5• Mellifluous

58.9K 4.8K 462
                                    

ketika hati sudah mulai terbuka, sebaiknya waspada. Atau dia akan memasukinya lebih dalam.

Raynzal Faroza

••••

[LIMA]

KEYLA melepaskan helm besar yang sedari tadi menempel di kepalanya begitu motor milik Raynzal mulai memasuki perkomplekan rumahnya.

Setelahnya, ia terlihat menepuk punggung cowok itu singkat, membuat pemiliknya melirik ke arah kaca spion untuk melihat ke arahnya.

"Gue gak mau pulang, berenti disini aja." pinta Keyla yang terdengar sudah seribu kalinya di telinga Raynzal.

Namun tetap saja, cowok itu terlihat tak perduli dan masih terus menancap gas. Berjalan mendekati rumah Keyla.

Membuat gadis itu memajukan bibirnya sembari memeluk helm besar milik Raynzal. Sudah pasrah, merasa tak akan menang melawan cowok bertatto itu.

Pandangannya sempat beralih pada sekitar, memperhatikan detail perkomplekan rumahnya yang rata-rata ditempati oleh rumah-rumah mewah dan indah. Dan sepertinya, Keyla baru menyadari hal itu. Padahal ia sudah tinggal di daerah ini lebih dari 10 tahun.

Memilih menarik napasnya dalam-dalam, menghirup aroma kebebasan yang tak akan lagi bisa ia rasakan ketika dirinya sudah menginjakan kaki ke dalam rumahnya.

Sebelum maniknya beralih, terlihat menyadari dua orang berjas hitam yang saat ini tengah berdiri tepat didepan gerbang rumah Keyla.

Untuk itu, tepukan singkat pada punggung Raynzal kembali gadis itu ulangi.

"Berenti disini, please."

Kedua kalinya Raynzal melirik Keyla dari arah kaca spion, sebelum pandangan cowok itu beralih ke arah depannya.

Ikut menyadari apa yang Keyla lihat, Raynzal menepikan motornya di disamping tembok pagar rumah Keyla. Posisi yang aman karna keberadaan mereka tertutupi oleh sebuah pohon besar.

"Siapa?" Raynzal bertanya sesaat setelah Keyla turun dari atas motornya.

"Paling pengawal bokap gue, yang waktu itu lo pukulin." jawab Keyla sembari memberikan helm yang sedari tadi ia peluk pada pemiliknya.

Ucapan santai yang segera menghadirkan tatapan penuh tanya dari arah Raynzal.

Ekspresi yang membuat Keyla tersenyum geli begitu menyadarinya, "Lo penasaran kenapa bokap gue punya banyak pengawal?"

"Enggak."

Keyla kembali memanyunkan bibirnya, sebal dengan jawaban ketus cowok itu. Padahal jelas-jelas ekspresi yang ditunjukannya sangat amat menunjukan kalau dirinya penasaran, namun kenapa yang keluar dari bibir si tampan adalah jawaban seperti itu?

Hampir memakinya sebelum ponsel milik Raynzal berbunyi.

Jadilah gadis itu memilih diam, menunggu pangerannya selesai mengangkat telfon.

"Sekarang pada dimana?" cowok itu bertanya pada sang penelfonnya, entah siapa, Keyla tak tahu.

Sibuk memperhatikan si tampan yang saat ini mengenakan seragam sekolahnya. Nampak berantakan namun mampu membuat mata Keyla tak berkedip.

"Yaudah, gue ke warung Mpok Onah sekarang."

Ketika panggilan berakhir, barulah gadis itu mengedipkan matanya.

"Zal?" Keyla memanggil, masih menatap si tampan yang saat ini tengah sibuk bermain ponsel, terlihat mengetikkan sesuatu di dalamnya.

"Hm?" responnya tanpa menoleh.

Petrichor [Spin Off 1 novel Shanin's Diary]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang