♡twenty three - where are you, dear?♡

2.9K 190 2
                                    

Hai, jangan lupa vote dan komen ya ^ω^

***

Thea mulai khawatir dengan keadaan tuannya saat ini. Sudah hampir jam 2 dini hari dan Gabriel masih uring-uringan tak bak sedang kesetanan. Bukan hanya Gabriel. Melainkan juga ada sosok Carren dan Matt yang tengah bersama Gabriel di ruang tengah. Thea hanya mendengar dari suara amarah tuannya bahwa Krysan menghilang. Tapi ia tak tahu pasti apa yang terjadi.

"Sudah telepon polisi?" tanya Gabriel pada Carren. Carren memutar bola matanya, sejak tadi ia sudah menelepon polisi bahkan sejak beberapa jam Krysan menghilang. Polisi mengatakan kalau Krysan tak bisa dikatakan jika belum ada 24 jam.

"Dia belum--"

"Dia hilang, kalau aku tidak bisa mengandalkan polisi-polisi sialan itu, aku akan suruh orang-orangku untuk mencarinya." Gabriel meraih ponselnya, ia tak mau lagi menuruti Carren untuk menghubungi polisi karena nyatanya mereka sangat lamban. Krysan hilang sejak tadi pagi, bagaimana jika terjadi sesuatu hal yang buruk pada gadis itu.

"Cari gadis itu, aku beri kalian waktu sampai nanti siang. Kalau kalian belum menemukannya, aku pastikan kalian menyesal." desis Gabriel.

Carren menatap Gabriel dengan tatapan terkejut. Baru kali ini ia melihat Gabriel terlihat kalut akan seorang wanita. Gabriel yang selalu ia lihat dulu adalah seorang pria dingin yang hanya akan menganggap wanita sebagai angin lalu. Gabriel terlalu over protective padanya sehingga tak akan peduli pada wanita lain. Beberapa saat kemudian, Carren tersentak dari pikirannya saat Matt menariknya berdiri.

"Ada apa?" tanya Carren.

"Kakakmu pergi dari rumah." Carren mengedarkan pandangannya, dan memang benar... Gabriel tak terlihat lagi oleh pandangannya.

"Kemana dia?" tanya Carren.

"Tidak tahu. Coba kau hubungi temannya, Toby. Siapa tahu kita bisa mendapat bantuan." kata Matt. Carren segera merogoh tasnya dan menghubungi Toby. Di saat seperti ini hanya Toby yang dapat Carren andalkan. Sahabat kakaknya itu kenal Gabriel luar dalam, bahkan di saat Gabriel mengabaikan nasihat semua orang, Gabriel tak dapat mengabaikan Toby.

"Tolong cari Kak Gabriel. Dia nekad mencari Krysan." Begitu Carren mematikan sambungan teleponnya, ia hanya bisa berharap semoga Gabriel tak melakukan hal aneh dan Toby juga cepat menemukan Gabriel.

Di sisi lain, Toby juga tengah kebingungan karena ibunya juga sedang sakit. Ibunya jadi sering mengigau tidak jelas dan kadang berteriak tanpa sadar. Toby kemudian menitipkan sang ibu pada perawat. Ia harus mencari Gabriel.

Toby menghubungi Gabriel, namun ponsel pria itu tidak aktif. Tidak kehilangan akal, Toby menghubungi anak buah Gabriel. Dan salah satu dari mereka mengatakan kalau Gabriel saat ini tengah mencari keberadaan Alex.

Toby memukul stirnya dengan cukup keras. Kenapa masalah ini harus terjadi secara beruntun? Ia harus membuktikan sesuatu sebelum semuanya terlambat. Menurut informan, Alex tidak ada di apartemennya.

Di sisi lain, Krysan tengah meringkuk di sudut ranjang. Keadaannya benar-benar kacau dan membuat siapapun yang melihatnya pasti akan merasa terenyuh dan miris. Alex dengan pongah menatap sosok Krysan yang menyedihkan. Ia berjalan ke arah Krysan dengan memakai bathrobenya dan tersenyum iblis sambil membawa segelas vodka.

"Kenapa dengan wajahmu itu? Kau pasti khawatir kan karena aku sudah tahu siapa kau sebenarnya? Jalang kecil?" Krysan masih bungkam. Dalam kepalanya peristiwa beberapa tahun silam kembali berputar, belum lagi peristiwa keji yang yang baru saja terjadi.

"Kenny, bajingan gila itu sungguh beruntung mendapatkanmu untuk pertama kali. Ah, sialan... Harusnya aku." racau Alex. "Menjadi jalangku tidaklah buruk, kau akan mendapatkan segalanya... Dan statusmu juga lebih tinggi dari wanita one night standku. Bagaimana?" dengan bengisnya Alex melempar gelasnya lalu menjambak rambut Krysan agar gadis itu mau menatapnya. Wajah bengkak Krysan yang lebam di sana-sini kemudian menjadi pemandangan yang menarik untuk Alex. Krysan berusaha melepaskan tangan besar Alex dari rambutnya, tapi semakin mencoba, rasanya seluruh akar rambutnya tercabut dari kulit kepalanya.

The Shabby Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang