12- Conscious

523 34 2
                                    

Apa susahnya bagimu untuk peka dengan hatiku walau sedikit saja?

****


Bell pulang sekolah sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu tapi Rea dan sahabatnya belum ada yang ingin beranjak pulang.

Kecuali Nia, dia sudah pulang duluan bersama pacarnya. Sedangkan Sara, cewek itu tidak tau rimbanya. Sejak tadi Rea menghubunginya tapi tidak ada satupun yang dijawab. Mungkin lagi sibuk gangguin Virghy, Pikirnya.

Suasana sekolah sudah lumayan sepi karena sudah banyak yang pulang.
Dikelas hanya ada Rea, Jisqa dan Shilla, ditambah 2 orang yang piket.

Sedangkan Ayla dan Melly tadi pamit untuk ke kantin.

"Ini mana sih yang lainnya, masa cuman kita berempat aja yang piket," gerutu Jisqa membersihkan papan tulis.

"Mati kali." Jawab Shilla asal.

"Anjir, doa lo bagus banget," sahut Rea.

Rea saat ini sedang duduk dimeja guru sambil mengawasi anak-anak yang sedang menjalankan kewajiban mereka, yaitu piket kelas.

Jisqa menghapus papan tulis, Shilla menyapu lantai, Gina membersihkan kaca, dan Siti yang lagi memundurkan meja-meja kebelakang.

"Ji, Sil, gue duluan gak papa ya? Gue udah dijemput nih." pamit Gina.

"Gue juga," ucap Siti

"Duluan aja." Jawab Shilla, sedangkan  Jisqa hanya mengangguk.

Dari luar kelas samar samar terdengar suara orang yang lagi asyik ngobrol dan suara itu semakin mendekat kearah kelas.

Rea menoleh kearah pintu kelas. Ternyata yang ngobrol tadi itu Ayla sama Melly.

"Lama banget beli gituan?" gerutu Rea.

"Sabar napa," ucap Melly

Melly meletakkan kantong plastik itu dilantai dan mengeluarkan semua cemilan yang tadi dibelinya.

Rea pun ikut duduk di lantai dan mengambil salah satu cemilan.

Jisqa dan Shilla ikut bergabung setelah menyelesaikan tugas piketnya.

"Tau nggak? Tadi gue lihat Kak Diki di kantin lagi ketawa bareng Kak Alam," kata Melly tiba-tiba.

"Terus?" tanya Jisqa.

"Kak Alamnya ganteng banget anjir, hampir lupa napas gue ngeliatnya." teriak Melly kegirangan.

"Ngelihat gitu doang sampe lupa napas. Apalagi kalau di datengin malaikat isra'il, langsung nggak bisa napas lagi lo." cibir Rea memutar bola matanya malas. Dasar Melly, lihat yang ganteng sedikit saja langsung bertingkah seperti itu. Lebay.

"Inget Ata woy!" lanjut Rea menjitak kepala Melly.

Melly mendengus sebal, mengusap-usap kepalanya bekas jitakan Rea. "Sirik aja lo saklar lampu. Bilang aja lo itu iri sama gue karena nggak bisa lihat Kak Alam yang mempesona kalau lagi ketawa. Kan Kak Alam kalau ketemu Lo masang tampang kesel mulu." ejek Melly. 

"Eleh, walaupun gue lihat, reaksi gue nggak bakalan sealay lo. Gue Tiap hari jalan sama cogan kok." Rea tersenyum meremehkan Melly.

Melly mendengus, "Taudeh yang tiap hari jalan sama cogan."

"Tau tuh Rea, heran gue kenapa Kak Alam selalu masang tampang sebel gitu kalau udah lihat si Rea." heran Shilla.

"Ya iyalah sebel, si kampret tiap ketemu Kak Alam digangguin mulu." celetuk Melly.

Playgirl Vs Bad Boy (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang