"Memandangmu tak akan pernah bosan walau berjam-jam, mencintaimu tak akan pernah lelah meskipun banyak rintangan."
Seminggu setelah Kanaya bangun dari komanya hari ini dia sudah mulai masuk sekolah meskipun masih harus menggunakan kursi roda.
Selama Kanaya masih di rumah sakit Fian lah yang membantunya mengejar ketertinggalan pelajaran di sekolah, Fian juga yang kesana-kemari mendorong kursi roda Kanaya hanya untuk ke tempat-tempat yang bisa menghibur Kanaya, bagi Fian Kanaya adalah segalanya dan bagi Kanaya Fian adalah anugerah yang dikirim tuhan untuknya, untuk melengkapi dan memberi warna dalam kehidupannya
"Kamu tau apa yang lebih indah dari senja?" Tanya Fian
"Apa?"
"Jawabannya awal kata pertanyaan aku tadi" Ucap Fian tersenyum
"Dasar tukang gombal" Ledek Kanaya dan Fian hanya cengengesan
"Kamu tau apa yang lebih bersinar dari bintang?" Tanya Fian
Kanaya mengehela nafas "Apa?" Tanyanya
"Toko lampu depan gang, yang ada di sebelah sekolah" Jawab Fian lalu tertawa
"Apa'an" Ucap Kanaya lalu ikut tertawa
Banyak siswi yang iri pada Kanaya karna sangat beruntung mendapatkan laki-laki seperti Fian, sudah tampan, lucu, kaya, keren, pintar pula paket komplit memang
Tapi bagi Fian dia lah yang beruntung mendapatkan Kanaya, seseorang yang sudah bertahun-tahun dia tunggu juga cintai sepenuh hati
"Dua minggu lagi udah UN aja, doa'in aku lulus dengan nilai yang bagus ya" Ucap Kanaya
"Iya pasti, tapi kamu juga jangan lupa belajar" Kata Fian
"Udah sampe kelas, kamu nanti jangan kemana-mana kalo istirahat aku kesini lagi buat ngajak kamu ke kantin jadi tungguin aku, inget jangan kemana-mana" Sambungnya
"Iya bawel, makasih ya" Ucap Kanaya tersenyum
Setelah Kanaya sampai di kelasnya Fian menugaskan Rian juga Alexa untuk menjaga, mengawasi, dan membantu Kanaya jika Kanaya membutuhkan sesuatu.
Jam istirahat berbunyi, Rian dan Alexa lebih dulu ke kantin karna Kanaya sudah bilang akan menunggu Fian terlebih dahulu tetapi bukan Fian yang datang malah Bimo yang datang dan menghampirinya
Kanaya takut, karna kebetulan dia hanya sendirian di kelas apalagi Fian tak kunjung datang. Bimo semakin mendekat ke arahnya dan...
"Mau apa lo!" Sinis Fian memasuki kelas yang membuat hati Kanaya lega
"Gue cuma mau ngomong sama Kanaya BERDUA" Ucao Bimo menekankan kata berdua
"Nggak bisa" Balas Fian lalu membawa Kanaya pergi dari sana
"Siapa lo ngelarang-larang? Pacar bukan! Jadi hak gue dong mau ngapain sama Kanaya, kenapa jadi elo yang sewot" Sindir Bimo yang membuat Fian berhenti dan berbalik ke arah Bimo
"Lo tanya sama Kanaya langsung, dia mau ngomong nggak sama lo"
"Nay aku pengen-
"Enggak!" Tegas Kanaya memotong ucapan Bimo
"Denger sendiri, apa gue bilang lo itu udah nggak penting" Kata Fian lalu membawa Kanaya pergi
Saat di kantin Fian langsung memarahi Rian juga Alexa karna telah meninggalkan Kanaya sendirian tapi tentu saja Kanaya membela Rian dan Alexa karna ini bukan salah mereka berdua tapi ini kemauannya sendiri
"Udah! Ini tuh bukan salah mereka tapi aku yang mau sendiri" Omel Kanaya
"Yaudah iya" Pasrah Fian, tentunya dia kalah 3 lawan 1 gitu
"Pesen mie ayam 3 mangkok" Ucap Fian
"Eh buset Fi, lama nggak makan mie ayam lo jadi gini?" Heran Alexa
"Sekangen itu??" Tanya Rian
"Emang kenapa kamu lama nggak makan mie ayam?" Tanya Kanaya
"Duhh gue harus jawab yang mana dulu?? Pertama, ya gue jadi gini. Kedua, ya sekangen ini lebih bahkan dan yang terakhir, karna selama kamu koma semua aktivitas aku cuma jagain kamu nggak sempet perduli sama mie ayam" Kata Fian
Pesanan Fian dan Kanaya datang, mereka berempat berbincang-bincang setelah makanan telah habis, tanpa sadar ada seseorang yang memperhatikan gerak-gerik mereka dari jauh, seperti menunggu waktu yanh tepat untuk melakukan sesuatu yang sudah dia rencanakan
"Kapan nikah bos?" Tanya Fian
"Nanti, hari minggu kalo nggak sibuk" Jawab Rian asal
"Kok hari minggu?" Tanya Alexa
"Ya kan hari libur, biar pada dateng lah di nikahan kita" Jawab Rian
"Sekarang lo nggak nunduk lagi ya kalo ketemu kita hahaha" Ucap Alexa pada Kanaya
"Hehehe" Balas Kanaya
"Lo sendiri kapan nikah? Oh iya gue lupa, kalian jadian aja belum ya kan?" Ledek Rian
"Nanti" Singkat Fian kesal
"Nay, lo nanti harus sabar ngehadepin Fian dia itu orangnya ngambekan, kayak sekarang tuh liat" Ucap Rian
"Apaan!" Kesal Fian yang membuat semua tertawa kecuali Fian tentunya
Lagi-lagi seseorang yang masih memperhatikan mereka sedari tadi merasa kesal melihat kebahagiaan yang sampai saat ini tidak bisa dia rasakan karna di dalam hatinya masih menyimpan dendam
"Btw gue kok penasaran ya apa yang mau Bimo omongin sama Kanaya" Cetus Rian
"Paling mau gangguin Kanaya lagi" Sahut Alexa
"Menurut gue sih enggak gitu, tapi nggak tau juga sih" Kata Rian
"Udah nggak usah bahas Bimo, bahas apa gitu, menurut gue bahas make up lebih menarik daripada bahas soal Bimo" Ucap Fian
"Apa??! Make up Fi?!! Parah parah parah" Lebay Rian yang kembali membuat tawa dan lagi-lagi kecuali Fian yang kini sedang memanyunkan bibirnya karena kesal
"Jangan-jangan Fian diam-diam suka koleksi make up nih" Ledek Alexa lalu kembali tertawa
"Yaelah gue lagi-lagi, tau ah ketawa aja terus" Kesal Fian
"Udah-udah jangan ketawa terus kasihan Fian bibirnya belum mundur-mundur" Ledek Kanaya karna sedari tadi Fian memanyunkan bibirnya
"Ngebelain apa gimana sih Kak" Kesal Fian
"Ngambekan wuuuu" Sorak Rian dan Alexa kompak
Kebahagiaan Fian sudah lengkap karna kembalinya Kanaya mengisi hari-harinya, tidak perduli dengan bisik-bisik siswa-siswi yang mengejek Kanaya, Fian akan tetap menyayangi Kanaya.
Happy reading guys, jangan lupa vomment ya😊❤🚀
KAMU SEDANG MEMBACA
ALNAYA [COMPLETED]
Teen FictionAku mencintaimu karena hatiku telah memilihmu untuk jadi pemiliknya. Kisah cinta yang rumit karena hati kadang memilih mencintai daripada dicintai. Happy reading jangan lupa vote ya, kasih saran juga boleh?❤😊