kalau kamu tersenyum,
percayalah,
mood burukku tak akan pernah hinggap menghampiri.Keyla Keylana
•••
[EMPAT BELAS]
SENANDUNGAN itu sudah lima belas menit ini terdengar dari bibir berlipstick merah milik Keyla. Senandungan bahagia dengan tambahan senyuman yang mengembang.
Bagaimana tidak, pasalnya saat ini, tangannya tengah menggenggam erat tangan penuh tatto milik Raynzal. Sedangkan satu tangan lainnya, cowok itu pergunakan untuk memegang kemudi.
Bahkan Keyla tak menyadari kalau sedari tadi ia terus menerus menampakan deretan gigi putihnya. Menghadirkan lirikan dari arah si tampan, heran sendiri melihat tingkah gadisnya saat ini.
"Gila, ya?" Suara Raynzal terdengar, tenang namun menusuk. Tapi tidak dengan Keyla, gadis itu malah terlihat semakin melebarkan cengirannya.
Semakin mengeratkan cengkramannya pada tangan Raynzal, "Iya, gila. Gila karna gak bisa pisah sama lo."
Tak ada alasan bagi Raynzal untuk tak mendengus geli. Walau masih dengan wajah yang kalem.
"Jal?" dengan tangan yang sibuk memainkan jari jemari milik Raynzal, Keyla bersuara, membuat cowok itu meliriknya sekilas tanpa bersuara.
"Gue gak mau pulang," lanjutan kalimat itu keluar tepat saat mobil yang Raynzal kendarai berhenti di samping rumah mewah milik Keyla.
Sedangkan si cantik di sebelahnya nampak belum menyadari hal itu, membuat Raynzal menggoyangkan tangan yang masih berada dalam genggaman tangan Keyla, membuat pemiliknya menoleh.
"Udah sampe."
Dua kata itu berhasil membuat bibir ber lipstick merah itu manyun, tak menyukai fakta yang baru saja Raynzal ucapkan.
Memilih kembali menunduk dan kembali memainkan jari Raynzal, "Takut."
Sempat terdiam untuk sesaat, memperhatikan wajah sendu Keyla, sebelum tangannya terlihat menyambar ponsel yang tergeletak di atas paha pemiliknya.
Hal yang jelas saja membuat Keyla melirik Raynzal, memperhatikan gerak-gerik aneh cowok di sampingnya yang saat ini tengah sibuk dengan ponsel miliknya. Entah apa yang tengah dirinya lakukan.
Lalu tak lama, cowok itu terlihat mengambil ponsel miliknya sendiri di dalam saku jaketnya, sebelum mengembalikan ponsel bercase pink itu pada Keyla.
Keyla yang masih belum mengetahui apa yang Raynzal lakukan, hanya menerima ponselnya dengan bingung.
"Kantongin, kalo ada apa-apa, teriak aja." pesan singkat itu kembali menghadirkan kerutan di dahi Keyla.
Namun begitu Raynzal menunjuk malas layar mungil pada ponsel Keyla menggunakan matanya, barulah gadis itu mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor [Spin Off 1 novel Shanin's Diary]
Ficção Adolescente#1 in fiction - 2 Maret 2019 [TERSEDIA DI GRAMEDIA] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA! BIASAKAN HARGAI KARYA ORANG DENGAN MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA PENULISNYA] [PLAGIAT AKAN MENDAPATKAN SANKSI, JADI HATI-HATI^^] [COMPLETED] Raynzal Faroza. Mari kita deskrips...