"Aku selalu nunggu kamu Kak karna sejak saat itu nggak ada cewek lain yang bisa bikin aku jatuh cinta seperti apa yang kamu lakuin."
Minggu ini Rian pergi ke rumah Alexa untuk bermain catur bersama Ari calon mertuanya sedangkan Fian masih di rumah sambil menghitung sudah berapa lama dia melamun di depan teras rumahnya, Fian tertawa kecil dia sadar sudah 2 jam melamun
Saat Fian ingin memasuki rumahnya langkahnya kakinya terhenti oleh panggilan wanita yang tak asing lagi baginya, ya wanita itu adalah Kanaya
"Kak Kanaya ngapain kesini?" Tanya Fian dengan nada dingin
"Aku mau jadi tamu rumah kamu emang nggak boleh?" Tanyanya balik
"Yaudah silahkan masuk" Ucap Fian lalu mengajak Kanaya masuk ke rumahnya
Fian mengajak Kanaya ke ruang tamu lalu dia pamit untuk mengambil minum dan beberapa camilan karna meskipun di rumahnya sudah ada pembantu tapi Rian dan Fian tidak boleh manja jadi jika masih bisa dilakukan sendiri lebih baik dilakukan sendiri
Kanaya POV
Fian pergi menggambil minum, lalu aku melihat-lihat foto yang ada di meja yang tak jauh dari ruang tamu
Aku terkejut ketika melihat foto anak kecil yang tak asing bagiku, aku sudah pernah melihatnya tapi ah samar-samar aku ingat siapa namanya dan kenapa fotonya bisa berada di rumah Fian?
Fian datang membawa nampan yang berisikan beberapa camilan dan minuman, tanpa basa-basi aku langsung bertanya pada Fian tentang foto anak kecil itu
"Itu foto siapa?" Kataku sambil menunjuk ke arah foto yang tadi kulihat
"Itu aku, kenapa pernah liat ya?" Jawabnya
"Dia-
"Makasih Kak udah pernah nolong aku dulu waktu maag ku hampir aja kambuh, Kakak yang baik dan cantik jelita terus kayak bidadari" Katanya lalu tersenyum, mengingatkan aku akan saat dimana panggilan itu pertama kali di ucapkan
Aku mengingatnya dulu anak itu pernah memperkenalkan namanya bodohnya aku bisa melupakan namanya jadi selama ini Fian anak kecil yang selalu aku cari karna ku rindukan? Kenapa baru sekarang aku tau ahh sial ini membuatku kesal
"Kamu kenapa nggak pernah bilang dari dulu sih Fi kalo kamu anak itu anak yang selama ini aku cari" Kataku yang sudah menangis dipelukan Fian
"Kamu itu jahat, kalo kamu udah tau kenapa nggak bilang sama aku" Sambungku sambil memukul lengan tangan Fian dan kesalnya dia hanya tersenyum
"Aku selalu nunggu kamu Kak karna sejak saat itu nggak ada cewek lain yang bisa bikin aku jatuh cinta seperti apa yang kamu lakuin" Ucapnya menghapus air mataku
"Kamu itu bodoh!" Kesalku
"Jangan nangis Kak nanti mbak Surti denger dikira aku bikin kamu nangis lagi" Katanya membuatku melotot
"Siapa mbak Surti?" Tanyaku
"Pembantu keluarga aku"
Baru ingin membalas ucapan Fian tiba-tiba telfonku berdering ternyata ada telfon masuk dari Bimo
"Siapa, Bimo?" Tanya Fian dengan nada datar ketika aku baru saja mematikan telfon
"Iya, dia minta ketemu besok malam nggak tau ada apa katanya sih mau ngomong penting" Kataku
Fian menghela nafas kasar seperti ingin marah tapi dia bukan siapa-siapa, aku pamit untuk pulang tak ingin berlama-lama dengan Fian yang sedang kesal.
Kanaya pulang dari rumah Fian sedangkan Rian baru saja pulang harus bertemu dengan raut wajah Fian yang kesal
"Elo kenapa lagi, kusut banget itu muka" Tanya Rian
"Kanaya besok mau ketemu sama Bimo" Jawab Fian malas
"Yaudah emang kenapa? Mereka kan pacaran kalo ketemu ya wajar" Kata Rian santai
"Kesel gue, mau move on gagal mulu. Tapi gue itu punya firasat yang nggak baik deh kenapa ya?"
"Itu karna lo belum move on dodol jadi apapun tentang Bimo pasti lo jadi berfikir negatif" Ledek Rian
"Gue tuh beneran tau elo gimana sih!" Kesal Fian karna sedari tadi Rian tak serius menanggapinya
"Besok lo ikut gue kita buntutin Kanaya sama Bimo" Sambung Fian
"Kurang kerjaan banget dia pikir gue host acara tipi yang suka selesain masalah apa" Batin Rian
"Ya" Ucap Rian singkat
Fian masih belum tenang sedari tadi dia mondar-mandir di depan pintu kamarnya Rian yang melihat adiknya itu pun geleng-geleng lalu menepuk jidatnya
Fian masih merasa khawatir dengan Kanaya padahal biasanya tidak seperti ini, ada yang aneh Fian takut Bimo akan melakukan hal yang tidak diinginkan
"Udah tidur sana mondar-mandir kek setrika" Omel Rian
"Gue masih khawatir" Kata Fian
"Yaudah sih besok juga kita bakal ikut kan" Ucap Rian yang membuat Fian bernafas kasar lalu membuka pintu kamarnya dan mencoba tidur
Rian lega adiknya tidak merepotkannya untuk sementara waktu saatnya dia juga tidur mengisi energi untuk besok mengikuti kemauan Fian yang pasti akan melelahkan sekali
Kanaya akam bertemu dengan Bimo besok malam jam 09:00 jadi Fian mengajak Rian datang ke rumah Kanaya jam 08:45 berjaga-jaga agar tidak ketinggalan jika Kanaya keluar rumah untuk bertemu dengan Bimo
Bimo tidak menunjukan tempat dimana mereka akan datangi dia hanya memberitahu waktu Kanaya akan dijemputnya di rumah Kanaya jadi bisa dipastikan Kanaya sendiri tidak tau Bimo akan membawanya pergi kemana.
Happy reading guys jangan lupa vomment ya😊❤🚀
KAMU SEDANG MEMBACA
ALNAYA [COMPLETED]
Novela JuvenilAku mencintaimu karena hatiku telah memilihmu untuk jadi pemiliknya. Kisah cinta yang rumit karena hati kadang memilih mencintai daripada dicintai. Happy reading jangan lupa vote ya, kasih saran juga boleh?❤😊