Different

115 6 0
                                    

Hei, pria yang membuat diriku tertarik padamu. Sosok yang bayangannya selalu melintas di kepalaku. Yang senyumnya selalu terbayangkan oleh ku. Yang pipinya selalu ingin aku cubit sangking gemesin.

Kamu pria yang aku kagumin. Kamu pria yang buat aku tak mengerti apa yang diriku inginkan. Hingga kamu pria yang membuat aku tahu bahwa sabar itu terkadang ada tingkat kejenuhannya. Kejenuhan yang membawa aku ke puncak persenan yang lebih rendah.

Aku sungguh mengagumimu. Mungkin lebih dari sekedar mengagumi dirimu. Namun, aku memiliki banyak pernyataan bahkan pertanyaan dikepala ku yang tak dapat aku dapat jawaban yang memuaskan untuk menyenangkan hati ku.

Aku dan dirinya bagaikan planet mars dan venus yang hanya bertemu di planet bumi. Aku bimbang dengan rasaku. Aku seakan ingin mengubur rasaku yang ada untuk mu. Di ujung perjalanan ku menyimpan rasa milikku untuk mu aku mengalamin banyak terpaan yang ingin menggoyahkan aku agar aku tak meneruskan perasaan itu terus bertumbuh Stevan.

Tapi, diriku seakan menjadi pemberontak untuk hal tersebut. Pemberontak yang ingin membuktikan bahwa aku tak selemah itu dimata mereka yang memandang aku. Aku ingin menunjukkan pada mereka bahwa kasih sayang yang tulus akan menang dengan dijalankan dalam kesabaran dan ketekunan menanti dalam doa.

Banyak perbedaan yang menjadi topik yang orang pertanyaakan padaku. Mulai jauhnya kota asal, fisik, karakter dan banyak hal lainnya.

Jujur, aku memiliki ketidakpercayaan diri untuk mengenalmu lebih dekat. Terkadang aku merasa bahwa kau adalah sosok pria yang begitu sempurna. Pria yang memiliki banyak talenta. Dan kau pria yang memiliki dunia sendiri yang belum dapat aku masuki dunianya untuk sekedar berkunjung ke dunia yang kamu miliki.

Aku merasakan pandangan orang yang ada disekitarku seakan aku terlalu memiliki mimpi terlalu tinggi dalam mengagumimu. Mustahil untuk aku mengutarakan bahwa aku mengasihimu. Sebab, rasanya aku tak memiliki izin darimu untuk mengasihimu. Apa lagi untuk mencintaimu.

Sungguh... Semakin ku gali. Banyak perbedaan yang membuat aku seakan pupus pada perasaanku untuk mu Stevan. Sungguh, aku tak tahu bahwa dirimu akan lebih muda dari usia ku. Tapi, salahkah jika perasaan itu hadir dan tinggal dalam relung hatiku?

Saat aku mengetahui itu semua. Aku seakan berhenti di poros bumi. Seakan aku di tuntut untuk tidak berputar lagi. Sungguh....peristiwa ini pertama kalinya aku alami selama aku ada di dunia.

Dan aku tak dapat melarang hatiku untuk tertarik mu.

Dan aku memiliki banyak alasan mengapa aku tak mengutarakan perasaanku. Rasanya bukan karena seorang tak pantas untuk menyampaikannya. Tapi, ada alasan lain yang tak dapat aku sebutkan.

Aku merasa bahwa menyebut namamu di dalam doa ku sudah lebih dari apapun. Dan aku mengikuti kehendak Tuhan. Dan aku percaya setiap pertemuan dan setiap aku melihatmu dari dekat atau dari jauh pun itu semua atas izin Tuhan ku untuk melihat anaknya yang aku kasihi di dalam kediamannya dan keheningan yang selaku aku kunjungin.

Pemuja Dalam Diam (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang