo" Kata Rian lalu Fian duduk di samping Rian
"Ada apa?" Tanyanya
"Lo lagi kenapa, ada masalah kok nggak cerita ke gue jangan disimpen sendiri. Lagi berantem sama Kanaya?" Ucap Rian
"Kanaya masih nggak bisa tegas sama keputusannya sendiri jadi gue sebagai cowok harus punya keputusan jangan mau di sakitin terus, cinta boleh cuma liat-liat masa cinta sama pacar orang lain sih kan nggak baik" Kata Fian
"Makanya cari cewek lain dong biar elo bisa lupain Kanaya"
"Cari pelarian? Kasihan masa Kanaya yang nyakitin gue malah cewek lain yang gue sakitin, lagian lo udah pernah coba dan gagal jadi jangan sombong" Ejek Fian yang memang lebih dewasa daripada Rian
"Kamprett lu upil unta" Kesal Rian
"Hahahaha makanya jangan kebanyakan gaya"
Rian senang meskipun pada akhirnya dia yang menjadi ejekan tapi setidaknya Fian berhasil tertawa karna ulahnya, dan yang dibilang Fian itu benar mencari pelarian bukanlah solusi yang baik malah akan menyakiti lenih banyak pihak nantinya.
Andai saja Rian bisa seperti dulu dengan Kinanti bersahabat dan tidak merasa canggung seperti sekarang, bahkan menyapa Kinanti saja Rian masih berfikir dua kali takut nanti Kinanti tidak membalas sapaanya.
Rian akan menikah dengan Alexa sesiap mereka karna para orang tua hanya mendekatkan sepasang sahabat bukan mempersatukan, masalah mempersatukan itu sudah menjadi urusan tuhan bukan para orang tua lagi, apalagi Rian sendiri masih belum mempunyai pekerjaan tetap bagaimana dia akan menafkahi Alexa jika begitu maka dari itu Ari memberi syarat Rian boleh menikah dengan Alexa ketika dia sudah mapan agar nantinya tidak ada masalah kekurangan materi ketika sudah berkeluarga.
Sedangkan Fian entah kapan dia akan menikah kisah cintanya dengan Kanaya saja masih tidak jelas
"Kapan mau nikahin Lexa?" Tanya Fian
"Nanti"
"Nanti kapan? Masa belum siap sih payah lo, minta sunat lagi sana supaya jadi cowok bener" Ledek Fian
"Lo pikir gue nggak cowok bener! Enak aja kalo ngomong, tuh mulut kasih saringan pedes banget" Kesal Rian
"Bodo amat" Ucap Fian tak perduli pada Rian yang kesal padanya
Keadaan kembali seperti semula, rupanya Fian sudah sembuh dari masa galaunya buktinya omongannya sudah kembali pedas dan lagi tawanya sudah terdengar ke seisi rumah
Jika saja Kanaya tau anak kecil yang pernah dia tolong adalah Fian, padahal sudah lama Kanaya mencari anak kecil itu yang pastinya sekarang sudah beranjak dewasa seperti seumurannya bahkan ketika masa itu kembali terulang Kanaya masih belum sadar anak kecil itu adalah Fian
Fian beranjak dari kursi untuk ke kamarnya membaringkan tubuh yang hari ini telah lelah dibuatnya berfikir tentang Kanaya yang belum tentu memikirkannya sekeras dia melakukannya
Rian sendiri juga membaringkan tubuh di kasur empuk miliknya untuk memikirkan ucapan Fian kapan dia akan menikah dengan Alexa, Rian sendiri masih berstatus pelajar saat ini untuk mencari kerja pasti juga tak mungkin apalagi jika dia kerja sembarangan pasti Gani akan memarahinya habis-habisan karna menjatuhkan nama keluarga
Gani sendiri sudah berkali-kali menawari Rian untuk belajar bekerja di kantor milik keluarga Aldinata agar nanti saat lulus Rian bisa langsung menggantikan Gani, sayangnya Rian tidak suka seharian penuh berkutat dengan hal yang tidak dia sukai bahkan Rian menyerahkan semua urusan perusahaan kepada Fian
Rian sendiri ingin bekerja sebagai Dokter maka dari itu Rian harus kuliah kedokteran setelah lulus nanti, Rian juga tidak ingin mengajak Alexa susah nantinya dia ingin saat membina rumah tangga nanti Alexa akan selalu berkecukupan dalam segi materi.
06:35 AM
"Kamu nanti anterin aku beliin mie ayam buat Fian ya, biasa jatah traktiran buat dia" Kata Alexa yang sedang berada di Kantin bersama Rian
"Dasar bikin malu, kayak nggak punya duit aja" Gerutu Rian
"Jangan gitu, dia kan calon adik ipar aku" Omel Alexa
"Yaudah nanti aku yang bayar, lagian sampai kapan sih kamu mau traktir dia terus? Dia kan punya duit ya biar aja beli sendiri" Kesal Rian
"Yaudah sih mie ayam doang" Kata Alexa
"Yaudah iya" Pasrah Rian
Rian menghabiskan kopi hitam yang berada di depannya lalu mengajak Alexa untuk segera kembali ke kelas karna pasti sebentar lagi bel sudah berbunyi.
Vino dan Vano terlihat lesu seperti tidak makan selama seminggu Rian yang baru datang bersama Alexa pun heran dengan sikap si kembar ini karna biasanya Vino dan Vano selalu ceria
"Lo berdua kenapa, sana makan gue yang traktir pasti laper ya?" Tanya Rian lalu Alexa mencubit lengannya
"Kita kalah tawuran kemarin gara-gara nggak ada lo berdua, sekarang anak-anak pada lemes kayak kehilangan induk emm.... Kalian berdua balik ya?" Bujuk Vino
"Iya kalian balik ya Ri, Lexa. Kita tuh bingung strategi yang kita buat nggak bisa sebagus strategi kalian berdua tau nggak" Sambung Vano
Rian dan Alexa saling menatap, kali ini mereka sepemikiran ingin menolak tapi tidak tega ketika melihat raut wajah Vino dan Vano yang melas seperti orang yang belum makan selama seminggu
"Kalian lebih baik berhenti deh, berubah jangan tawuran terus lagian kita juga mau lulus emang cita-cita kalian jadi petinju?" Tanya Alexa
"Kita pengin jadi pengusaha sneakers kan kita suka koleksi sneakers" Jawab Vano
"Yaudah kalian tabung tuh uang saku kalian daripada buat beli tongkat kasti yang tiap kali dibuat tawuran pasti patah kan lebih baik dikumpulin nanti gue tambahin deh buat kalian buka toko sendiri" Kata Rian
"Cerewet banget tuh mulut" Sindir Alexa
"Makasih ya Ri" Ucap Vino dan Vano.
Happy reading guys jangan lupa vomment ya😊❤🚀
KAMU SEDANG MEMBACA
ALNAYA [COMPLETED]
Teen FictionAku mencintaimu karena hatiku telah memilihmu untuk jadi pemiliknya. Kisah cinta yang rumit karena hati kadang memilih mencintai daripada dicintai. Happy reading jangan lupa vote ya, kasih saran juga boleh?❤😊