38• Drapetomania

27.7K 2.6K 182
                                    

i'm broken,
do you hear me?

Keyla Keylana
••••



[TIGAPULUH DELAPAN]


ISAK tangis yang tak henti-henti dengan tambahan pukulan ganas yang Keyla berikan, nyatanya tak membuat Ravano menghentikan aksi gilanya di hadapan Raynzal saat ini.

Menunggu agar apa yang diinginkannya tercapai, hingga beberapa saat kemudian, apa yang menjadi tujuan utamanya untuk melakukan hal nekat seperti inipun terwujudkan.

Dengan napas yang naik turun menahan amarah, ditariknya Keyla dari jangkauan Ravano. Membuat gadis itu hampir terjatuh ke lantai kalau saja Raynzal tak menggenggam erat pergelangan tangannya.

Terpaku dengan sosok yang saat ini tengah berjalan menghampiri Ravano, cowok gila itu masih terlihat berada di atas sofa dengan tangan yang mengusap bagian bibir bawahnya. Seakan pamer dengan Raynzal mengenai apa yang baru saja terjadi.

Tanpa aba-aba, Raynzal terlihat menarik kerah baju Ravano, memaksa cowok itu  untuk berdiri, tepatnya berhadapan dengan dirinya.

Memandang lawannya itu dengan urat-urat dileher yang hampir keluar dari dalam kulitnya. Sementara Keyla yang melihat dengan jelas kejadian ini, hanya bisa terdiam pasrah, sudah mengetahui bagaimana cerita ini akan berakhir.

Menahan Raynzal yang kini tengah berbakar api cemburu, sepertinya bukanlah ide yang tepat untuk saat ini. Jadi lebih baik Keyla tidak melakukan hal yang nantinya akan disesali.

"Harus berapa kali gue ngingetin lo untuk gak nyentuh pacar orang, bangsat!?" nada bicara yang terkesan membentak itu menggema di seluruh penjuru ruangan, bahkan terputar jelas di otak Keyla.

Seakan tak perduli dengan cengkraman dan bentakan yang kini tengah dirinya terima, Ravano justru malah menampilkan senyum miringnya. Senyum yang mampu menyambungkan seluruh saraf-saraf emosi milik Raynzal, menjadikannya sebuah bom yang siap meledak kapanpun.

"Pacar?" Ravano bertanya dengan pandangan yang menatap Raynzal tajam, "Mantan maksud lo?"

Tepat saat Ravano mengakhiri ucapannya, sebuah pukulan telak nampak menyapa wajah tampan milik Ravano. Mengakibatkan lawan Raynzal itu jatuh terungkur ke atas lantai berkarpet. Beruntung karna Raynzal tak melemparnya ke atas meja kaca kepunyaannya.

Belum puas sampai disana, cowok itu kembali menarik kerah baju Ravano untuk mengajaknya berdiri pada posisi semula. Tak memperdulikan darah segar yang kini terlihat mengalir dari dalam bibir cowok itu.

Menariknya agar mendekati wajahnya, membiarkan Ravano menatap kesungguhan dari ucapan yang akan Raynzal sampaikan, "Gue lagi gak ada niatan buat nahan marah, jadi stop cari gara-gara."

Lagi, respon tak disangka kembali menyapa. Dengan tawa merendahkan, Ravano balik menatap Raynzal, "Segitu doang tenaga lo?"

Seakan menantang, Ravano kembali mengatakan hal yang tak seharusnya. Bahkan Keyla sendiri berdecak tak mengerti diposisinya, mengapa Ravano membahayakan nyawanya sendiri dengan mengejek Raynzal yang tengah dilanda emosi.

Jadi jangan salahkan Raynzal kalau kini ia kembali melayangkan sebuah pukulan yang tentu saja jauh lebih keras dari sebelumnya. Mengakibatkan punggung Ravano terpental dan berakhir menabrak keras televisi, membuat televisi tak bersalah itu harus ikut hancur karna terjatuh.

Menahan teriakan yang mungkin akan memancing perhatian orang-orang diluar sana, sekuat mungkin Keyla menutup mulutnya sendiri.

Sudah tidak tega dengan kondisi Ravano yang kini sudah terkapar tak berdaya di atas lantai. Pasrah saat menerima tendangan bertubi-tubi yang diberikan Raynzal, Keyla akhirnya memutuskan untuk ikut turun tangan.

Petrichor [Spin Off 1 novel Shanin's Diary]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang