ketika hati sudah memilih, untuk apa menunda?
Menyatakannya akan jauh lebih menenangkan, bukan?Keyla Keylana
••••
[ENAM]
"KITA mau kemana?"
Harusnya, pertanyaan itu Keyla tanyakan satu jam yang lalu. Tepatnya saat motor milik Raynzal mulai memasuki area yang terbilang sepi dan asing dimata.
Setelah memarkirkan motornya disamping sebuah mobil sedan berwarna hitam, cowok itu berjalan lebih dahulu. Hanya melirik Keyla sekilas tanpa menjawab pertanyaan yang gadis itu tanyakan padanya.
Merasa di acuhkan, Keyla terlihat mempercepat langkahnya. Menyusul Raynzal hingga langkah mereka sejajar.
"Zal, kita mau kemana? Katanya mau temenin gue makan sushi." kedua kalinya gadis itu meminta kepastian, lelah diberikan harapan palsu.
Udara dingin yang menusuk kulit membuat Keyla refleks merapatkan jaket jeans hitamnya.
"Mampir ke tempat tongkrongan gue bentar, ada perlu." jawaban itu akhirnya keluar.
Jawaban yang membuat mata Keyla membulat bahagia, "Tongkrongan sama temen-temen lo yang waktu itu didepan sekolah gue?"
Dalam diam Raynzal mengangguk. Semakin membuat Keyla kegirangan.
Melihat reaksi berlebihan Keyla, tatapan tajampun memburunya, "Kenapa seneng banget?"
"Biasanya, kalo cowok udah bawa cewek ke tempat tongkrongannya, artinya itu cowok mau jadiin si cewek pacar."
Ucapan asal itu menghadirkan wajah datar Raynzal. Tak mau merespon kepedean Kayla. Memilih terus melangkah, berjalan mendekati sebuah gudang tua yang berada di tempat antah berantah ini.
Gudang tua yang sudah Raynzal anggap sebagai rumah ketiganya setelah rumah Arga dan juga warung Mpok Onah.
Namun semakin mendekati pintu masuk gudang tua itu, semakin jelas pula Raynzal mendengar suara ricuh yang berasal dari arah dalam.
Dan samar-samar, Raynzal mulai menyadari kebisingan apa yang tengah terjadi.
Untuk itu, sebelum melihat ke dalam gudang, Raynzal nampak menghentikan langkahnya secara tiba-tiba.
Membuat Keyla yang sedari tadi melamun terlihat menabrak punggung kokoh itu. Hampir mendatangkan ringisan dari bibirnya sebelum si tampan terlihat membekap bibir berlipstick merah itu.
Manik mereka bertemu dengan jarak yang sangat dekat. Bahkan Keyla dapat merasakan hembusan napas cowok itu. Membuat jantungnya berdebar.
"Jangan berisik, tunggu sini." hanya itu perintah yang berhasil Raynzal bisikan.
Sebelum dengan hati-hati, Raynzal beranjak. Berjalan mendekati sumber keributan dengan pelan, berusaha tak menimbulkan suara sekecil apapun.
Sedangkan Keyla, nampak menurut. Memilih berjongkok disamping pepohonan. Menunggu Raynzal mengerjakan tugasnya.
Semakin dekat dengan pintu utama, Raynzal semakin meyakini tebakannya.
Dan benar saja, saat ia sedikit memunculkan kepalanya, berniat melihat apa yang terjadi, pemandangan tak mengenakan nampak menyapanya.
Membuat cowok itu dengan cepat memunculkan dirinya. Mengalihkan pandangan semua orang.
"Akhirnya, si jagoan muncul juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor [Spin Off 1 novel Shanin's Diary]
Teen Fiction#1 in fiction - 2 Maret 2019 [TERSEDIA DI GRAMEDIA] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA! BIASAKAN HARGAI KARYA ORANG DENGAN MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA PENULISNYA] [PLAGIAT AKAN MENDAPATKAN SANKSI, JADI HATI-HATI^^] [COMPLETED] Raynzal Faroza. Mari kita deskrips...