Yoo what's up kalian. Jangan lupa vote dulu ya gais...
Lalu komen deh. 😁😁😁
***
"Bu, ada yang ingin kubicarakan." Seorang wanita paruh baya yang tengah terbaring di atas ranjang rumah sakit itu kemudian menoleh, menatap putranya.
"Tanya apa, Toby?" tanya sang ibu.
"Ibu mungkin lupa. Atau, mungkin tidak menyadarinya. Ibu mengatakan padaku tentang anakmu yang dulu kau tinggalkan." Wajah wanita itu mendadak terlihat pucat.
"Maksudmu?"
"Beberapa minggu yang lalu, ibu mengalami demam tinggi dan tiba-tiba meracau tentang anak perempuanmu yang kau tinggalkan. Masih ingat?" ketika sang ibu hanya diam saja, Toby kemudian melanjutkan, "aku sudah menyelidikinya selama ini, Bu. Aku mengambil rambutnya secara diam-diam dan rambut Ibu. Aku melakukan tes DNA, dan Ibu tahu apa hasilnya?"
"Toby..."
"Hasilnya 98,99% cocok. Hah, pantas saja. Setiap kali melihatnya, aku selalu teringat dengan seseorang. Senyumnya, matanya, bahkan rambutnya. Kalian benar-benar mirip. Hanya saja, sifat kalian benar-benar berbeda. Namun sayangnya, nasib kalian serupa." Mendengar hal itu, Ibu Toby tak kuasa menahan tangis. Jadi yang selama ini ia takutkan menjadi kenyataan? Ia takut jikalau putrinya masih hidup, dan ketakutannya yang lain adalah ketika putrinya mengalami nasib yang sama dengannya.
"Dia cantik Bu, jika saja dia bukan saudara perempuanku... Mungkin aku tertarik untuk menikahinya. Umurnya sudah 20 tahun sekarang. Sifatnya yang polos dan apa adanya juga sangat ceria membuatku senang ada di dekatnya." ucap Toby.
"Toby-"
"Tapi apa Ibu tahu? Sebelum ditemukan oleh adik temanku? Gadis kecil itu tak lebih dari seorang gelandangan kelaparan yang sangat menyedihkan..." Tangis wanita paruh baya itu semakin keras, apa sebegitu menderitanya nasib putrinya? "dan yang lebih biadab dari semua itu, ia bahkan sudah dilecehkan dan diambil harta berharganya oleh ayah angkatnya. Dan semua itu karena siapa? Semua itu karena Ibu."
"Cukup, Toby... Cukup." jerit wanita itu.
"Bu, pernah dengar istilah darah lebih kental dari air kan? Itu adalah kalimat yang sering mereka gunakan untuk menghakimi seseorang. Adikku yang malang... Apa Ibu pernah memikirkannya selama ini?"
Toby tak menghiraukan tangisan ibunya. Ia merasa kecewa dengan ibunya, bagaimana bisa selama ini ia hidup tenang dengan kekasihnya sementara hidup anak perempuannya bagai di neraka?
***
"Al, aku hamil."
"Gugurkan."
"Tidak bisa."
"Kenapa tidak bisa? Dan kenapa kau mengatakannya padaku? Bisa saja itu bukan anakku."
"Al! Aku melakukannya denganmu!"
"Tidak Fiona. Kita bertemu di tempat yang tidak seharusnya, dan kau masih mau menyangkal kalau kau melakukannya dengan banyak lelaki?"
"Aku berhenti setelah mengenalmu!"
Alfred tertawa, ia menatap Fiona dengan tatapan memicing. Lelaki mana yang percaya dengan perkataan Fiona. Wanita itu sering menjajakan tubuhnya pada lelaki hidung belang.
"Gugurkan anak itu. Aku akan pulang ke rumahku."
"Al, apa maksudmu?"
"Hubungan kita sudah berakhir, Fi. Aku sudah menransfer uang ke rekeningmu. Dan jangan hubungi aku lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shabby Girl ✔
RomanceBiarkan aku lari! Menjauh dari semua kegilaan dunia yang abadi. Biarkan aku bersembunyi! Membuang segala kenangan yang menyakitkan hati. Tidak ada yang tahu siapa namanya, karena memang ia terbiasa tanpa nama. Ditendang dan dimaki. Raganya masih ut...