Part 23

3.5K 146 2
                                    

"Dari awal memang aku salah memilih, saharusnya aku lebih memilihmu daripada dia yang hanya menyakiti hati."

Sudah satu jam Rian dan Fian berada di samping rumah Kanaya untuk menunggu Kanaya dijemput oleh Bimo tapi sampai saat ini Bimo belum saja muncul

Rian yang bosan menunggu di mobil memilih tidur dan baru saja dia ingin tidur Fian sudah mengoyang-goyangkan badannya karna mobil Bimo yang mulai mendekat dan akhirnya berhenti tepat di depan rumah Kanaya

Bimo tidak turun dari mobil tapi dia malah terus mengklakson sampai akhirnya Kanaya keluar rumah dan langsung masuk ke dalam mobil Bimo

Bimo melajukan mobilnya menyusuri malam ke jalanan yang tak asing bagi Rian maupun Fian

"Jalan ini?" Ucap Rian menatap Fian

"Ke club langganan Bimo!" Cetus Rian dan Fian bersamaan

Fian semakin khawatir kenapa Bimo mengajak Kanaya lewat sini, apa memang benar dugaannya kalau Bimo ingin melakukan hal yang tidak baik untuk Kanaya

Bimo berhenti di sebuah club malam yang sudah menjadi langganannya semenjak 2 tahun terakhir ini, Rian tau karna banyak anak buahnya dulu yang diutusnya untuk memata-matai gerak-gerik Bimo dan ternyata benar Bimo bukanlah cowok baik seperti yang di fikirkan Kanaya

Bimo membawa Kanaya yang terlihat kebingungan masuk ke dalam tempat tersebut, para penjaga di depan club menyambut Bimo seperti sahabat yang baru bertemu

Fian menahan amarah, Rian menenangkan Bimo dan memberitahu rencananya pada Fian

"Jadi gue sama lo bakal masuk dan jadi tamu, nanti kita pesen minum cuma jangan di minum beneran sambil kita awasin Bimo sama Kanaya ayo!" Kata Rian yang langsung keluar mobil untuk masuk ke dalam club itu yang disusul Fian

"Mas Rian apa kabar dan siapa dia?" Tanya salah satu penjaga di depan club

"Anak baru" Jawab Rian lalu masuk diikuti oleh Fian

"Dimana Bimo sama Kanaya?" Bisik Fian

"Itu bukan?" Ucap Rian menunjuk ke arah tempat penyewaan kamar

"Iya!!" Jawab Fian antusias

"Dia nyewa kamar wahh nggak beres nih, gue telfon Alexa dulu pas dia ada di dekat sini nanti lo sama Lexa pura-pura sewa kamar tapi jangan macem-macem lo" Kata Rian

"Iya, makasih ya udah bantuin gue" Ucap Fian

Rian menanyakan kamar berapa yang dipesan Bimo dan Kanaya, karna Rian dulu sering kesini jadi mudah untukknya mencari info apapun disini

Tak lama Alexa datang dan langsung mengajak Fian untuk menyewa kamar, Rian membisikan nomor kamar yang dipesan Bimo pada Fian dan Alexa lalu mereka berdua segera kesana sedangkan Rian menunggu di bar club.

Kanaya POV

Aku bingung kenapa Bimo mengajakku ke tempat seperti ini, aku merasa tak nyaman disini banyak asap rokok, aroma alkohol, bahkan tempat ini seperti surga bagi para pemabuk

Bimo membawaku ke sebuah kamar aku mulai takut, Bimo meminum vodka di depanku tatapan matanya mulai memerah sepertinya dia sudah mulai mabuk

Bimo mengunci pintu kamar dan sekarang aku mulai benar-benar takut, dia mendekat ke arah ku yang sudah berada di pojok ruangan, dengan tatapan buas dia semakin mendekat

"Aku nikmati tubuhmu hari ini" Ucapnya reflex aku menamparnya tapi dia malah tertawa

"Lo pikir gue beneran cinta sama lo?! Salah besar gue cuma mau bikin Fian menderita karna dia selalu ngalahin gue dalam segala hal!" Bentaknya membuat tubuhku gemetar

"Kamu jahat!!!" Teriakku lalu menangis aku takut

Bimo dengan buas mulai melepas kancing baju yang ku pakai satu persatu aku melawan tapi tenagaku tak cukup kuat untuk menandingi tenaganya

Aku pasrah entah malam ini akan bagaimana nasibku, memilih bertemu dengan Bimo adalah kesalahan terburuk bagiku ketika tidak ada lagi harapan untukku tiba-tiba pintu terbuka karna ada seseorang yang mendobraknya

"Bajingan!!!" Teriaknya lalu memukuli Bimo habis-habisan, ya dia adalah Fian dia datang bersama Alexa yang kini melepas jaketnya untuk ku pakai lalu Alexa memelukku

"Lo dateng mau jadi pahlawan?!!" Bentak Bimo padahal wajahnya suka babak belur

"Bangsat lo!! Dasar sampah!!" Teriak Fian lalu menonjok Bimo lagi

"Seharusnya lo terima kasih sama gue, mungkin karna lo nolongin Kanaya dia bakal jadi cinta sama lo" Kata Bimo dengan santai sambil mengelap darah segar yang keluar dari dahinya

"Pengecut!!! Beraninya lo mau perkosa Kanaya mau mati lo!!!"

"Lo mau tau kenapa? Ini semua gara-gara elo!!!!! Segala hal yang gue pengin lo yang dapet mulai dari kasih sayang guru, cewek-cewek, pangkat dan yang paling penting karna elo dulu adik gue sampek bunuh diri!" Teriak Bimo

Fian bingung tentang apa yang di katakan Bimo, adik? siapa yang Bimo maksud dan kenapa gara-gara Fian?

"Kenapa bingung?! Gue Kakaknya Luna cewek yang pernah nembak lo di tempat umum dan parahnya lo tolak dia mentah-mentah karna nungguin Kanaya"

Fian berusaha mengingat seseorang bernama Luna yang dia kenal dan sepertinya Fian mulai mengingat sesuatu

"Luna yang mati karna berdiri di rel kereta adik lo?" Tanya Fian yang membuatku tercengang tidak dengan Alexa mungkin dia sudah tau

"Iya dia adik satu-satunya gue, sakarang lo udah tau dan lo udah berhasil jadi pahlawan buat cewek kayak bodoh itu, gue pergi" Ucap Bimo lalu berjalan pergi dengan langkah sempoyongan

Aku memeluk Fian sedangkan Rian datang untuk melihat keadaan, Fian mengajak ku pulang karna melihat kondisiku yang masih kemetaran

Sampai di rumah Ayah dan Ibu sudah cemas mereka sudah menungguku di depan rumah, melihatku menangis dan gemetaran membuat mereka bingung

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Ibu lalu memelukku

"Kamu apain anak saya?!" Tanya Ayah dengan nada marah pada Fian

Aku menjelaskan pada Ayah dan Ibu tentang apa yang sebenarnya terjadi agar tidak salah paham, akhirnya mereka meminta maaf sekaligus mengucapkan banyak terima kasih pada Fian, Rian dan Alexa yang telah menolongku

"Yaudah kalo gitu kita semua pamit dulu ya Om, Tante" Pamit Rian pada Ayah dan Ibu

Aku masuk ke dalam rumah bersama Ayah dan Ibu setelah mobil Rian sudah tak terlihat lagi dari rumahku, hari ini cukup melelahkan aku harus istirahat dan menenangkan diri.

Happy reading guys jangan lupa vomment ya😊❤🚀

ALNAYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang