Gabriel uring-uringan di kantornya karena kurang dari dua hari lagi pernikahan Carren-nya akan diselenggarakan. Kenapa juga waktu itu ia menyuruh Carren cepat menikah? Astaga, ia sangat menyesal sekarang.
Toby dibuat kesal sendiri karena Gabriel malah melimpahkan pekerjaannya pada Toby. Dan dengan tidak bergunanya sekarang pria itu mondar-mandir di dalam ruangan kerjanya.
"Lebih baik kau kerjakan tugasmu sendiri. Aku bukan CEO dan tidak akan pernah mau mengerjakan tugas seorang CEO." ujar Toby.
"Kau ingin ku pecat?" Gabriel mendelik ke arah Toby.
"Lebih baik aku menjadi makelar tanah daripada harus mati sambil mengerjakan pekerjaanmu." balas Toby.
"Tob, Carren kecilku akan menikah lusa. Bagaimana aku bisa tenang? Oh Tuhan, ini salahku karena memintanya cepat menikah." Gabriel, seperti biasa, selalu merutuki dirinya sendiri.
"Memangnya kau mau adikmu jadi lajang selamanya? Kau tidak kasihan dengannya? Carren cukup terbebani dengan sifat anehmu itu. Daripada kau menghawatirkan hal yang tidak-tidak, lebih baik kau cari pasangan sendiri." kata Toby.
"Haruskah aku langsung saja menikahi Alea tanpa persetujuannya?" celetukan Gabriel membuat Toby kesal.
"Kau tidak cukup brengsek untuk memaksa seorang gadis kan?" sindir Toby.
"Alea hanya main-main denganku, dia tidak akan bisa menolak seorang sepertiku." ucap Gabriel dengan percaya dirinya.
"Oh ya? Coba saja kau ambil Alea dari Nathan. Hah, gadis manja itu pasti akan terus menangis sepanjang waktu dan mencacimu." Toby melipat kedua tangannya di depan dada.
"Alea adalah seorang putri dari keluarga yang terpandang, jadi wajar kalau dia memiliki sifat yang manja." kata Gabriel.
"Kau benar-benar aneh. Aku mau pergi dulu," kata Toby. Ia tak kuat lagi mendengar perkataan Gabriel.
***
"Krys, lihatlah siapa yang akan menikah. Ugh, aku cemburu karena kalah cantik darimu." Krysan menutupi wajahnya karena malu.
"Berhenti menatapku seperti itu, Carr. Kau membuatku aneh." kata Krysan.
"Jangan tutupi wajahmu. Okay, sekarang sudah waktunya aku keluar. Krys, aku sudah tidak punya ayah ataupun ibu... Jadi ku harap kau mau menjadi seseorang yang selalu ada di sisiku selain Gabriel di hari pernikahanku." Carren menatap Krysan sendu. Pertemanan mereka yang baru berusia beberapa bulan terasa telah seperti bertahun-tahun. Carren sangat menyayangi Krysan, dan Krysan juga telah menganggap Carren seperti kakaknya sendiri.
"Carr... Aku menyayangimu, percayalah aku akan selalu ada untukmu... Meski akhirnya aku harus pergi, aku akan selalu ada di sekitarmu..." kata Krysan. Carren menatap Krysan dengan tatapan sedih. Ia tahu apa maksud Krysan. Dan ketika ia telah menikah dengan Matt, maka tak ada alasan lagi bagi Gabriel untuk membiarkan Krysan tetap tinggal di rumah kakaknya itu.
Carren memeluk Krysan dengan erat. Ia tak tahu harus menghibur Krysan dengan cara apa, karena pada dasarnya ia juga tak tahu bagaimana caranya ia bisa mempertahankan Krysan.
***
"Carren, jaga dirimu baik-baik ya. Jangan lupa hubungi aku kalau kau sudah hamil. Ahahah..." ucap Krysan setelah Carren dan Matt menyelesaikan acara pernikahannya dan bersiap untuk menuju rumah baru mereka.
"Mungkin kau akan jadi orang pertama yang tahu kehamilanku daripada Matt." perkataan Carren langsung dihadiahi tatapan protes dari suaminya.
"Matt, jaga baik-baik sahabatku dan kakakku ini... Kalau aku tahu Carren menangis karenamu, aku akan menggentayangimu hingga ke neraka nantinya." kata Krysan penuh ancaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shabby Girl ✔
RomanceBiarkan aku lari! Menjauh dari semua kegilaan dunia yang abadi. Biarkan aku bersembunyi! Membuang segala kenangan yang menyakitkan hati. Tidak ada yang tahu siapa namanya, karena memang ia terbiasa tanpa nama. Ditendang dan dimaki. Raganya masih ut...