Doubt

230 15 0
                                    

Pinkky, sahabat yang selalu siap mendengarkan keluh kesah ku, dan tempat aku melampiaskan kemarahan ku serta tempat sandaranku ketika menangis. Betapa kasihannya Pinkky harus menerima semua perlakuan ku yang membuat dia sedih namun ia tak mampu berbuat apa-apa.
Betapa sabarnya Pinkky, dan kehadirannya selalu membuat aku tenang, setiap kali aku keluarkan semua apa yang ingin aku ungkapkan.

Dia tak bisa bicara langsung pada ku jika ia merasa sakit, ia sedih dan tak bisa menghapus air mataku dengan tangannya.

Ana : Pinkky... Aku capek, badan ku pegal, dan hati ku penuh pertanyaaan. Aku mau cerita sama kamu pinkky. Apa kamu akan mendengarkan aku?

Pinkky : Ceritalah, aku siap mendengarkanmu Ana.

Ana :Pinkky, sekarang aku ragu. (Wajah Ana pun melemas dan muram)

Pinkky : Ragu?

Ana : Iya Pinkky, aku ragu dengan perasaanku sama pria itu. Aku nggak tahu akan bagaimana. Apa yang aku lakukan aku ragu... Ragu banget. Ragu, mana mungkin kan dia memandang ku? Memandangku dan melihatku saja mungkin dia nggak pernah melakukan itu Pinkky.

Pinkky, aku sedih. Aku ragu. Ternyata tak semudah aku mengucapkannya dengan kata kata yang bilang. Aku nggak apa-apa kok meskipun ia tak tahu perasaan ku ini padanya. Aku akan tetap menjaga rasa yang ada di hatiku untuknya. Tapi, pinkky... Perkataan dan apa yang dibilang teman-teman aku juga aku harus pikirkan Pinkky.

Apa iya, aku akan seperti ini terus? Masa iya, aku mengungkapkan perasaan aku pada pria itu. Aku ingin melakukan itu. Tapikan......

Aku Ragu.... Karena sulit bagi mulut ku untuk mengutarakan "Aku mengasihimu, Aku mencintaimu"

Entahlah.... Dihadapan penciptaku aku lebih berani mengucapkan kata-kata itu Pinkky.

Jawab... Jawab aku pinkky....

Ana menangis terisak-isak. Menangis membuat perasaannya merasa lega. Meskipun Pinkky tak dapat meresponnya. Dan percakapannya dengan pinkky pun sering dilakukannya sendirian. Bercakap-cakap sendiri dengan si pinkky.

Pinkky: akankah kamu tetap berada dalam ragu akan perasaanpun pada Stevan?

Pemuja Dalam Diam (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang