JIMIN SUDAH MULAI LIAR BUNG!!!
***
"Serius? Sebanyak ini tugas pertamaku?"
Bugh!
Jiyeon memekik saat lehernya dipukul begitu saja. Kata-kata mutiaranya hampir keluar dari bibirnya kalau saja matanya tidak menangkap Jimin yang baru saja masuk ke ruang rapat. Jiyeon mendengus setelah membaca sekilas tugasnya.
"Bagi yang sudah mendapatkan kertas yang berisi tugas masing-masing, dipersilahkan untuk bubar sekarang," titah Jaehyun. "Jiyeon, semua nomor ponsel yang kau butuhkan ada di laci meja depan."
"Oke, terima kasih."
Semua yang ada di ruang pun berpencar. Kecuali Jiyeon yang sedang mengemasi bukunya dan Jimin yang mengeluarkan buku yang dimaksud Jaehyun. Jiyeon juga mengambil buku memo kesayangannya karena takut semua rahasia terbongkar.
Dulu itu hampir saat di minimarket. Untung Jiyeon menyayangi Hyera.
Jiyeon memejamkan matanya saat merasakan hembusan napas pada pipinya. "Daddy..."
"Berani juga kau memanggilku seperti itu di sini," bisik Jimin sebelum mencium pipi Jiyeon. "Pergilah, kau akan sibuk seharian ini."
"Dan... jangan lupa memberiku kabar."
***
"Yang ini saja. Kainnya sangat lembut dan tidak panas."
"Baiklah, tinggal memilih pernak-perniknya."
"Perkiraan menjahitnya sekitar tiga hari dalam satu pasang kostum. Akan aku usahakan lebih cepat dari perkiraanku."
"Kami serahkan pada anda. Nyonya. Jika ada yang perlu ditanya, telpon saja nomor saya tadi."
"Piano? Ah, kebetulan kami masih ada satu piano yang belum disewa."
"Bisa kami sewa dulu? Waktu tampil kami masih lama. Tapi kami membutuhkannya untuk latihan."
"Untuk apa tiga gulung karton ini?"
"Diamlah, aku punya rencana. Simpan saja di gudang."
"Bagaimana dengan lagunya?"
"Beberapa akan dinyanyikan secara acapella dan beberapa ada yang kupadukan menjadi satu. Beri aku waktu untuk menyesuaikannya."
"Alat musik yang diperlukan sudah ada?"
"Mulai minggu depan, semua alat musik yang kusewa akan berada di ruang seni lantai bawah."
"Jadi tempat latihannya pindah ke lantai dasar?"
"Tidak semuanya. Kita akan membaginya."
***
"Jiyeon, sebaiknya kau istirahat dulu."
Bagaimana Hyera tidak khawatir? Jiyeon pergi ke toko kain lalu pergi ke rumah sang penjahit. Setelahnya, dia mencari sewa alat musik hampir ke seluruh penjara kota hanya mengendarai sepeda lipatnya. Gadis itu melakukannya sendiri. Belum lagi rencananya yang baru saja dia kemukakan di depan Jaehyun dan juga Kepala sekolah. Sayang sekali, sang ketua komite tidak ada di tempat.
Dan sekarang, Jiyeon terfokus pada layar laptopnya. Jarum pendek mengarah pada angka tiga. Jiyeon sama sekali belum mengisi perutnya. Hyera hanya bisa menggelengkan kepalanya karena Jiyeon sangat serius mengurus acara akhir tahunan yang diadakan di sekolahnya.
"Jiyeon."
"Yeon, berhentilah dulu."
"Nona Lee..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] S. Daddy - P. Babygirl
Фанфик[BACA TERLEBIH DAHULU TRILOGY = SD + BG] S. Daddy [Sexy Daddy] P. Babygirl [Princess Babygirl] Lee Jiyeon -Siswa tingkat akhir- tidak pernah diberi kebebasan dalam mengejar cita-citanya oleh ayahnya. Kerja, kerja dan kerja. Ayahnya selalu saja menek...