Batik 2

136 12 0
                                    

Yogyakarta, 23 Desember 2018

Mantilla, kerudung yang selalu Ana kenakan disaat ibadah. Dan seperti biasa sebelum Ana masuk ke tempat ibadah. Ana akan mengenakannya di kursi luar pintu gereja.

Ketika Ana menundukkan kepalanya sambil merapikan mantillanya. Tiba-tiba saat Ana mengangkat wajahnya. Ana melihat wajah pria yang membuat ia tertarik.
Astaga... Mimpi apa iya aku tadi malam. Hingga pagi ini aku menerima pemandangan yang indah. Harinya cerah ditambah bonus bisa melihat dia sebelum peribadahan itu adalah sebuah anugerah bukan?

Bagi kamu mungkin itu biasa saja. Tapi, bagi aku itu adalah sebuah kesempatan yang aku harus syukuri dan aku dambakan.

Bagaimana tidak? Aku tak punya banyak kesempatan untuk dapat melihatnya. Mungkin aku hanya memiliki kesempatan serta harapan bisa melihatnya di tempat ini saja. Tetapi, tujuan aku selalu ibadah disana bukanlah semata agar dapat melihat Stevan. Tidak...

Saat aku melihat Stevan melangkahkan kaki lebih dekat menuju pintu masuk. Aku putuskan untuk aku memasuki gereja lebih awal.
Aku buat tanda kemenanganku. Setelahnya aku lanjut melanglah menuju kursi dimana aku akan duduk dan mengikuti ibadah dengan khusuk.

Tak berapa lama, aku merasakan bahwa Stevan tak begitu jauh dari belakang ku menuju kursi. Aku kira ia akan duduk beberapa lebih jauh dari tempat aku duduk. Ternyata Stevan ada tepat di belakang ku dan hanya di jarakin oleh satu kursi di tengah-tengah.

Ya Tuhan, Ana bersyukur atas kejadian hari ini. Ana percaya semua ini terjadi atas izin Tuhan. Engkau yang mengizinkan Ana untuk menjalaninnya. Dan Engkau yang telah merancangkan untuk sebuah pertemuan ini.

Aku tak menyapa Stevan saat itu. Tapi, aku menyadari bahwa kehadirannya ada disana. Aku menyadari dan aku sangat merasakan ada sosok Stevan di waktu itu.

Pemuja Dalam Diam (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang