are you really okay
or
pretend to be?Raynzal Faroza
••••[TIGAPULUH SATU]
"BENERAN udah gak apa-apa?" Jean yang sedari tadi mencoba untuk menenangkan Keyla dengan cara menepuk-nepuk punggung sahabatnya itu kembali bertanya memastikan.
Masih ragu dengan jawaban yang Keyla keluarkan hanya dengan cara mengganggukan kepalanya.
Kemudian tak lama kembali menarik napasnya dalam-dalam, menahan tangis yang sesekali memaksa untuk keluar.
Langkah keduanya berhenti tepat di depan gerbang sekolah saat manik mereka tak sengaja bertemu dengan dua sosok yang berbeda. Sosok pertama adalah Ravano, yang kini tengah bersandar di samping pintu mobil miliknya. Sedang sosok kedua adalah Raynzal, yang kini tengah duduk di atas motor ninja berwarna hitamnya sembari menghisap dalam-dalam sebatang rokok.
Kedua sosok itu kini tengah intens memandangi dirinya yang baru saja keluar dari dalam sekolah tepat saat bell berbunyi.
Melihat tatapan tajam itu memburu Keyla, Jeanpun mencoba untuk mendekatkan telinga sahabatnya itu, berniat mengatakan sesuatu.
"Singa-singa udah pada dateng, lo hati-hati, kalo ada apa-apa jangan ragu telfon gue," kata Jean yang membuat perhatian Keyla beralih padanya, "Gue balik duluan, love you."
Dari balik anak-anak rambut yang sengaja Keyla kedepankan untuk menutupi warna memerah campur kebiruan di pipi juga telinganya, gadis itu mengangguk singkat sebelum mengeluarkan senyumnya.
Menyambut kepergian Jean dengan helaan napas panjang, kembali berpaling ke arah dua orang pangerannya. Mulai memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya menuju Ravano, sosok yang berjarak lebih dekat dibanding Raynzal.
"Balik sama siapa?" Ravano bertanya sesudah menegakkan posisi sandarannya, menyambut kedatangan Keyla dengan pertanyaan inti.
"Sama lo," balas Keyla lemah, "Tapi tunggu bentar, gue bilang Raynzal dulu." lanjutnya yang segera Ravano setujui.
Membuat langkah kedua Keyla ambil, berat hati menyebrangi jalanan yang cukup ramai untuk menghampiri Raynzal.
Tepat saat Keyla berada di hadapan cowok itu, Raynzal membuang puntung rokoknya ke atas tanah sebelum menginjaknya. Tak ingin Keyla terkena asap berbahaya akibat ulahnya.
"Laper?" cowok itu bertanya, masih setia berada di atas motornya walau kini perhatiannya tefokus seribu persen ke arah gadisnya.
Dengan cepat Keyla menggeleng.
Gelengan yang nyatanya mendatangkan kecurigaan dari arah Raynzal, "Tumben, terus mau kemana?"
Lagi-lagi Keyla menggeleng. Dalam hati gadis itu menjerit, ingin sekali memeluk cowok dihadapannya itu dan menceritakan semuanya.
Namun dibuangnya jauh-jauh pikiran itu, sudah cukup ia menyusahkan Raynzal dengan berbagai tingkah laku menyebalkannya. Lagi pula ia sudah pernah melewati kejadian mengerikan seperti ini, jadi menahan bebannya seorang diri Keyla rasa ia mampu.
"Gue balik sama Ravano aja."
Sungguh, ini benar-benar bukan kalimat yang pantas Keyla ucapkan. Dan Raynzal tahu benar hal itu, gadisnya tak akan pernah mengatakan hal-hal seperti ini kalau biasanya ia bisa mengganggu Raynzal dengan ocehan tak pentingnya selama 24 jam penuh.
Jadi wajar saja jika kecurigaan yang tadi hanya lewat sesaat, kini kembali.
Ditatapnya Keyla dengan kening berkerut, "Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor [Spin Off 1 novel Shanin's Diary]
Teen Fiction#1 in fiction - 2 Maret 2019 [TERSEDIA DI GRAMEDIA] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA! BIASAKAN HARGAI KARYA ORANG DENGAN MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA PENULISNYA] [PLAGIAT AKAN MENDAPATKAN SANKSI, JADI HATI-HATI^^] [COMPLETED] Raynzal Faroza. Mari kita deskrips...